Enam belas

1.9K 245 27
                                    

Tidak siapapun yang akan bersikap biasa saja saat Becky memutuskan untuk memiliki asistennya sendiri, pasalnya gadis itu masih sangat awam di bidang fashion, tidak tau menahu apapun tentang dunia modeling.

Semua berita kebahagiaan mendadak menjadi sebuah kebingungan untuk Mereka, Becky tidak terlalu serius untuk apapun, namun berbeda untuk hari ini, Mereka kehilangan gadis yang lembut itu.

"Coba lepas maskernya dong, gimana Kita mau ngenalin kalau Kamu pakek masker kayak gitu. " Nam menyilangkan tangannya di dada, cukup aneh terasa, namun sebenarnya itu adalah bagian dari kontrak Becky dan Bella, hanya Mereka yang tau maksudnya.

"Saya gak pede Mba, jelek soalnya. "

Tidak ada yang tertawa, menurut Mereka, fisik bukan bahan bercandaan, namun malah membuat keadaan menjadi buruk dan gugup seketika.

"Kalian gak boleh kayak gitu dong, ini kan keinginannya, ya udah bubar dulu, Aku harus pergi ke pandora, ada photo shoot di sana. "

Becky beranjak, semua orang pun juga, namun dengan isi kepala masing-masing.

Sama hal nya dengan Bella, gadis itu masih belum mengerti maksud dari kontrak yang Becky berikan kepadanya, gaji yang dijanjikan di awal mendadak menjadi ekslusif, 10 juta untuk sebuah rahasia?, aneh terdengar, hanya saja Ia juga penasaran dengan kenapa dan apa yang bosnya sembunyikan dari semua orang.

"Bisa nyetir?"

"Bisa Nona. "

"Ini. "

Bella menganga tidak percaya dengan mobil mewah yang ada di hadapannya, tangannya bergetar sedari memegang handle pintu itu, apa lagi masuk ke dalam mobil dengan interior yang bagus.

"Ini auto pilot, jadi kalau belum bisa, Dia bisa nyetir sendiri kok. "

"Ah iya Mba, Mba ajarin aja. "

Becky mengangguk, Ia menjelaskan segala macam hal yang ada di dalam mobilnya, Ia sudah sangat lelah, kepalanya sakit luar biasa sekarang, Ia ingin istirahat.

"Mba, apa yang harus Kita lakukan sekarang, dan kemana?"

"Ke rumah sakit. "

Kening wanita 24 tahun itu berkerut, apa yang terjadi?, tadi Becky bilang ingin photo shoot, sekarang malah ingin ke rumah sakit.

"Photo shoot nya Mba?"

"Gak ada, itu hanya bohong aja, jadi tugas pertama Kamu, kasih jadwal bodong kepada Mereka, buat seolah Mereka percaya kalau Aku memang bekerja hari itu. "

"Maksudnya Nona?"

"Kamu akan tau nanti. "

Kehamilan, hanya itu yang Bella tau dari Bos nya ini, namun setelahnya Ia tidak tau lagi, hanya sebuah kebingungan yang Becky tinggalkan untuknya.

Jalanan Jakarta cukup padat, ringisan itu terdengar semakin intens, Bella menatap Becky dengan panik, pasalnya darah itu mengalir dengan deras di hidung wanita itu.

"Mba, astaga. "

Buru-buru Ia mengambil tisu, menurunkan jok mobil di mana Becky duduk di sana, Ia cukup cekatan dengan setiap hal yang terjadi untuk pertama kali ini, Becky mendadak terkekeh melihat betapa paniknya wanita itu.

"Kau akan jauh lebih repot lagi setelah ini Bella. "

"Nona, jangan bikin Saya takut. "

Genggaman tangan Becky erat terasa, membuat gadis itu semakin bingung, namun senyuman dalam rasa sakit itu tidak bisa sembunyikan.

"Nona?"

"It's oke, Kamu nyetir aja, bawa Aku ke rumah sakit Dharmais. "

"RS Dharmais? Nona kanker?"

Bumi untuk Freenky (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang