Baik, Takumu desu... Kini aku masih berumur 12 tahun, dan sekitar 20 hari lagi aku menginjak umur 13 tahun. Banyak hal yang telah terjadi di kehidupan normalku, berawal dari sebuah kejadian misterius kenapa aku bisa bereinkarnasi ke dunia ini. Lalu berbagai hal setelah aku bereinkarnasi, semisal aku cekcok sama ibu dan akhirnya maaf maaf an. Dan masih banyak lagi,
"Takumu sama..." Terdengar suara dari luar, suara itu terdengar seperti Anne.
CKLEK... Suara pintu terbuka.
"Selamat Pagi Takumu sama..." Ucap Anne.
"Ah, selamat pagi... kau bersemangat sekali ya Anne chan..." Ucapku yang lagi bersiap.
"Terimakasih, oh iya... hari ini berlatih bersama Lisa sama ya...?" Ucap Anne.
"Iya benar, aku akan berlatih dengan nen- eh bukan, maksudku Lisa sensei..." Ucapku.
Setelah rapih semua, aku kemudian pergi menuju tempat latihan. Disana Lisa sensei sudah menunggu ku, dia nampak kesal karena sudah kelamaan.
"Woi bocah, kau mau membuatku menunggu berapa lama...?" Ucapnya dengan suara cukup keras.
"Maaf maaf, panas matahari tak akan membuatmu tambah cebol kan...?" Ucapku.
"Hah! Apa maksudmu...!?" Teriak Lisa sensei.
Pelatihan pun dimulai, Lisa sensei tidak memberi pejaran baru. Namun dia meminta pada ku untuk berlatih tanding. Gak tau kenapa aku terima permintaan Lisa sensei. Namun dari tadi ayah melihat kearahku terus. Entah apa yang ia pikirkan, tapi itu membuatku penasaran apa yang sedang dia pikirkan sampai sampai memperhatikanku segitunya.
"Saat itu aku merasa seperti tak bisa menggerakkan tubuhku..." Ucap Minoru dalam hati.
"Takumu, apakah dia benar benar... gak mungkin lah ya, anak 12 tahun bisa menggunakan skill itu, rasanya sangat mustahil... Cuma perasaanku saja...." Lanjutnya.
Latih tanding pun dimulai, pada awalnya Lisa sensei meminta ku untuk menyerang duluan dengan serangan terbaik ku. Tapi aku meminta pada Lisa sensei untuk bertarung dengan serius. Dia menyetujuinya, namun dia tak bergerak sama sekali.
Aku mencoba mencari titik terlemah dari Lisa sensei namun tidak ku jumpai. Seakan Lisa sensei sedang mengisyaratkan kalau aku tidak level untuk bertarung serius. Pemenang latih tanding ini bukan yang keluar arena, karena syarat menang nya adalah membuat lawan menyerah atau tidak bisa bertarung lagi.
"Lisa sensei masih tidak memperlihatkan adanya gerakan...." Ucapku dalam hati.
"Ada apa bocah...!? Katanya kamu mau main serius...!!" Teriaknya.
【Pemberitahuan, jika anda menggunakan cara yang sama seperti waktu melawan Ayah anda, kemungkinan anda bisa memenangkan pertandingan ini...】
"Benar juga,..." Ucapku.
Disaat itu aku mulai menyerang dengan berlari kearah Lisa sensei, dia nampak keheranan karena aku maju kearahnya.
"Gek! Penyihir bertarung dengan jarak dekat...!?" Ucapnya.
Lisa sensei menembaki ku dengan serangan bola api beruntun. Seperti yang diharapkan gitu loh Lisa sesei, dia gak menggunakan rapalan untuk menyerangku dengan bola api beruntun. Dengan percepatan pikiran aku menghindari serangan itu dengan cukup mudah. Kemudian,
"Flame Bomb!!" Ucapnya sambil menghentakkan tangan nya ketanah.
DOMM! Ledakan api itu membuatku yang hampir sampai di jarak serangan ku mengharuskan untuk mundur karena ledakan itu. Kemudian aku memikirkan sebuah rencana untuk memojok kan Lisa sensei. Namun Lisa sensei tidak memberiku kesempatan berfikit terlebih dahulu. Dia kembali menembaki ku dengan serangan yang sama, namun kini lebih cepat dari yang awal. Bahkan Percepatan pikiran ku tidak bisa menyaingi kecepatan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life [Remaked]
FantasyBercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Takumu hiyoshi yang secara misterius bereinkarnasi kedunia lain sebagai anak bangsawan bernama Takumu von Ascam. Dia adalah anak yang jenius dalam bidang apapun, sihir, akademik, pedang, dan lain se...