Dua puluh delapan

2.1K 273 32
                                    

FREEN POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FREEN POV.

Kau percaya takdir?, seharusnya Kau percaya, dulu Aku masih terlibat dengan egoku sendiri, Aku memikirkan jika hanya Aku yang terluka, tanpa mau tau ternyata sakit itu banyak jenisnya.

Bertemu dengan Becky adalah salah satu takdir Tuhan yang terbaik bagiku, wanita yang tidak pernah mengatakan tidak untuk semua hal yang Aku lakukan.

Yang memberikan dunianya kepadaku selama bertahun-tahun, yang bahkan tidak peduli dengan inginnya, membunuh semua mimpinya hanya untuk agar bisa hidup denganku lebih lama.

Dia sederhana, tidak hidup dengan banyak sekali peraturan pada isi kepalanya, wanita yang gampang meluluhkan perasaanku yang sudah terlanjur keras, wanita yang baik untuk segala macam hal buruk dalam hidupku.

Aku percaya satu hal, jika Tuhan sudah menakdirkannya untukmu, sejauh apapun Kau pergi, Ia akan tetap jadi milikmu.

"Aku boleh makan cokelat?"

"No...

"Baiklah. "

Wajahnya membuatku candu, kali ini sudah dua bulan berlalu, Ia sudah baik-baik saja, Aku pun begitu, Tuhan maha baik, dan Aku yakin akan selalu ada nikmat yang Beliau berikan untuk setiap umatnya, Aku merasa diberkati.

"Kamu harus kemo minggu depan. "

"Tsk, Aku tau. "

"Mau sembuh?"

"Mau, Aku mau selamanya sama Kamu. "

"Seharusnya itu bagianku. "

"Kamu tidak berbicara saja Aku tau Kau menginginkanku lebih besar dibandingkan dengan dirimu sendiri Freen. "

"Bagaimana bisa?"

"Kau memberikanku hal yang paling berharga, Kau membuatku hidup, Aku tak tau bagaimana caraku berterimakasih padamu setelah ini. "

Aku memeluknya, tubuhnya hangat, Aku menyukainya, wangi vanilla dari rambutnya, seperti bayi.

"Kau cukup bersamaku, sesakit apapun itu, "

"Kau ingin menyiksaku?"

"Tidak. "

"Lalu?"

"Becky, Aku tau, bersamaku tidak selalu mudah bagimu, Aku masih banyak kurangnya. "

Ia tidak pernah suka Aku berbicara demikian, karena yang Aku tau, Becky hanya memikirkan perasaanku, sampai Ia lupa jika dirinya terluka karena menjagaku.

"Kau sempurna untuk orang yang mampu melihatmu dengan kebaikan, dan Aku satu-satunya yang melakukan itu, Aku tidak pernah peduli dengan kurang mu, bagaimana sakitnya mencintaimu, Aku menekan egoku, karena menurutku, jika itu masih Kamu, Aku baik-baik aja. "

Aku tau, Dia paling tulus dalam mencintai, kadang hanya Aku yang lupa caranya berbagi, Aku sibuk dengan trauma yang Aku pikul sedari dulu, Aku sibuk mencari cara untuk sembuh, sampai Aku lupa, jika Becky adalah obat terbaik untuk semua rasa sakit.

Bumi untuk Freenky (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang