Dua puluh tiga

1.8K 231 24
                                    

"Babe, astaga Kamu panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Babe, astaga Kamu panas. "

Bella yang mendengar itupun langsung menghampiri Becky, menempelkan tangannya di kening dan di leher, suhu tubuh yang benar-benar panas, tubuh itu menggigil sempurna, darah yang cukup banyak keluar dari hidung istrinya membuat Freen memekik khawatir.

Ia tidak ingin menuggu apapun untuk istrinya, menyambar kunci mobilnya, dan menggendong Becky yang masih setengah sadar, Bella yang ikut di belakangnya juga berharap jika nanti Freen akan tau yang sebenarnya.

"Babe, no... Aku gak mau dibawa ke rumah sakit. "

"Mba, " protes Bella keras.

"Kamu cukup ada di deket Aku, Aku cuma demam. "

"Gak, Aku gak mau, Kita harus ke rumah sakit, check darah, Aku gak mau terjadi sesuatu yang fatal sama Kamu, " Freen bersikeras, Ia melangkahkan kakinya lagi, namun Becky memohon, Ia menolak dengan keras.

"Aku takut dengan rumah sakit sialan itu, demi Tuhan Freen, Aku gak mau lagi ada di sana. " Ia menangis lagi, membuat Freen menghentikan langkahnya, menenangkan Becky dalam pelukannya.

"Mba, kali ini aja ya ke rumah sakit, " ucap Bella penuh harap.

"Panggil dokter Jav aja Bel, please. " Permohonan itu benar-benar meluluhkan Mereka.

Bella mengangguk, walaupun kenyataannya, Ia ingin sekali Freen tau penyakit istrinya itu, tapi tidak dari mulutnya sendiri, Bella tidak ingin menginkari janjinya dengan Becky.

"Jav siapa?"

"Dokter yang waktu itu bantu Nona Becky, Pak. "

"Bantu?"

"Dokter yang bertanggung ja...

Perkataan itu diputus sepihak oleh Becky, wanita itu egois dengan keadaannya, benar-benar tidak ingin Freen tau apapun.

"Dokternya bagus, waktu Aku demam, Aku ke sana, ba--bagus Sayang, Dia juga bertanggung jawab sama pasiennya. "

"Babe, Kamu sekarang sering sakit-sakitan, Kamu selalu menghindar dari Aku, minta pisah kamar padahal Kita gak ada masalah apapun, Babe kalau Aku ada salah, Aku minta maaf ya. " Freen menatap wajah Becky lamat-lamat, Ia bingung dengan kondisi Becky saat ini, tidak terlihat seperti bagaimana wanita itu biasanya.

"Aku cuma lagi jelek aja imunnya, besok Aku ke dokter. "

"Kenapa gak sekarang Sayang, Aku khawatir. "
Wa
Bella menatap Freen dengan banyak sekali kata yang ingin dirinya sampaikan, namun Becky melarangnya, gelengan itu memohon kepadanya untuk diam dan tidak mengatakan apapun.

"Saya telpon dokter Javier dulu Pak. "

Freen menatap tubuh Becky yang menggigil itu dengan penuh tanda tanya, sebenarnya apa yang terjadi kepadanya, apa yang membuat Becky diam seribu bahasa.

Bumi untuk Freenky (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang