Dua puluh

2.2K 260 44
                                    

Fren POV.

"Hay. "

Senyumnya tidak pernah berubah selama 10 tahun Aku bersamanya, mungkin di antara banyak hal yang berubah, satu-satunya yang menyakitkan adalah Aku.

Dulu, Aku tidak pernah menyakiti harapnya, Ia tidak pernah kecewa yang sebesar itu, Aku selalu mendengarnya mengoceh banyak hal, Aku selalu mendengarnya berkicau tentang apapun, Aku melihatnya bersemangat untuk semua kisah yang terjadi padanya hari itu.

Dulu, Aku tidak perlu bertanya, apa, kenapa, bagaimana, kapan, di mana?, siapa, dan banyak hal lainnya, Becky yang selalu memulai semuanya.

Namun semua ada masanya, disaat kebiasaan itu bertukar dan berpusat kepadaku, Aku lupa menanyakan dirinya dan kisahnya, Aku sibuk dengan keluh kesahku, Aku sibuk dengan masalahku, Aku sibuk dengan kecewaanku, Aku sibuk dengan traumaku, sehingga tanpa Aku sadari itu semua membuat lubang besar yang dipenuhi dengan serpihan luka di dalam hatinya.

Ia masih sama, perempuanku yang penuh dengan semangat dan senyuman yang tidak pernah luntur di bibirnya.

Hanya Aku tidak pernah peka dengan raut yang mungkin mulai berubah menjadi jenuh dan kecewa yang perlahan tercipta untuknya.

"Gimana hari Kamu? seneng? apa sedih?"

Keningnya berkerut lucu, ini pertama kalinya Aku bertanya hal seperti itu, mungkin agak aneh terdengar olehnya.

"Tiba-tiba?"

"Mau deep talk?"

"Kenapa? ada yang mengganggu Kamu?"

"Bukan tentang Aku Bec, tapi Kamu yang Aku abaikan isi hatinya. "

"Kita baik-baik aja kan Freen?"

"Menurutku iya, tapi Aku pengen denger versi Kamu. "

Hembusan nafas yang terdengar pasrah, senyuman yang sama tapi lebih berat terasa, Aku melihat perbedaannya, begitu banyak beban di raut wajahnya.

"Apa Aku melewatkan banyak hal Bec?"

"Sebenarnya ada apa Freen?"

"7 tahun, Aku kehilangan cerita Kamu ternyata. "

"Hmm, semenjak Kita menikah? ada tekanan punya anak dari Ayah? Kita kehilangan itu semua. "

Membawanya untuk duduk di hadapanku, Aku ingin melihat raut wajah yang mungkin akan berubah sewaktu-waktu sesuai dengan cerita yang Ia sampaikan.

"Dulu Kamu cerita apapun, Aku suka denger kisah Kamu, tapi ternyata Aku yang menghapus kebiasaan Kamu dengan semua masalah Aku, apa Aku benar?"

"Hmm, Aku kehilangan pendengar terbaikku. "

"Aku mau itu kembali Bec, apa Kita bisa?"

"Terlalu jauh bukan? Kita mungkin lupa harus membahas itu dari mana?"

Aku tau, Aku si pengecut itu, Aku melewatkan banyak hal dari semua kisah yang berjalan perlahan.

"Kamu mau denger yang bagian mana? Aku yang menang penghargaan? Kamu tau, Aku yang masuk majalah bergengsi, Kamu tau, Aku...

"Semua kesedihan Kamu yang Aku gak pernah tau Bec. "

Ia terkekeh, Aku tidak pernah mengerti raut itu untuk yang pertama kalinya, karena Becky selalu baik-baik saja terlihat.

"Kalau Aku bilang Kita telat untuk punya anak, Kamu peduli gak?"

Tebakan hatiku benar terjadi, satu-satunya masalah besar dalam hubungan Kami hanya perihal buah hati.

"Bec, Kamu kam tau Aku trauma untuk i...

"Ya udah, Aku gak akan mencoba cerita apapun la...

"Bec, "

Bumi untuk Freenky (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang