Chapter 47 - Tragedi Masa Lalu Terulang Kembali

2 2 0
                                    

Pertarungan itu terus berlangsung, mereka masih beradu pedang dengan kecepatan yang tidak normal. Sampai dimana Tania benar benar membuat Hiyoshi kuwalahan, ini pertama kali bagi Hiyoshi merasakan kuwalahan sasat melawan orang lain.

"Cih ..." Hiyoshi mulai kelelahan dan kehabisan cara untuk menyerang.

CTANG!! Hiyoshi menebas pedang Tania dan kemudian dia mundur kebelakang untuk mencari posisi aman. Tania tidak mau kalah, dia tidak memberikan Hiyoshi sedikitpun waktu untuk beristirahat sejenak.

Dengan terpaksa Hiyoshi harus meladeni Tania dan dia mulai terpojok. Dia mendorong Tania dengan menendang perutnya. Pada akhirnya Hiyoshi mendapatkan waktu untuk menghela nafas. Dia juga melepas cincin ketiga di tangan kirinya dan tepat 3 cincin di tambah 5 cincin yang lupa ia kenakan.

Tania tidak menyadari 5 cincin itu, namun dia masih fokus ke tangan kirinya yang hanya tersisa 2 cincin saja. Tujuan Tania sudah tercapai, dia berhasil memaksa Hiyoshi melepas ke 3 cincin itu.

"Di- dia semakin kuat saja ... aku tidak menyangka hal ini ..." ucap Hiyoshi

【Anda nampak kelelahan ... kenapa anda tidak bersantai dan biarkan aku yang mengurus sisanya ...?】

"Mana bisa begitu ... aku tidak akan membiarkan itu ..." gumam Hiyoshi.

【Baiklah jika itu kemauan mu ...】

Hiyoshi melihat Tania mengangkat pedang nya dan di sejajarkan gagang dengan wajahnya. Kemudian dia menarik nafas panjang untuk melakukan serangan lanjutan yang akan dia arahkan kepada Hiyoshi.

"Balancing Technique : *inhale ..."

"Apa yang akan dia lakukan ... tehnik itu berbeda dari yang pernah aku lihat ..." ucap Hiyoshi.

"Wind Blade Slash ...!!!" teriak Tania.

Tania seketika melesat jauh dengan cepat seperti sebuah angin kencang yang menerjang. Tania pun mengayunkan pedang nya dengan dorongan angin kencang yang membuat Hiyoshi sedikit kehilangan keseimbangan nya.

SWOOOZZ!! Hiyoshi terus menahan pedang Tania yang dia aliri sihir angin yang sangat kuat. Kemudian Hiyoshi menyerap angin itu dan membuat bilah nya menjadi kosong dan kemudian dia menjauhkan Tania dari dirinya.

"Gluttony ..." ucap Hiyoshi, kemudian angin itu tersedot habis dan setelah habis Hiyoshi melempar Tania agar menjauh.

"Geh ... cukup sulit untuk menghindari Gluttony ..." ucap Tania.

Tania pun bersiap kembali dan dia melesat dengan cepat ke arah Hiyoshi yang masih mengatur posisinya. Dia mengayunkan pedang yang dia genggam di tangan kanan nya, dengan sigap Hiyoshi menangkis serangan nya. Saat Tania mengayunkan pedang yang ia genggam di tangan kirinya dengan cepat pula Hiyoshi menangkisnya, begitu terus hingga pergerakan mereka tidak terlihat oleh mata telanjang.

"Benar benar gerakan yang cepat ..." ucap Yumina.

Dari kejauhan Leon nampak kebingungan serta merasa kagum dengan pertarungan yang terjadi antara Hiyoshi dan juga Tania.

"Hebat ... jadi dia melawan ku tidak sungguh sungguh ya ..." ucap Leon.

"Tentu saja Tuan Leon, jika dia bersungguh sungguh maka tidak akan mungkin selama 5 menit untuk bertarung dengan anda ..." ucap Tamamo yang tiba tiba muncul di belakang Leon.

"Kau ... bukan kah kau ini tunangan nya Her-" Leon langsung di tutup mulutnya oleh Tamamo.

"Diamlah jangan bicara keras keras ..." ucap Tamamo.

"Aku bukan tunangan nya, aku juga akan mencari cara untuk lepas dari nya ..." ucap Tamamo.

"Sampai nanti ..." ucap Tamamo pergi menghampiri Herman yang sudah menunggunya di dekat pintu.

Dead or Alive in Second Life [Remaked]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang