Chapter 2.1 - Kakak Adik?

64 28 38
                                    

Saat itu aku bodo amat dengan yang membenciku dan bersikap seolah olah tak terjadi apapun. Mungkin nantinya aku bakal di perlakukan tidak layak, tapi aku berharap itu tidak akan pernah terjadi.

Kakak ku bernama Hikari dan Akari nampaknya mendukungku, mereka tak nampak membenciku sama sekali. Aku juga akan berperan sebagai anak yang tak tahu apa apa saja daripada nanti kena masalah lagi.

"Aku tak yakin kalau kakak ku semuanya mendukung ku, mungkin itu hanyalah Topengnya saja. Kemungkinan mereka mendapatkan perlindungan orang itu..."

"Tunggu, bukan kah itu tidak sopan mengatakan orang yang membantu mu memiliki topeng di baliknya...?" Ucap kakak.

"Hah...?! bagaimana kakak bisa tahu isi hatiku..?!" Ucapku

"Kau mengatakan dengan keras...." Ucap Kakak.

Aku pun kemudian langsung meminta maaf kepada kakak, agar dia benar benar tak membenciku, aku pun memeluknya. Kakak hanya terdiam dan membalas pelukan ku dan dia juga mengatakan demikian,

"Tak apa, kamu tak perlu khawatir tentang itu... kami akan melindungimu pokoknya...!" Ucap kakak.

Aku merasakan ada hawa yang gak enak di sekitarku, setelah aku melirik sana sini ternyata hawa itu berasal dari sang adik. Akari, dia seperti menggerutu di deket semak semak sembari melihat kami berpelukan.

"nye nye nye... Curang, dia ambil start duluan...." Ucap Akari.

Kemudian Hikari-nee melihatAkari sedang marah sambil menggigit sapu tangan nya. Kemudian aku tak tahukenapa kok hawanya semakin gelap saja. Kakak ternyata mengejek Akari yangsedang ngambek gak di peluk adiknya.

"Heh...." Ucap kak Hikari dengan wajah sombong.

"Sial...! Sial..." Geram Kak Akari sambil menggigiti sapu tangan nya.

Uwaaah.... nampaknya aku masuk dalam keadaan yang cukup rumit,...

Karena aku tak ingin mereka bertengkar, aku pun berdiri dan kembali duduk di kursi taman. Kemudian Kak Akari dengan cepat menuju ke kursi ku dan duduk di sampingku. Kak Hikari langsung geram dan menyuruh Akari menyingkir

mang boleh kakak adik hubungan nya kayak begini...?

Mereka terus bertengkar karena memperebutkan duduk di samping ku. Aku pun mengambil jalan lain yaitu aku duduk di tengah tengah mereka agar mereka semua akur kembali. Tak lama setelah aku duduk di antara mereka, mereka malah tersipu malu dan memilih untuk duduk terpisah.

Padahal tadi memperebutkan ku seperti itu, setelah aku duduk bareng mereka malah menjauh. Maunya apa sih mereka berdua, tapi ya sudahlah daripada bertengkar terus.

Malam harinya aku masih kepikiran apa yang terjadi pada kehidupan ku sebelumnya. Jika di pikir pikir emang sangat mustahil jika kembali ke kehidupan lamaku. Aku pun ketiduran dan bermimpi sangat aneh.

Didalam mimpi ku aku melihat seorang wanita berambut putih, dan juga tiga orang lelaki dengan rambut hitam, putih dan juga merah. Mereka seperti kesedihan akan kehilangan sesuatu.

Kemudian aku terbangun saat itu, aku mencoba berfikit positif kalau itu hanyalah mimpi aneh yang pernah ku alami waktu kecil. Kemudian aku kembali untuk tidur, sebelum itu aku ingin minum terlebih dahulu.

Disaat malam istana sama sekali tidak ada sepinya, mereka terus aktif tanpa henti. Jika istana biasa mungkin bisa lebih berisik, tapi kerajaan suci itu sebaliknya. Mereka tidak mengeluarkan suara bising sedikitpun. Tempatnya sangat sunyi walaupun banyak orang berkumpul di ruang tahta.

Disaat itu aku kebetulan bertemu dengan wanita maid yang ku temui pagi tadi. Dia menanyakan kalau aku mau pergi kemana. Aku pun menjawab "mau melihat lihat sekitar" begitu saja. Kemudian aku di minta untuk membawa penjaga untuk berjaga jaga jika ada sesuatu yang buruk. Aku pun menyetujuinya dengan membawa pelayan ini untuk menemaniku berkeliling.

Memang ini masih belum larut, dan anak kecil sepertiku seharusnya memang sudah tertidur. Tapi aku ingin melihat secara diam diam, apa yang dilakukan Ayah saat di malam hari di ruang tahta.

"Apa ada monster....?" Aku mendengar nya sedikit.

Karena itu dari ruang singgasana, aku pun di tarik oleh Pelayan ku agar tidak masuk ke ruangan singgasana untuk sekarang ini. Daripada memicu keributan aku pun meminta maag pada Pelayan itu dan aku meminta untuk kembali.

"Hah... aku akhirnya tidak mengetahui apapun...."

"Apa boleh buat Tuan Muda, kita jangan menganggu Ayah anda saat seperti ini..." Ucap Maid itu.

Dia adalah Anne, dia sudah bekerja disini saat dia masih berumur dua belas tahun, dimana anak anak seusianya itu pada bermain bersama teman temannya. Dia kini sudah berumur 22 Tahun, dan dia siap untuk menikah. Karena dia masih dalam kontrak kerja jadi dia tidak bisa menikah dulu untuk sementara.

Anne adalah wanita yang baik nan cantik, dia juga suka tersenyum walaupun sedang di rendahkan oleh bangsawan lain. Aku memiliki ingatan tentang diriku yang sekarang ini, dan juga aku memiliki ingatan tentang kehidupan ku sebelumnya.

Saat berumur 5 tahun aku berkeliling sekolah dasar karena bosan sepertinya, dan di perjalanan aku melihat Anne sedang di rundung teman nya. Pada saat itu aku meminta mereka berhenti memperlakukan Anne dengan rendah. Anne adalah seorang anak dari rakyat biasa yang bisa di bilang miskin. Aku pun meminta Anne untuk menjadi pendamping ku saat itu, dan dia pun setuju tapi harus memberitahu orang tua nya.

Seteelah dia memberitahu orang tuanya, ternyata orang tuanya malah menolak karena keluarga mereka tidak pantas untuk melayani bangsawan sepertiku. Lalu kala itu aku meyakinkan keluarga nya kalau aku menjadikan nya pendamping itu agar dia tidak di rundung lagi. Dan setelah itu keluarga mereka setuju dan kala itu aku bersama ayahku memberikan surat kontrak untuk mereka.

Lama kelamaan Anne menjadi lebih dekat dengan ku dan dia memutuskan untuk menjadi pelayan pribadi ku di umur 7 tahun dan bertahan hingga hari ini.

Selain itu, di sela sela waktu tidurku, aku sempat memikirkan bagaimana keadaan Risa dan teman teman ku di sana. Aku suka kebayang kalau Risa sedang menangis di kamar sendirian dengan merangkul barang kesukaan ku.

"Huh... Risa.... jika saja aku bisa kembali...." Ucapku.

【Pemberitahuan, Extra Skill : Magic Eyes Berhasil didapatkan...】

"Hah rasanya aku mendengar suara aneh itu lagi... Jadi... apa maksudnya itu...?"

【Jika Skill ini di aktifkan, anda bisa memperluas penglihatan anda ...】

"Kalau begitu....?!"

【Tapi Tanpa sebuah Skill tambahan, Skill ini membutuhkan Mana yang cukup banyak, jika anda melakukan terlalu lama dan energi sihir anda sudah habis, hal terburuknya anda bisa mengurangi energi kehidupan anda...】

"Hah...!? sama aja bunuh diri dong...!!" Teriak ku.

"Anu, siapa yang akan bunuh diri Tuan Muda...?" Ucap Anne.

"Ah nggak kok..." Ucapku.

Huh, Hampir saja...

Disaat aku sedangn berbicara dengan AI san, aku harus berhati hati deh. Jangan sampai suaraku terlalu besar dan membuat malu seperti tadi.

Kurokawa san baik baik saja kan ya...

Semoga dia bisa mengendalikan traumanya dan kembali ke aktifitas biasa nya...

Tapi, skill itu memang berguna sih walaupun penggunaan nya singkat. Akan tetapi jika mengharuskan mencari target itu akan menyulitkan.

【Pemberitahuan, Sayang sekali anda tidak dapat menentukan titik korrdinat dimensi tersebut secara instan...】

Sudah ku duga sih, tapi aku tidak akan menyerah. Jika ada kemungkinan untuk menghubungi mereka, aku akan menghubungi nya apapun yang terjadi. Untuk sekarang mari kita tidur terlebih dahulu.

【Pemberitahuan, anda bisa saja meningkatkan skill skill ini dengan mengevolusikan menjadi lebih kuat...】

Lalu, bagaimana caranya...?

【Lapor, dengan membunuh monster kemungkinan besar mendapatkan skill dan keterampilan baru sangat tinggi, di bantu dengan Skill Unik : Glutton...】

Kalau begitu, aku kerjakan besok deh... Pertama kita tidur terlebih dahulu.

Dead or Alive in Second Life [Remaked]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang