26(18+)

5.2K 281 7
                                    


Author pov:

Syakila menatap penuh minat pada tubuh polos Vania yang kini sedang duduk bersandar pada headboard kasur,Vania memanggil Syakila dengan hanya menggunakan jari telunjuknya dan dengan ekspresi seksi menggairahkan.

Dengan langkah mundur Syakila mengunci pintu dulu sebelum mendekati ranjang sambil melepaskan jas yang dipakainya ketika acara resepsi tadi,lalu melepaskan satu persatu kancing kemeja tanpa mengalihkan pandangan dari Vania.

Syakila naik keatas kasur dan langsung menyambar bibir Vania dengan ciuman panas yang disambut sangat baik oleh Vania yang mengalungkan kedua lengannya dileher Syakila,Vania memasukkan lidahnya kedalam mulut Syakila dan mengajak lidah Syakila untuk berperang.

Syakila mengakhiri perperangan lidah mereka saat merasakan nafasnya hampir habis begitu pula dengan Vania,mereka berdua terlihat ngos ngosan namun sebuah senyuman terbit di bibir keduanya.

Vania mengusap bibir Syakila yang sedikit membengkak akibat dicium olehnya sedangkan mata Vania tak lepas dari wajah Syakila yang menunjukkan ekspresi yang penuh dengan gairah.

"Ahh...hmm"desah Vania sembari memejamkan mata saat merasakan tangan Syakila meremas salah satu payudaranya kemudian memilin pucuknya yang membuat Vania menggigit bibir bawah.

Syakila tersenyum miring saat melihat ekspresi Vania tanpa aba aba Syakila sedikit menjauh dari Vania kemudian menarik tubuh Vania mundur kebawah hingga membuatnya menjadi baring terlentang.

"Aah...babe...mmh...yes...aah.."desah Vania sambil menahan rasa geli saat lidah Syakila mengambil ahli tugas untuk mengisap dan bermain diputing payudaranya.

"Manis...aku suka"gumam Syakila ketika merasakan air susu Vania keluar,Vania terkekeh melihat kelakuan Syakila yang sedang asik mengecap dan mengisap puting payudaranya yang kembali mengeluarkan air susu.

Merasa telah puas bermain dan mengisap payudara Vania,Syakila menurunkan ciumannya ke perut ramping Vania lalu bermain lidah di sekitar pusar Vania.

"Aah..mmh...lebih bawah lagi babe...aahh"Syakila menurunkan lagi ciumannya hingga wajahnya kini berada sejajar dengan vagina indah milik Vania.

"Aah.....yes....mmh...faster..babe...mmh"tubuh Vania menggelinjang setelah lidah Syakila bermain di klitoris miliknya.

Syakila menggunakan jarinya di vagina Vania untuk memudahkan dirinya menjelajahi klitoris Vania lebih dalam.

"Aaahh...mmh yes...faster ....mmh..."

Syakila mengisap dan memainkan klitoris Vania dengan cepat yang membuat Vania kelabakan dan dengan refleks mencengkram rambut Syakila lalu menjepit kepala Syakila menggunakan kedua kakinya.

Bukannya berhenti Syakila malah lebih brutal menyedot klitoris Vania hingga Vanua menjerit "Aaaah.....stop...babe...aah.aku tidak tahan lagi....AAAAhhh.."teriak Vania ketika mendapat pelepasan pertamanya.

Syakila mengembangkan senyumannya ketika melihat cairan kenikmatan Vania menyembur mengenai wajahnya "Waw..honey...mukaku kena cipratan banjir bandang hihihi"Syakila terkekeh sambil menaikkan tubuhnya dan mengecup bibir Vania.

Vania ikut tertawa pelan mendengar candaan Syakila sambil menyeka wajah Syakila yang masih basah akibat cairannya"kamu sih ganas banget aku nggak kuat jadinya ya banjir deh"Vania membalas candaan Syakila walau keadaanya masih terasa sedikit lemas akibat pelepasannya.

"Aaw...sebentar babe aku masih lemas" Vania mencoba menahan pergerakan tangan Syakila yang telah berhasil memasukkan dua jari panjangnya dalam lubang Vagina milik Vania.

Beberapa saat kemudian barulah Syakila menggerakan perlahan jarinya yang membuat Vania mendesah dan mengeluh kenikmatan "Aah..mmh..aah..yes..faster....aah...more deeper babe.."

Syakila menambah satu jarinya dan bergerak dengan lebih cepat sambil menyaksikan ekpsresi Vania yang sedang menahan desahan dengan menggigit bibir bawahnya,Syakila yang melihat hal itu langsung melumat bibir Vania dan mengajaknya berperang lidah tanpa memelankan pergerakan jarinya didalam lubang Vania.

"Aaahhh....mmh......Yess...mmhh..aahh...."akhirnya Vania tak dapat menahan desahannya lagi saat lidah Syakila bermain dan sesekali mengisap puting Vania.

"Aaah....yes...i'm coming again babe....mmh"

Syakila menurunkan bibirnya dan mengisap kembali klitoris Vania sambil memacu tangannya dengan lebih cepat setelah merasa jarinya dijepit dengan kuat.

"aah...aaa...aa.h...yesss....stop Syakila....aah...hmm....i'm coming....hhmm..Yess... AAAHHHH"Desah panjang Vania sambil kembali berbaring diatas kasur setelah beberapa saat yang lalu dirinya di ajak Syakila ke puncak kenikmatan.

"Hah...hah...hmm...hah"

Syakila mengusap keringat yang berada didahi Vania sedangkan Vania sibuk mengatur nafasnya supaya kembali normal.

"Aku...sudah nggak sanggup lagi babe..aku capek"ujar Vania manja dengan tatapan sayu yang membuat Syakila tersenyum.

"Ya sudah kita istirahat aja dulu,besok masih bisa dilanjut lagi...makasih ya"Syakila mengecup lembut dahi dan pucuk hidunh Vania yang seketika terpejam meresapi kecupan Syakila.

*

Tokk

Tokk

Tokk

Suara pintu kamar pengantin baru diketuk oleh seseorang namun tak satu pun dari pasangan pengantin terbangun,lama kelamaan ketukan pintu semakin gaduh yanv membuat Syakila mau tak mau bangkit bangun dang langsung menuju ke pintu kamar tanpa merapihkan pakaiannya.

Ceklek

"Hoam....ada apa ya?"tanya Syakila dengan setengah sadar sedangkan sang pengedor pintu menatap cengo dengan penampilan Syakila sembari langsung menutup mata seorang bocah yang sedari tadi sibuk dengan permainan di hpnya.

"Ish...tante kok mata Eca di tutupin sih,kan Eca lagi main"protes Eca dengan suara cempreng yang membuat Syakila langsung terkejut dan akhirnya sadar sepenuhnya kemudian menutup kembali pintu kamar.

"Ehh...papa kok di tutup lagi sih pintunya Eca mau masuk tau..."kesal Eca sambil sibuk mengedor pintu kamar Syakila lagi.

Tak lama Syakila membuka pintunya kembali dengan keadaan telah memakai baju kaos seadanya menutupi tubuhnya yang tadi hanya terpasang sport bra saja sebagai atasannya.

"Good morning Eca,putri kecil papa"sapa Syakila sambil mengusap rambut Vanesha dengan lembut.

"Pa,Eca sudah besar bukan kecil lagi awas Eca mau masuk mau bangunin mommy dulu"

"Eeh..tunggu dulu dong Eca sayang,biarkan mommy tidur lebih lama lagi ya soalnya semalam mommymu capek banget nanti biar papa saja yang bangunin mommy"ujar Syakila mencoba menahan Vanesha untuk masuk kedalam kamar,soalnya Vania sedari malam tadi tidur dengan tubuh yang polos.

Sinta yang sedari tadi sempat bengong akhirnha kembali kesadarannya dan membantu Syakila membujuk Vania agar meninggalkan kamar Mommynya.

"Iya sayang,mommy Eca lagi capek jadi biar tante aja ya temanin Eca main"bujuk Sinta yang membuat Vanesha menghela nafas kasar dan menganggukan kepala.

Syakila menghela nafas lega setelah melihat Vanesha telah pergi bersama Sinta "Pusing kan jadinya nih kepala akibat buru buru bangun ck..."kesal Syakila sambil masuk ke kamar mandi mungkin mandi air dingin bisa membuat sakit kepala dan rada ngantuknya hilang.

Diatas ranjang Vania rupanya telah bangun dan mencari keberadaan Syakila,untung saja dia mendengar suara dari kamar mandi jika tidak mungkin Vania akan langsung keluar dari kamar untuk mencari istrinya tersebut.

Niat hati ingin menyusul Syakila agar bisa mandi bareng namun apa daya tubuh Vania sungguh lelah dan lemas akibat kebanyakam berdiri saat pesta pernikahan dan ditambah pula bercinta dimalam pertama pernikahan mereka,kini Vania memutuskan untuk kembali berbaring sembari menunggu Syakila selesai mandi.

***///****////**///

Vote?

Coment?

PSYCO LOVE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang