03

5K 397 6
                                    


Author pov:

Hari ini adalah hari pertama Syakila bekerja untuk keluarga Gharnacho yakni keluarga terkaya yang ada di kota tersebut tak hanya dikota itu,keluarga Gharnacho merupakan salah satu elite global yang bisa menguasai dunia bisnis tanpa takut apapun.

"Wah...berarti kaya banget tuh cewek ya,beruntung yang jadi suaminya nggak perlu capek capek kerja udah jadi konglomerat tapi biasanya orang kayak gini pasti nyari pasangannya yang selevel atau kalau nggak dari keluarga terhormat"gumam Syakila sembari melihat lihat informasi keluarga Gharnacho dihpnya.

"Untuk kalian gue minta maaf karena mulai dari sekarang akan gue tutup dulu dengan barang yang baru saja gue beli,hmm baik baik kalian didalam sana ya"ujar Syakila sembari memakai breast flatter yang dibelinya menggunakan uang kompensasi pemberian Sinta.

Setelah merasa siap Syakila segera pergi menuju ke istana Gharnacho,ya Syakila menyebutnya istana karena saking besarnya kediaman Vania.

"Selamat pagi bu Sinta"Sapa Syakila pada Sinta ketika tanpa sengaja berpapasan dengannya saat hendak masuk ke pintu utama.

"Oh,selamat pagi juga Syakil"jawab Sinta tersenyum sambil melirik penampilan Syakila.

"Syakil,bisakah kamu mengubah sedikit gaya pakaianmu?"

"Maksud ibu?"tanya balik Syakila bingung sambil melihat kembali pakaiannya.

"Nona Vanesha tidak terlalu menyukai penampilan yang terlalu formal gini,mmm coba deh kamu buka jas mu dulu"

Walau bingung Syakila tetap menuruti permintaan Sinta "Nah,sekarang coba kamu gulung tangan bajumu sampai ke siku"lanjut Sinta yang lagi lagi dituruti oleh Syakila.

"Begini?"tanya Syakila yang membuat Sinta tidak puas karena kurang rapi soalnya Syakila melipatnya asal asalan.

"Bukan begitu Syakil,maaf ya begini maksud saya"Sinta menaruh tasnya di tangga depan pintu lalu segera merapikan lipatan lengan kemeja Syakila.

Setelah merasa rapi Sinta kembali melihat Syakila dengan intens,pandangan Sinta tanpa sengaja melirik ke kancing paling atas membuat Sinta sedikit greget,tanpa aba aba Sinta melepaskan kancing kemeja putih Syakila yang membuatnya langsung mencium harum wangi tubuh Syakila.

Sedangkan Syakila kini diam mematung bahkan dia juga berhenti bernafas untuk sejenak takut Sinta mencium bau mulutnya yang kemungkinan tidak sedap karena tadi pagi dia makan nasi goreng petai untuk sarapan.

"Kalian berdua ngapain?"

Sebuah suara membuat Sinta segera menjauh dari Syakila kemudian melirik kedepan dimana Vania dan Vanesha telah bersiap untuk pergi kekantor dan kesekolah,sementara Syakila segera menghirup nafas sebanyak banyaknya.

"Saya hanya membantu Syakil merapikan pakaiannya,bukankah nona Eca tidak suka jika didekati bodyguard yang menggunakan pakaian resmi makanya saya bilang ke Syakil untuk melepaskan jas"jawab Sinta jujur yang membuat Syakil menganggukan kepala cepat sambil mengambil jasnya yang sempat terjatuh ketika Sinta mendekatinya secara mendadak tadi.

"Huft...yasudah kalau begitu,Syakil apa kamu bisa menyetir?" Syakila menggelengkan kepala saat mendengar pertanyaan dari Vania.

"Sinta kamu yang akan mengemudi ya,kali ini biarkan pak Bagas menyetir untuk mereka"lanjut Vania yang membuat Sinta menganggukan kepala.

"Baiklah sayang mommy pergi dulu jangan nakal disekolah dan kamu Syakil awasi Eca jangan sampai anak anak kurang ajar itu mendekati putriku"

Syakila menganggukan kepala mendengar titah dari Vania dan segera membukakan pintu agar Vanesha bisa masuk kedalan pintu penumpang sementara dirinya duduk dikursi samping pengemudi.

PSYCO LOVE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang