Author pov:Syakila sangat bersemangat ketika mereka sampai di villa pribadi Vania dan langsung melakukan roomtour seorang diri sesekali terdengar dia memuji betapa indahnya ruangan yang dilihatnya,Vania hanya bisa menatap sambil menggelengkan kepala tak percaya melihat sikap Syakila yang menurutnya sangat norak.
"Waah....ada kolam renangnya juga....fiks sih kalau gini bakalan betah deh gue...."
Syakila menatap kolam renang dengan mata yang berbinar binar "Apa kamu mau berenang?"Syakila menatap kearah belakang dimana Vania telah mengganti pakaiannya dengan bikini.
Mulut Syakila sedikit terbuka karena melihat keseksian Vania,"oh...enggak ah,aku tidak terlalu pandai berenang takut tenggelam nanti"tolak Syakila.
"Kamu aja yang berenang,aku duduk disini lihatin kamu sambil makan cemilan"Syakila duduk ditepi kolam dengan memasukkan kakinya ke air lalu membuka snack yang diambilnya di lemari dapur Villa.
Vania mulai masuk kedalam kolam dan berenang kesana kemari yang membuat Syakila kagum sambil terus memasukkan cemilan kedalam mulutnya.
Drrt
Drrrt
Drrt
Syakila mengambil hp dikantong celananya dan melihat nama yang tertera disana,senyum yang tadi terus mengembang dibibir Syakila mulai runtuh seiring dengan deringan panggilan masuk.
Sembari menjauh dari kolam Syakila sesekali melirik kearah Vania yang masih sibuk berenang "Hallo...."
"Kenapa kau masih bersamanya? Kau mengabaikan peringatanku? Apa kau tidak takut jika nanti aku akan membunuhmu?"
"Maaf sebelumnya,kalau boleh tahu apa sebenarnya kesalahan saya pada anda kenapa anda terus meneror saya dengan foto foto menyeramkan?"Syakila masih mencoba bersabar dengan sosok yang telah menerornya sejak pulang dari summer camp.
"Kesalahanmu cuma satu yaitu Vania,sudah kubilang kan jangan mendekatinya tapi kau dengan tak tahu dirinya malah bercinta dengannya? Kau mau menantangku hah"nada sosok itu mulai meninggi.
Vania yang tadi sibuk berenang mulai menyadari bahwa Syakila tidak ada ditempatnya dan mulai mengedarkan pandangan mencari keberadaan Syakila.
"Kenapa dia disana?"heran Vania melihat Syakila yang berdiri didekat tembok pembatas.
Vania mulai meninggalkan kolam renang lalu mengambil bathrobe dan berjalan mendekati Syakila sembari mengikat tali bathrobenya.
"Terserah lakukan saja sesuka anda"jengah Syakila mulai mematikan secara sepihak panggila.
"Astaga"terkejut Syakila saat berbalik badan dan melihat Vania yang kini berdiri dihadapannya "Kenapa kamu kemari? Apa ada masalah?"tanya Vania pada Syakila yang masih mengelus dadanya.
"Tidak ada masalah yang serius,ayo kita masuk aku akan masak untuk makan siangmu"Syakila berjalan sambil menggandeng lengan Vania "Kamu mau makan apa hmm?"lanjut Syakila ketika mereka telah berada didapur.
"Terserah kamu aja aku mau bilas dulu nanti baru kita makan bersama"Vania naik kelantai dua.
Syakila mulai memasakan makanan untuk Vania,ditengah kegiatan memasaknya hp Syakila mulai diberondong dengan pesan pesan dari nomor yang selalu menerornya.
Sempat Syakila memblokir beberapa nomor yang mengirimkan teror padanya tapi teror tersebut tidak berhenti malah semakin berani dengan memberikan ancaman akan pembunuhan.
Pesan pesan yang dikirimkan tersebut berisi foto foto beberapa orang yang meninggal dalam kondisi mengenaskan namun semuanya diabaikan oleh Syakila.
Beberapa menit kemudian Vania mulai turun dan menyantap masakan Syakila yang sangat cocok dengan seleranya "Bagaimana enakan?"tanya Syakila antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCO LOVE [End]
ActionKisah cinta rumit yang harus di hadapi oleh Syakila..... Terima cintanya dengan resiko tinggi... Apalagi Menolak cintanya......... Mengandung unsur gxg...