"Yah, Besok ya... aku jadi ndak sabar..." Ucapku dalam hati.
【Kupikir anda segera tidur agar tidak bangun terlambat...】
"Heh, kan ada kamu... jadi aku tidak perlu khawatir..."
Setelah itu aku tertidur pulas di atas lantai setelah berlatih keras. Mungkin aku sangat kelelahan hari ini, namun nampaknya Takumu bergerak sendiri ke atas kasur. Tentu dia tidak menyadari hal ini karena dia tertidur pulas.
【Yaampun... sangat merepotkan.. Tapi....】
Nampaknya Ai san sedang tersenyum, seperti seorang ibu yang sedang melihat anaknya tertidur pulas. Aku sangat nyaman, sampai aku bermimpi kehidupan lama ku.
Awalnya didalam mimpi terdengar suara gadis yang memanggilku dengan halus. Dia nampanya selalu memperhatikan ku terus menerus. Aku masih belum menyadari kalau ini hanyalah mimpi, karena saking realistisnya.
"Hiyoshi..." Ucapnya dengan nada lembut.
Suaranya sangat ringan dan nyaman di dengar, ku pikir siapa ternyata salah satu cewek favorit sekolahan yang memanggilku. Kenalan lama ku, bisa di bilang teman sejak kecil. Kami sering bermain bersama, sampai pada saat itu kami membuat janji.
"Kalau begitu, kita akan membuat janji...!" Ucap gadis itu.
"Kalau begitu..." Ucapku sembari mengangkat jari kelingkingku.
"Kita akan melakukan janji jari kelingking deh..." Lanjutku sambil tersenyum kearah gadis itu.
Kedua jari kelingking kami mengikat satu sama lain di iringi ikrar kami dalam janji tersebut.
"Kita akan selalu bersama sampai kapan pun..." Ucap kami dalam janji tersebut.
Aku mengingatnya sampai aku menginjak usia SMA, aku menunggu dan terus menunggu kabar dari gadis tersebut. Kemudian disaat hari pertama masuk SMA aku menemukan nya, seorang gadis yang sudah berjanji kepadaku.
Aku melihatnya dengan tatapan penuh harapan, dia sangat indah di pandang dari sudut manapun. Yang pada awal disaat aku sekolah di SMP hanyalah abu tanpa warna hingga pada saat SMA ini masih terasa hampa. Aku tidak memiliki harapan lagi karena ku pikir janji yang kita buat itu hanyalah omong kosong belaka.
Disaat hari pertama di hari sunyi seperti biasanya, aku merasakan kehangatan dari seorang gadis. Saat aku menoleh ke arahnya, dia dengan lembut tersenyum kearahku. Dia memancarkan aura yang sangat indah, sehingga mewarnai dunia ku yang awalnya hanyalah abu abu.
Dialah yang ku cari, Gadis yang terikat janji. Kini aku akan menepati janji tersebut dimana kita telah terpisah selama 3 tahun.
"Takumu hiyoshi, kamu bisa duduk di bangku kosong di belakang itu..." Ucap guruku.
Dengan tersenyum aku menuju kursi belakang yang masih kosong. Ternyata masih ada, benar masih ada harapan untuk mengungkapkan perasaanku.
"Hei Hei, Hiyoshi... kamu gak denger..?!" Ucap gadis itu yang ternyata sudah di sampingku.
Dengan terkejut aku menegakkan posisi duduk ku dengan wajah merah.
"Setelah ini, aku akan ajak kamu berkeliling ya...!" Ucapnya yang semangat itu.
Setelah perbincangan lama, waktu menunjukan sudah saatnya pulang. Seperti kata gadis itu, dia akan mengantar ku berkeliling sebentar.
"Kalau begitu sekali lagi... Perkenalkan namaku Satomi Risa... Senang Bertemu dengan mu lagi..." Ucapnya dengan senyuman.
Benar, senyuman yang sama seperti itu akan ku lindungi. Tak akan ku biarkan dia menghapus senyuman tulus itu dari wajahnya. Singkat cerita, pada awal Bulan Agustus Satomi Risa mengundang ku ke atap untuk mengatakan sesuatu.
Mengejutkan, Satomi Risa yang mengundang ku ke atap dengan selembar kertas yang di tinggalkan di lokerku ini tiba tiba membungkuk di hadapan ku. Dan dia mengatakan dengan lantang,
"Aku suka kamu! Jadilah Pacarku!" Ucap Satomi Risa sambil membungkuk kearahku.
Perasaanku antara terkejut dan senang, aku dengan gugup membalas perasaan Satomi Risa dengan terbata bata.
"A- Aku.. Aku Juga, Menyukaimu! Mohon Bantuan nya..." Ucapku sembari tersenyum kearahnya.
Tapi, Dia membohongiku selama ini. Tepat setelah setahun kita Pacaran, walaupun belum sempat berciuman. Dia berdiri dari kursinya dan tersenyum kearahku, setelah kemudian Seseorang datang dari luar yang nampaknya dia adalah senior kami. Secara mengejutkan, dia mencium Risa tepat di depan ku dan di depan teman sekelasku.
Perasaan apa ini, Aku terduduk karena terkejut disaat mereka pergi sambil bergandengan tangan. Kawanku dan sekaligus kawan Risa mengejar mereka yang pada akhirnya mereka tidak terkejar. Dia mencoba menenangkan diriku yang sedang syok berat dengan memeluk ku sekuat tenaganya. Dan teman ku yang lain menutupi dahiku dengan sapu tangan hangat.
"Benci...!"
Aku pun terbangun dari tidurku dengan nafas terengah engah. Aku juga berfikir, kenapa aku bisa memimpikan mimpi buruk itu lagi. Tenang lah diriku Tenanglah, semua nya akan berakhir segera.
Emosi ku semakin tak terkendali.
Tiba tiba kepalaku sangat sakit saat itu dan berteriak dengan lantang. Namun tidak ada orang yang datang atau pun mendengar suara ku. Dalam beberapa detik kemudian kepalaku mereda sakitnya dan kembali tertidur pulas.
Namun, Aku malah merasakan hal yang sangat buruk di dekatku. Aku bisa merasakan nya, itu hawa yang sangat menakutkan. Saat ingin ku selidiki lagi aku merasakan keberadaan yang sangat berbahaya, ini lebih berbahaya ketimbang seigala sihir waktu itu.
【Kau sudah bangun ya...】
"Aku terkejut karena kamu nanya... Apa itu..."
【Aku tak tahu, tapi ini sangat berbahaya...】
"Benar..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life [Remaked]
FantasíaBercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Takumu hiyoshi yang secara misterius bereinkarnasi kedunia lain sebagai anak bangsawan bernama Takumu von Ascam. Dia adalah anak yang jenius dalam bidang apapun, sihir, akademik, pedang, dan lain se...