"Operasi pertama akan di lakukan satu minggu lagi, pada tanggal 18 harap sudah datang ke rumah sakit untuk melakukan skrining kesehatan final ya Pak. "
Semenjak tadi, senyumnya merekah sempurna, Tuhan selalu menolong hambanya, dan Dia percaya itu, tiada pengorbanan yang sia-sia, walaupun harus menunggu begitu lama.
"Sudah selesai?"
"Sudah. "
"Aku harus bertemu Freen untuk mengatakan ini, "
"Oke, ayok. "
Sementara di tempat lain, akan masih sama seperti biasanya, dentuman musik hip hop, lampu terang dengan percikan flash lensa kamera, mengambil alih suasana, Freen mematut para modelnya, tatapannya fokus terhadap objek, tidak akan seincipun Ia biarkan karyanya buruk terlihat.
"Cut, Kita break bentar. "
Freen merenggangkan tubuhnya, duduk di kursi khusus untuknya, meletakan handuk di wajahnya, Ia merindukan Becky, sangat.
"Freen. "
Suara itu, berbeda terdengar olehnya, namun tubuh itu sama, dalam senyumannya, Freen tidak menemukan apa-apa, atau perasaan hangat yang selama ini Ia dapatkan dari tatapan lembut yang Becky berikan padanya.
"Huh?"
"Aku bikinin Kamu salad wrap, "
Freen tersenyum tipis, lalu menyuruh Wanita itu duduk di pangkuannya, dan seperti biasa Becky menolak, Ia mulai tak menyukai skinship yang Freen lakukan kepadanya, tapi Freen tidak masalah dengan itu semua.
"Aku gak suka salad Bec, dan Aku alergi mayo, Kamu lupa?"
Wajah sumringah itu berubah, terlihat bagaimana Ia seperti merasa bersalah dengan ini, Becky meletakan saladnya di sebelah kanan, tersenyum canggung setelahnya.
"Eh Kita makan siomay yuk, Aku mau yang kemarin itu deh. "
"Hmmm. "
Freen menggenggam tangan Becky lembut, menariknya sejajar dengannya, sudah bertahun-tahun lamanya Freen tidak memakan hal yang mengandung bahan makanan kacang tanah dan kecap itu, karena sejatinya Becky alergi dengan kacang.
"Gak usah keluar, itu di depan ada abang-abang batagor, eh ada siomaynya juga, Kamu mau yang mana?"
"Campur aja Freen. "
"Hmm. "
Senyum yang masih tidak pernah Becky mengerti, tatapan mata itu mulai menakutkan hari ini, satu bulan dengan semua peran ini, Ia lelah, sangat.
"Yok, di pantry ada piring. "
Sekali lagi, Ia tidak pernah nyaman dengan genggaman ini, rasa bersalahnya bertumpu di kepala, Ia takut semua ini akan membawanya dalam masalah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi untuk Freenky (Freenbecky)
Short Story(Misgendering⚠️) Bumi itu luas, Ia tidak akan membuatmu kesepian.