05

4.7K 378 10
                                    


Author pov:

Sebelum pulang Vania mengajak mereka semua untuk makan siang disalah satu restaurant mewah milik temannya,Syakila yang baru selangkah memasuki restaurant dibuat terpana dengan interior Restaurant yang sangat elegan.

"Gila nih restaurant,berapa duit ya kalau mau makan disini"gumam pelan Syakila.

"Pak,saya mau tanya nih menu termurah disini apa dan berapa ya harganya?"lanjut Syakila berbisik di telinga pak Bagas yang membuat laki laki paruh baya itu terkekeh.

"Menu termurah disini tuh air mineralnya harga segelasnya aja 50 rb,emangnya kamu bawa duit berapa?"tanya pak Bagas dengan raut wajah serius tapi hanya dia dan Tuhan aja yang tau seberapa kuatnya dia untuk menahan tawa melihat raut wajah Syakila yang seketika panik.

"Serius pak? Waduh mana tadi saya salah kasih uang waktu bayar Cappucinonya,lihat pak hanya segini uang saya sekarang mana gajiannya masih 29 hari lagi"keluh Syakila sambil memperlihatkan uang di dompetnya yang hanya tinggal 75 rb.

"Serius nak cuman segitu uang yang kamu punya?"tanya balik pak Bagas yang merasa kasian dengan Syakila.

"Kamu bisa kok pinjam uang bapak dulu nanti gajian baru kamu bayar"lanjut pak Bagas yang membuat Syakila terkekeh.

"Enggak kok pak,saya masih ada simpenan dirumah tapi kalau bapak mau minjemin saya boleh juga"jawab Syakila sambil tertawa yang membuat pak Bagas mendengus tak suka.

"Ogah"rajuk pak Bagas sambil berlalu meninggalkan Syakila yang masih tertawa.

"Pak tungguin saya dong"

Sementara Vania,Vanesha dan Sinta berjalam menuju kelantai dua dimana teman Vania telah menunggu kedatangan mereka.

"Hai ladies,welcome to my restaurant"seru seorang pria berjalan mendekati Vania lalu ingin memeluknya.

Namun tatapan tajam Vania membuatnya seketika terhenti "Ok,kalau begitu aku meluk Eca aja ya" lagi lagi langkahnya terhenti saat melihat tatapan tajam Vanesha yang membuat Sinta menutup mulutnya untuk menahan tawa.

"Kalian memang gitu sakit bete deh"rajuk pria itu sambil mengerucutkan bibirnya dan menaruh dua tangannya di pinggang.

"Nick,apakah dramamu sudah selesai? Kami lapar mau makan"tanya Vania dengan datar membuat pria itu menghela nafas kasar.

"Memang kalian itu nggak tau ya yang namanya basa basi"keluh Nick,namun ketika mau berbalik mata Nick menangkap seorang pemuda asing yang berjalan mendekat kemereka bersama dengan pak Bagas supir pribadi Vania.

"Siapa dia?"tanya Nick dengan serius sambil menatap Syakila tak suka.

"Dia pelayan pribadiku,jangan menatapnya seperti itu uncle"ujar Vanesha datar yang membuat Nick seketika menatap dirinya.

"Astaga,lihat anak kecil ini sudah berani berkata seperti itu padaku uncle tersayangnya"lebay Nick sambil memegang dadanya dan mundur selangkah.

Syakila yang semulanya semangat melihat seorang pemuda tampan kini mulai pasrah karena pemuda itu kelihatan dekat dengan Vania,Ya gagal deh deketin pria kaya dan tampan ini mundur aja deh gue saingannya sama spek bidadari wes kalah telak gue,batin Syakila pasrah.

Tadinya ketika melihat Nick dia berencana mencoba mendekatinya siapa tahu kan jodoh,mana Nick masih muda,tampan,kaya jomblo lagi terlihat dari tidak adanya satu cincin pun melingkar diantara sepuluh jarinya.

Sinta yang tanpa sengaja menoleh kearah Syakila dibuat bingung saat melihat dirinya mendengus kasar dan mendadak lesu lalu Sinta mengikuti arah pandang Syakila yang tertuju pada interaksi Vania dan Nick.

PSYCO LOVE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang