bab 36

694 84 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Setelah selesai mengajar di Kelas 12 , Jeon pun segera absen untuk pulang
Memilih membawa buku-buku catatan
Siswanya untuk dikoreksi dirumah
Ketimbang diruang Guru .

Kalau Biasanya ia akan memilih untuk
Mengerjakan semua pekerjaannya diruang guru , namun Rasanya setelah
Mempunyai anak selalu ingin menghabiskan waktu luangnya dengan istri dan anak .

" assalamualaikum ustad Jeon , ini buku saya ketinggalan " ucap salah satu santriwan yang menyusul Jeon . " Oh iya nak sini " titahnya .

" ustad mau bawa kemana semua bukunya?" Tanya Santriwan tersebut .
" oh mau dibawa kerumah " jawab ustad Jeon tersenyum .

" Afwan ustad , kalo diizinkan biar saya bantu bawa " ucapnya kembali , " boleh kebetulan banyak sekali sampai dua kelas " jawab ustad Jeon .

" Mari ustad " ajaknya membiarkan ustad jeon berjalan duluan , selama diperjalan menuju rumahnya ustad Jeon ini memang sangat gemar berbincang dengan murid-muridnya terutama santriwan .

Jangan ditanya kenapa ? Karna bagi jeon ini adalah cara satu-satunya memahami situasi dan keadaan muridnya , agar mudah menyampaikan
Beberapa materi kedepannya .

Namun saat dirinya hendak melewati gerbang utama pondok , atensinya teralihkan dengan pria yang sangat ia kenal berusaha masuk kedalam pondok
Namun rupanya Security pondok menahannya atas perintah Kyai Seokjin.

Bukan tanpa alasan , sebab sahabatnya ini dan ibunya memang kerap membuat ulah , terakhir dengan gadis yang mengaku bahwa dirinya adalah Azizah sahabat kecil mereka .

" ustad kenapa?" Tanya santriwan kebingungan . " Kamu tunggu sini yaa , saya titip ini sebentar " ucap ustad Jeon memberikan buku yang ia bawa kesantriwan tersebut untuk menghampiri sahabatnya .

" baik ustad " jawab santriwan seraya duduk asal ditempat bersih untuk menunggu gurunya .

Saat sudah sampai dihadapan Jaehyun dan Security , security yang kebetulan sedang berjaga shift pagi pun memberikan salam kepada jeon .
" assalamualaikum ustad , maaf ini pak Jae mau maksa masuk buat ketemu ustad " ucapnya .

" walaikumsalam , Yaudah gapapa ...
Bapak kerja lagi ya " ucap jeon tersenyum ." Baik ustadz " jawabnya kembali masuk kedalam pos dan tetap memantaunya dari dalam .

" assalamualaikum , Jeon " .

" walaikumsalam , Jaehyun ada apa? "

" Umm , ini saya berniat untuk bertemu dengan kamu dan Lisa untuk memberikan kado untuk anak kalian " ucapnya . " oh , terimakasih biar saya terima ... tapi maaf sebelumnya Jae saya
Tidak bisa mengajak kamu untuk bertemu dengan lisa . Saya takut Lisa tidak nyaman jika Bertemu dengan orang lain , terlebih Lisa sendiri baru saja melahirkan " jawab Jeon dengan santainya .

Sejujurnya Jaehyun sangat kecewa , ia Memang berniat untuk bertemu dengan Lisa untuk mengobati rasa rindunya
Entalah mungkin jaehyun menyesali perbuatannya di masalalu , walaupun telat tapi Bagi Jaehyun tidak ada perempuan setulus Lisa dalam Hidupnya sekalipun ibunya sendiri
Yang terus menerus meminta uang kepadanya , padahal sudah jelas bahwa dirinya saja buronan atas Kasus kuropsi yang ia jalani.

Cinta diatas Sajadah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang