Chapter 17 - Putri Bangsawan Oriana

8 4 0
                                    

Dikala itu mereka masih tidak memiliki tempat tinggal jadi mereka mencari penginapan di sekitar sana. Namun setelah berkeliling mereka tidak menemukan penginapan yang benar benar kosong untuk 4 orang. Mereka pun mencari ke tempat lain namun hasilnya sama saja. Pada akhirnya mereka memilih untuk menuju ke serikat untuk menambah keuangan dan membeli rumah sendiri.

Sesampainya di Guild, mereka bisa mendaftar dengan lancar. Namun orang orang di guild itu yang membuat hari lancar seperti biasa. Mereka menggoda Tamamo dan menghina nya karena dia manusia setengah binatang. Mereka menarik telinga Tamamo hingga dia terjatuh dilantai dan orang orang itu menginjak ekor yang mana ekor tersebut menjadi kehormatan nya sebagai Ras Rubah Suci.

"Hei singkirkan kaki kalian...!" Geram Hiyoshi melihat mereka berbuat seenaknya. "Yumina dan Yue sudah ku minta diam, jadi aku nggak khawatir akan itu..." Lanjutnya.

"Hahaha...! Anak kecil gak perlu ikut campur...!" Teriak orang itu sambil menampar Hiyoshi.

PLAK!! Namun karena pereda rasa sakit milik Hiyoshi, tamparan pria itu tidak terasa sama sekali dan Hiyoshi masih berdiri kokoh. Kemudian salah satu dari mereka menarik pedang nya dan mengarahkan ke arah Hiyoshi.

Orang orang di sana panik termasuk resepsionis guild itu juga ikutan panik karena keributan itu.

"Oh kau sudah mulai menarik pedang mu...?" Ucap Hiyoshi memancing mereka.

"Kau akan mati disini...!!" Teriak orang itu.

"Kalian hentikan...!!" Teriak Resepsionis itu.

"Tak apa Kak, sudah ku hentikan pergerakan mereka..." Ucap Hiyoshi yang seketika mengeluarkan benang baja nya.

Orang orang itu terikat benang baja yang lengket dan juga keras. Benang itu tak bisa di potong oleh pedang biasa. 【....Benang Baja....】

"Si- Sialan... aku tidak bisa bergerak..." Ucap Orang itu.

Hiyoshi pun mengangkat lengan nya dan diarahkan pada mereka, kemudian angin sepoi sepoi mulai terasa dan membentuk sebuah pedang di tangan Hiyoshi. Bilah angin itu di dekatkan pada wajah mereka dan melepaskan ikatan yang menutupi mulutnya. Dengan mudah angin itu menyayat benang besi yang keras.

Orang orang itu mulai gemetaran dan memohon ampun pada Hiyoshi. Kemudian Hiyoshi melepaskan mereka dan mereka melarikan diri.

"Kabur...!!" Mereka melarikan diri.

"Kalian tidak apa apa...?!" Ucap kakak Resepsionis itu.

"Kami tak apa apa, terlebih apa kau baik baik saja Tamamo...?" Ucap ku.

*Hiks Hiks, "Padahal aku masih 75 tahun, masih 75 tahun..." Rengek Tamamo.

"Setahuku, Rubah Suci memang sangat menjaga ekornya agar tetap halus saat di belai suaminya kelak..." Ucap Yumina.

"Itu berlaku jika rubah betina dapat berevolusi wujud menjadi manusia seutuhnya..." Tambahnya.

"Jadi maksudmu, dia menangis karena suatu saat nanti dia tidak bisa memberikan pelayanan terbaik...?" Ucap Hiyoshi, dan Yumina mengangguk.

Hiyoshi pun mendekati Tamamo sambil mengelus kepalanya. Kemudian Tamamo pun memeluk Hiyoshi sambil menangis tersedu sedu. Dia juga meminta maaf karena tidak sempurna lagi.

"Kau salah..." Ucap Hiyoshi sambil memeluknya.

"Perawatan bulu bisa dilakukan kapan saja, kau tetap cantik dan sempurna..." Tambahnya sambil mengangkat dagu Tamamo.

"Ba- Baik..." Ucap Tamamo yang masih tersedu sedu.

Kemudian pendaftaran guild selesai dan mereka hendak mencari pekerjaan lewat berdagang juga. Mereka pun menuju ke Guild perdagangan sesuai arahan Resepsionis Guild Petualang. Setelah sampai di sana, Hiyoshi mendaftar dan rekan nya menjadi bawahan Hiyoshi dalam mengerjakan beberapa hal jadi tidak perlu mendaftar semua.

Dead or Alive in Second Life [Remaked]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang