02

5.6K 425 7
                                    


Author pov:

Syakila mendongak keatas dengan mulut sedikit terbuka melihat betapa tingginya salah satu gedung pencakar langit dikota Rotterdam,meneguk salivanya kasar dan dengan tekat kuat Syakila mulai masuk kedalam gedung.

Semalam dia dihubungi oleh perwakilan dari perusahaan agar dirinya melakukan beberapa tes untuk lamarannya menjadi bodyguard,sempat tidak percaya Syakila masa sekelas AG grup Company mencari bodyguard di sosial media harusnyakan keperusahaan jasa aja sudah terjamin tidak perlu repot repot melakukan tes lagi tapi terserah mereka lah kan mereka juga yang bayar gajinya.

Syakila sempat kelabakan saat Sinta menghubungi dirinya agar melakukan wawancara siang ini,untung babershop dekat rumahnya masih buka dan dia mengenal yang punya babershop dan sempat ditanya kenapa mau motong rambut panjangnya yang hitam namun Syakila menjawab gerah karena cuaca akhir akhir ini panas makanya dia putuskan untuk memotong pendek rambutnya seperti oppa oppa korea.

"Permisi,saya Syakil Ferdiansah hari ini ada jadwal wawancara sama bu Sinta"ujar Syakila sopan pada resepsionis yang sedang berjaga.

"Tunggu sebentar ya mas,kami ingin mengkonfirmasi dulu sama bu Sinta"jawab salah satu resepsionis yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Syakila.

Selagi resepsi menghubungi Sinta Syakil kembali melihat pakaian yang dipakainya,untung saja mendiang sang ayah punya jas yang masih bagus dan kebetulan pula cocok dengan tubuhnya.

Tubuh Syakila bertambah tegap ketika memakai jas sang ayah dan dengan rambutnya yang klimis siapapun pasti tidak akan menyangka jika pria dihadapnnya ini seorang wanita,memang untuk ukuran seorang pria wajah Syakila sangat mulus tanpa ada kumis tipis diatas bibirnya.

"Maaf mas,ibu Sinta saat ini tidak ada ditempat beliau akan kembali setelah makan siang mas bisa menunggunya disana"ujar resepsionis sopan sembari menunjuk kursi tunggu yang tak jauh dari meja resepsionis.

"Baik,makasih sebelumnya ya mbak"jawab Syakila kemudian duduk dikursi yang telah disediakan.

Tak lama Syakila duduk terlihat beberapa orang masuk ke lobi dengan dua orang wanita berjalan didepan dan beberapa laki laki berbadan tegap berjalan dibelakang mereka,aura yang dipancarkan wanita paling depan sangat kuat seakan akan mengatakan bahwa dialah boss diperusahaan ini.

Ternyata wanita tersebut tidak berjalan sendiri disampingnya ada seorang anak perempuan cantik dengan wajah angkuhnya menggandeng tangan wanita tadi.

"Sudah punya anak toh,mana sudah besar pula anaknya fix nih perawatannya sangat mahal"puji Syakila karena melihat wajah wanita itu terlihat sangat muda.

Terlihat seorang resepsionis berjalan mendekat kepada seorang wanita satunya yang memegang tas kerja lalu membisikkan sesuatu yang membuat wanita itu berhenti dan menoleh kearah Syakila.

Wanita yang tak lain adalah Sinta berjalan menjauh dari rombongannya yang berjalan terus kearah lift sedangkan dirinya berjalan mendekat kearah Syakila.

Syakilla sempat melihat kearah Vania dan Vanesha yang masuk kelift khusus sedangkan para bodyguard lainnya masuk kedalam lift yang berbeda,sebelum masuk mata teduh Syakila sempat beradu tatap dengan mata tajam Vania yang membuat detak jantung Vania seketika berdetak tak karuan belum lagi senyuman manis singkat yang diberikan oleh Syakila walaupun singkat namun mampu membuat dunia seorang Vania berhenti sejenak.

Kesadaran Vania kembali saat sang putri menarik lembut tangannya lalu menatap sang putri dengan tatapan bertanya.

"Apa dia yang akan menjadi pelayan pribadi Eca?"tanya Venesha tanpa melihat kearah sang mommy.

"Hmm,kenapa Eca nggak suka?"tanya balik Vania yang membuat Vanesha berdecak sebal.

"ck..Eca cuman nanya mom emang nggak boleh,tapi entah kenapa Eca merasa kalau orang itu adalah orang baik walaupun sedikit aneh"jawab Vanesha yang membuat alis Vania mengkerut.

PSYCO LOVE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang