Percakapan Hiyoshi, Lisa dan Siegfried itu pun selesai dan Hiyoshi kembali ke tempat pelatihan. Mereka semua sudah selesai makan dan berniat kembali berlatih, ketiga bangsawan itu terlalu bersemangat sampai mereka meminta Hiyoshi untuk cepat.
"Eh... tapi aku belum makan apa apa loh..." ucap Hiyoshi sambil menunjuk dirinya sendiri.
...
...
...
"Eh..." -mereka melupakan Hiyoshi kalau belum makan siang- "heeee...."
"Ya- yaah... aha haha ha..." -Tamamo menghela nafas- "Maaf aku lupa kalau kamu belum makan siang ..." ucap Tamamo sambil menunduk.
"Hah yasudah deh, aku nanti saja ... kita lanjutkan dulu latihan nya ..." ucap Hiyoshi yang mulai sempoyongan.
"Sudah mending makan dulu sana..." ucap Tamamo.
...
Setelah Hiyoshi selesai makan latihan nya di mulai lagi, kini para bangsawan berlatih diawasi oleh Yumina. Karena Yumina tuh sudah memiliki dasar bertarung jadi tidak perlu di ragukan lagi. Namun anak bangsawan manja kayak Tamamo ini butuh perhatian lebih, Yue sudah membantunya tapi masih belum berhasil.
"Yang, ini tertulis Blade Dance, apakah sebuah tehnik sendiri ...?" tanya Tamamo.
Anu, bisa berhenti manggil aku begitu ... malu tahu ... -Hiyoshi wajahnya memerah- "A- ah iya, ini tehnik aku yang membuatnya sendiri..." jawab Hiyoshi.
"Heeeh, kamu bisa membuat nya sendiri, hebat..." ujar Tamamo. Nggak, lebih hebat lagi kalo kamu bisa mempelajari ini dengan mudah...! Hiyoshi memandangi Tamamo.
"Ada apa...?" tanya Tamamo, "eh nggak- nggak ada apa apa...!" balas Hiyoshi memerah.
"Ehem, pokoknya Tehnik Blade Dance ini harus memiliki keseimbangan juga, selain itu sihir yang diberikan pada pedang juga mempengaruhi kecepatan nya..."
"Misalnya kamu..."
Begitulah, Hiyoshi mengajari Tamamo tehnik baru yang telah dia buat selama beberapa hari. Hasilnya lumayan makanya dia mengajarkan kepada Tamamo. Dalam sekitar 3 hari Putri Tania, Putri Alicia dan adiknya Putri Louise, sebenarnya Louise tidak ingin di panggil putri oleh Hiyoshi untuk pengecualian. Mereka bertiga sudah mulai lihai mengendalikan energi sihir yang mereka miliki.
Kini mereka tinggal mempraktekkan itu, dan mereka memulainya untuk menguatkan seni pedang dan juga sihir mereka. Pertama mereka di minta untuk menguatkan imajinasi untuk sihirnya. Misal jika mereka menginginkan api maka semakin kuat api yang mereka imajinasikan maka semakin kuat pula sihirnya.
"Louise pertama kamu dulu deh, coba kamu gunakan hasil latihan pengendalian sihir mu..." ucap Hiyoshi.
Louise von Oriana, dia satu satunya yang memiliki bakat sihir paling besar diantara mereka berdua. Sihir serangan dan sihir pertahanan dia hampir menguasai nya, bahkan seni bela diri dia cukup mahir di dalamnya.
Berbeda dengan Putri Alicia dan Putri Tania, mereka lebih kuat di aspek lain misalnya Putri Alicia. Putri Alicia memiliki bakat besar dalam sihir pertahanan dan seni bela diri, jadi bisa di bilang Alicia adalah Tank semi Fighter. Berbeda dengan Putri Tania yang hampir semua seni dia berhasil kuasai. Putri Tania memiliki bakat dalam seni bela diri menggunakan pedang seperti katana dan juga memiliki sihir pertahanan yang cukup. Dan yang paling diunggulkan dari Putri Tania adalah sihir penyembuhnya.
Putri Tania bisa di bilang Support tapi dia juga bisa menjadi Tanker dan Fighter secara bersamaan. Dia dikonfrimasi memiliki Skill Ekstra Regenerasi Tak Terbatas. Dan dia juga memiliki Skill Ekstra yang mirip seperti Hiyoshi yaitu, Magic Manipulation.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life [Remaked]
FantasyBercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Takumu hiyoshi yang secara misterius bereinkarnasi kedunia lain sebagai anak bangsawan bernama Takumu von Ascam. Dia adalah anak yang jenius dalam bidang apapun, sihir, akademik, pedang, dan lain se...