Chapter 10 - Kabur dan Kekuatan Suci

10 7 0
                                    

Kala itu aku terbangun dari mimpi buruk ku, dan saat itu aku juga sadar mengapa aku bisa sampai ke dunia ini. Saat aku memandangi sekitar nampak seseorang sedang di depan api unggun dan sedang membakar sesuatu.

"Anda sudah sadar...? anda kehabisan energi... jadi saya memberikan ramuan energi... maaf sudah lancang..." Ucap Orang itu.

Aku tak mengerti apapun, saat ku mencoba mengingat hal itu aku hanya mengingat wajah bahagia Misha saat aku diusir dari kerajaan.

"Anu, dari perlengkapan mu... kamu ini ksatria suci...?" Tanyaku.

"Ah benar, tapi aku sudah tidak ingin itu lagi, prioritasku adalah melindungi anda..." Ucap lelaki itu.

"Silahkan... Baru matang jadi masih panas, tolong hati hati..." Ucap lelaki itu sambil memberikan seekor ikan yang sudah ia bakar.

Aku masih merenungi dimana letak kesalahanku, aku tidak melakukan kesalahan apapun. Saat itu aku jelas melihat seorang Iblis, tapi kenapa mata mereka melihat kearahku seperti itu. Mata penuh dengan kecurigaan besar, mereka lebih mempercayai Ratu. Aku juga tak menyangka kalau Iblis itu adalah Ratu.

Sambil makan aku bertanya tanya, bagaimana nasib mereka di sana. Aku kangen masakan nya Risa, aku juga kangen senyuman Kurokawa, selain itu aku juga ingin melihat sekali lagi teman masa kecil ku yang sudah ku anggap saudara sendiri. Aku tersenyum dan menatap langit, berharap jika mereka baik baik saja di sana.

Setelah selesai makan, aku diminta untuk beristirahat dan dia akan berjaga. Aku menuruti permintaan nya dan segera tidur. Kemudian keesokan paginya, aku di bangunkan oleh pria itu agar cepat pergi dari sini. Setelah aku terbangun aku mendengar suara pria itu seperti kesakitan. Aku pu membuka mata ku secara perlahan.

"Selamat pagi, tukang tidur..." Ucap seorang wanita.

Setelah sadar aku pun terkejut dan melompat ke belakang dan menyandarkan pria itu yang terheletak di tanah.

"Apa maumu...? mau melenyapkan ku..? Dasar nenek tua...!" Ucapku pada wanita itu.

"Siapa yang kau sebut nenek tua ha...!!" Teriak wanita itu.

Aku hanya menatap nya dengan tatapan memusuhi.

"Oh... Aku tidak berniat memusuhimu kok..." Ucap nya dengan mengangkat kedua tangan nya.

"Aku tidak pernah mempercayai orang kekaisaran...!!" Ucapku.

Setelah itu aku berlari menggunakan akselerasi pikiran, namun wanita itu mengekangku dengan sihir rantai yang diikatkan di kakiku. Itu membuatku tersungkur ketika berlari.

【Kondisi makin berbahaya... apakah perlu menggunakan penguatan tubuh...?】

"Kuserahkan padamu..."

"Light...!!" Teriak ku sembari melepaskan diri menggunakan penguat tubuh untuk menghancurkan rantai itu.

Setelah itu aku kembali berlari dan menjauh dari Wanita itu. Namun dari kejauhan terlihat sebuah cahaya menuju kemari. Kemudian Ai san mulai menganalisa cahaya tersebut untuk mencari tahu cara mengcounter nya.

【Itu bukan sihir cahaya, melainkan sihir yang mengakibatkan debuff...】

"Kalau begitu, aku memikirkan satu hal..." Ucapku sembari merapatkan tangan ku dan membentuk sebuah segitiga dengan menempelkan jari telunjuk dan ibu jariku.

Ingat saja, Anti debuff...? apa yang harus ku lakukan... membuat anti debuff...? tapi bagaimana caranya...? Didalam game...?

Apapun itu...!!

"Sacred Sanctuary...!!!" Teriak ku sembari mengangkat kedua tangan ku keatas.

Wanita itu terkejut ketika sihir debuff nya seketika menghilang dan di depan nya ada sihir suci yang sangat besar. Dan cahaya nya terlihat hingga ke kekaisaran, semua orang disana menganggap bahwa dewa telah muncul dan menghukum iblis.

"A- Apa itu...? Dia bisa menggunakan sihir suci setingkat itu...?"

【Penjelasan, sebenarnya Sacred Sanctuary tidak bisa menghilangkan debuff, tapi menciptakan perlindungan anti debuff di sekitar pengguna dengan membentuk seperti altar dan memunculkan cahaya kelangit...】

"Sihir itu harusnya sihir tidak tetap... tapi baru pertama kali aku melihat ini..." Ucap wanita itu.

Kemudian wanita itu mencari dimana Takumu, dan ternyata dia telah melarikan diri dari sana. Wanita itu kesal karena tidak bisa mengatakan apa yang harusnya dia katakan pada Takumu. Dia pun kembali ke istana dan melaporkan pada Minoru secara diam diam, Minoru juga bertanya perihal cahaya itu.

Dia merahasiakan siapa pengguna nya dan mengatakan kalau Takumu sudah melarikan diri. Dia tak bisa mengejarnya karena efek dari suaka itu masih ada dan tidak bisa di lewati secara sembrono.

"Tadi itu hampir saja... kenapa dia ingin menangkapku...?" Ucapku sambil berjalan menuju tengah hutan.

Takumu berjalan menuju ke tengah hutan tanpa arahan siapapun, namun dia nampaknya telah di perhatikan oleh seseorang. Di balik pepohonan itu ada yang mengawasi Takumu dari jauh, mereka nampak berhati hati agar tidak ketahuan olehnya. Namun,

"Aku di ikuti..." Ucap Takumu dalam hati.

【Setuju, indra mu sudah mulai kuat ya...】

Benar, segerombolan manusia binatang sedang mengintai nya. Takumu tidak menyadari kalau di depan itu ada sesuatu yang bercahaya. Para manusia binatang itu masih mengintai Takumu sampai dia memasuki sebuah wilayah dihutan itu.

Dead or Alive in Second Life [Remaked]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang