Author pov:Flashback:
~Lima belas menit yang lalu
Vanesha yang lagi sibuk nulis dimejanya disamperin oleh seorang anak perempuan pendiam yang memakai kacamata.
"Eca,kamu dipanggil sama bu Meli disuruh keruanganya"
Vanesha yang tidak merasa curiga menganggukan kepala dan langsung berdiri meninggalkan kelas yang memang sedang tidak terdapat guru yang mengajar.
Vanesha berjalan santai sembari menunduk tiba tiba dibuat kaget saat sebuah tangan membekap mulutnya dan memaksa tubuhnya agar masuk kegudang sekolah yang berada diujung koridor.
"Aww"pekik seorang anak laki laki saat merasakan tangannya digigit oleh Vanesha.
Vanesha yang melihat ada empat siswa laki laki yang kemarin bertengkar dengannya kini berdiri dihadapannya sambil menatapnya tajam,Vanesha membalas tatapan mereka tak kalah tajam.
"Kenapa hmm? Belum cukup apa kemarin aku buat kalian babak belur"songong Vanesha sambil tersenyum miring membuat empat siswa itu menggeram kesal.
"Kemarin kamu boleh menang Eca,tapi sekarang kami tidak akan membiarkanmu lari lagi dan akan membuatmu dikeluarkan dari sekolah ini"ujar Fajar sembari mendekat pada Vanesha.
"Oh ya? Apa kalian tidak tahu kalau sekolah ini milik kakekku,mau senakal apapun aku tidak akan dikeluarkan dari sini justru kalianlah yang akan keluar dari sini"
"Hahahaha,berhentilah mengkhayal Eca sekolah ini bukan milik kakekmu kamu kan cuman anak yatim yang tidak punya ayah mana bisa punya kakek raya kaya"seru Deon yang disambut dengan gelak tawa oleh teman temannya.
"Betul itu,kata mamaku kalau anak yang tidak punya ayah dan tidak tahu siapa ayahnya sudah pasti dia anak haram"saut Billy yang membuat Vanesha sangat kesal hingga mengepalkan tangan.
"Siapa bilang aku tidak punya ayah,ayahku itu kerja keluar negri"bela Vanesha walau matanya sedikit berkaca kaca.
"Masa? Aku tidak percaya kalau ayahmu itu pergi bekerja masa dia tidak pernah pulang untuk menjengukmu dan mommymu"seru Fajar tidak percaya.
"Kata siapa ayahku tidak pernah pulang,semalam ayahku pulang dan hari ini dia mengantar dan menungguku disekolah"teriak Vanesha mengusap air matanya yang mengalir dikedua pipinya.
"Kami tidak percaya sama kamu,kalau memang ayahmu yang mengantar sini bawa kedepan kami,berani nggak?"tantang Deon.
"Berani,tunggu saja kalian"jawab Vanesha kemudian berlari mencari keberadaan Syakila.
"Mana sih om Syakil apa jangan jangan dia pulang lagi"Vanesha melihat kesana kemari mencari keberadaan Syakila.
"Nona"
Vanesha menoleh kearah depan dimana Syakila menghampirinya dengan sedikit berlari membuat Vanesha refleks memeluk Syakila.
Flasback off:
Kini Syakila duduk dikursi yang ada diruangan guru sembari menatap tajam ke empat siswa yang tadi membuat Vanesha menangis tak memperdulikan para orang tua ke empat siswa protes tak terima anaknya di intimidasi.
"Sudah berapa kali mereka mengganggu putriku?"tanya Syakila dingin pada seorang guru Bk yang duduk dihadapannya tanpa mengalihkan pandangannya kepada empat siswa yanv berdiri disampingnya sambil menundukkan kepala.
Sementara Vanesha kini menahan senyumnya sembari duduk dipangkuan Syakila bahkan Vanesha sedikit tersentuh saat rambutnya diusap lembut oleh Syakila.
"Tuan ini sudah biasa terjadi antar siswa disini,nanti juga mereka akan berbaikan lagi"jawab guru bk yang membuat Syakil mendengus tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCO LOVE [End]
ActionKisah cinta rumit yang harus di hadapi oleh Syakila..... Terima cintanya dengan resiko tinggi... Apalagi Menolak cintanya......... Mengandung unsur gxg...