Tiga puluh tujuh (#END)

3.1K 318 74
                                    

Beberapa bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan kemudian.


Hiruk pikuk terdengar membahagiakan, hari ini di mana semua menyambutnya dengan suka cita, bagaimana pekik histeris dari mereka mampu membangunkan laki-laki kecil yang terlelap di box bayi miliknya, ada tahi lalat kecil di bibirnya, bibir mungil berbentuk hati, mata coklat menyala, kulit yang masih merah, dengan segala pesona yang ada, Atharya Bhumi Gasendra, yang berarti nama yang bijaksana, kuat, dan raja yang gagah.

Senyumnya tak luntur menatap wanitanya, ketakutan yang mana selama ini Ia junjung di atas kepalanya sirna begitu saja, saat melihat lelaki kecil itu menangis untuk suara pertamanya.

Rasa syukurnya benar-benar meledak di hatinya, bagaimana wajah sembab karena lelah pasca melahirkan itu membuatnya jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya.

Tidak ada yang kurang untuknya, karena di hatinya, Becky sudah sangat sempurna.

"Thank you. " Freen berucap tanpa suara, namun Becky mampu mengerti semua, bagaimana cinta itu berkembang dengan baik di hatinya, bagaimana mereka menjaga satu sama lain dalam kasih sayangnya.

"Selamat Ibu, ini ada tiket jadi baby sitter gratis dari Papi Heng. "

"Papa Saint juga. "

"Daddy Noe juga jangan lupa. "

Teman yang supportif, itu bentuk dari nikmat lain yang Tuhan berikan kepada mereka, bagaimana Freen dan Becky di kelilingi orang-orang baik, karena sejatinya, apa yang ditanam itu yang akan dituai dikemudian hari.

"Mama-mama akan jadi support sistem terbaik untuk Ibu Becbec. " Irin, Poppy, dan Nam, wanita yang sampai saat ini mampu membuatnya bertahan, bagaimana beratnya hidup dengan semua masalah yang meledak di kepalanya.

Kadang tidak semua luka menemukan obatnya, namun Becky percaya, Tuhan selalu punya cara untuk menyembuhkan umatnya.

"Aku gak tau lagi cara bersyukur untuk ini gimana, tapi sekali lagi Aku berterima kasih dengan segenap isi hati aku, makasih buat Ibu yang udah berjuang sampai lahirin Bhumi, "

"Karena aku sama kamu, kalau gak aku gak akan sekuat ini. "

Cinta itu dua orang, ada dua kepala yang sama-sama menekan egonya untuk bersama, ada dua sifat yang melebur untuk saling memahami karakter masing-masing, ada dua emosi yang mengalah untuk hidup lebih lama, ada yang tidak menyerah dalam segala bentuk masalah.

"Aku selagi itu kamu, akan baik-baik aja Pak. "

"Aku mencintaimu. "

"Kau pasti tau jawabanku?"

"Iya, Kau yang paling mencintaiku. "

Semua riuh menggoda, tidak ada yang lebih besar dari cinta keduanya, semua akan kalah dengan perasaan yang Freen punya untuk Becky nya, untuk Ibu dari anaknya.

Bumi untuk Freenky (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang