"Sekarang kembali lah dan lihatlah Ratu itu sedang bergembira atas kematian putranya Takumu..." Ucap Hiyoshi.
Anak itu terkejut hingga matanya terbelalak.
"Ta- Takumu...? Maksudmu pangeran benar benar sudah di bunuh...!!?" Teriaknya dengan panik.
"Benar, lihatlah itu..." Ucap Takumu sambil menunjuk ke sebuah kain yang menutupi Jasad palsu Takumu.
Kemudian anak itu mendekat dan dibukakan oleh orang lain dan disana tergeletak jasad tanpa adanya kepala, dan darah segar masih mengalir dari lehernya. Seketika anak itu terduduk sambil menangis tersedu sedu, dia menyalahkan dirinya sendiri akibat kematian Takumu yang saat itu hanyalah jasad palsu yang ada di depan anak itu.
Hiyoshi pun mendekatinya dan menepuk pundak nya sembari menenangkan nya yang masih menangis.
"Tenanglah, rekan mu pasti di bebaskan oleh ratu kunyuk itu... walaupun busuk, dia tidak mungkin bisa mengingkari janjinya..." Ucap hiyoshi yang kemudian merapalkan mantra tidur untuk anak itu.
Setelah anak itu tidur, Hiyoshi pun pergi keluar untuk menenangkan diri. Seperti yang di ucapkan Hiyoshi kala itu, pada malam yang sama sang Ratu nampak kebingungan dan mondar mandir akan keberhasilan para bidaknya. Setelah tak lama, bidaknya tiba ke ruangan Ratu, dan mereka memperlihatkan sebuah kantong kain yang berlumuran darah.
Saat tangan Ratu bersentuhan dengan darah itu sang Ratu pun duduk di kursinya sambil memegangi dahinya. Dia menunjukan raut wajah bahagia yang sangat luar biasa, dimana senyuman jahat yang lebar ia tunjukkan kepada para bidaknya. Dia mulai tertawa perlahan dan perlahan.
"Haha... Hahahahah..." Tawa kecil sang Ratu.
"Hahaha!! Kerja bagus kalian semuanya...!!" Gelak ratu sambil melempar kantong itu kepojokan.
Setelah kantong itu menggelinding, kantong itu terbuka dan didalamnya ada Kepala Takumu yang mengenaskan. Dengan darah segar yang masih mengalir dari pangkal lehernya, itu yang membuat sang Ratu tertawa dengan keras.
"Kalian boleh pergi, ku hargai pekerjaan kalian... suatu saat aku akan memanggil kalian loh ya..." Ucap sang ratu dengan puas.
Kemudian sang Ratu mengambil kantong itu dan membuat sebuah propaganda dengan berteriak panik agar di dengar oleh orang di sekitar istana.
"Aaaaa....!!!" Teriak Misha dengan keras.
Kemudian Minoru tak sengaja mendengar teriakan itu, dan dia langsung bergegas untuk menemui sumber suara. Disaat itu Misha tertekuk di atas meja dengan kantong kain di depan nya. Saat Minoru tiba, Misha menangis sejadi jadinya dan memulai rencananya selanjutnya.
"*Crying...*"
"Apa yang terjadi Misha...? Kantong apa ini...?" Ucap Minoru penasaran.
Minoru pun terkejut dan menjatuhkan kantong itu bersamaan dia juga terjatuh dengan mata terbelalak karena terkejut dan syok dengan kejadian yang baru saja menimpa dirinya.
"Dia memang ingin membunuh ku... tapi dia juga tetap putraku..." Ucap Misha sambil menangis tersedu sedu.
Hikari dan Akari bersama dengan adiknya yang baru lahir datang karena tak sengaja melihat Ibu mereka menangis. Mereka pun terkejut dengan apa yang terjadi setelah mereka melihat Kantong itu.
"Ta- Takumu..." Gumam Hikari.
Akari pun mundur secara perlahan mundur dan menyandarkan punggungnya di tembok. Kemudian Akari perlahan menangis sambil menggendong adik nya yang masih bayi. Namun di balik tangisan Misha, terdapat raut wajah bahagia yang sangat luarbiasa.
"Takumu..." Ucapnya sambil tertawa di balik tangisan palsunya.
Ditempat lain terlihat hiyoshi sedang berdiri termenung di luar ruangan. Kemudian dia mulai berbicara sendiri, ini bukan kali pertama dia berbicara sendiri dengan suara cukup keras. Hal itu mulai dilirik oleh Kitsune dan yang lain nya, sampai sampai mereka membicarakan tentang hal itu.
"Kalian melihatnya kan...?" Ucap Kitsune.
"Begitulah... Apa benar wanita itu mulai berinteraksi dengan Tuan Hiyoshi....?" Ucap Ushiko.
"Tuan Leluhur mungkin saja benar benar berbicara dengan sosok itu..." Ucap seorang wanita di samping ushiko.
"Jika benar benar dia adalah Nona Celestine, Beliau pasti sudah memilih siapa orang yang benar benar harus Beliau tuntun sendiri..." Ucap Kitsune.
"Nona Celestine..."
Percakapan mereka terus berlanjut, namun Kitsune memberanikan diri mendekati Hiyoshi yang sedang berkomunikasi dengan seseorang. Pandangan Hiyoshi pun teralihkan setelah Kitsune datang.
"Nona Kitsune...?"
"Sudah larut, bagaimana jika anda beristirahat saja...?" Ucap Kitsune.
"Benar Juga... anda juga harus beristirahat yang cukup Nona Kitsune..." Ucap Hiyoshi sambil membungkuk dan pergi dari sana.
Kemudian Kitsune seketika tidak bisa bergerak dan datang suara yang bermunculan di kepalanya. Suara itu memanggil namanya dan dia meminta pada Kitsune untuk tetap memperlakukan Hiyoshi seperti biasanya. Kitsune hanya terdiam dan mematuhi apa yang di minta oleh "sesuatu'' itu. Kemudian dia kembali keruangannya dan mengistirahatkan tubuhnya.
Di kamar Hiyoshi, dia masih saja memikirkan rencana nya berikutnya. Dia tak mungkin diam saja dan menunggu di Origawa. Dia pun berencana untuk latihan di setiap pagi sampai matahari terbit dan sore sampai matahari benar benar tenggelam.
【Bukan kah lebih baik jika kamu mengeksplorasi dunia ini nak...?】
"Diamlah Ai san, aku tidak mungkin melakukan itu dengan tubuh lemah ini..." Ucap Takumu.
【Baik Baik...】
Setelah sedikit perdebatan itu akhirnya Hiyoshi tertidur dan kemudian di keesokan paginya dia terbangun dengan sedikit berat di tubuhnya. Lalu dia saat masih dalam wajah mengantuk dan mata masih sangat mengantuk dia merasakan sebuah sensasi hangat. Kemudian dia meraba selimutnya dan merasakan ada benda yang tidak asing di sana. Itu lembut dan empuk seperti bantal. Kemudian dia meraba lagi dan dia menekan sesuatu di situ dan terdengar suara.
"Kyah...!" Ada suara dari balik selimut Hiyoshi.
Dengan sigap, Hiyoshi langsung menyingkapkan selimutnya dan melihat wanita rubah sedang tertidur dengan memeluk kaki Hiyoshi. Kemudian Hiyoshi dengan wajah terkejut dan malu dia pun melompat dan membuka jendela agar terang dan menyinari wajah cewek yang lagi tertidur itu.
KLAK! KLEEK... Jendela pun terbuka dan wanita itu bangun karena matanya tersorot oleh cahaya matahari.
"Selamat Pagi...." Ucap cewek itu.
"Gh...! Selamat Pagi Pala mu...!!" Teriak Hiyoshi.
"Yaah Tuan Hiyoshi Mesum..." Ucapnya.
TUANG!! "Aduh duh... sakit tahu..." Ucap Tamamo.
"Kamu kenapa ada di kamarku...?" Ucap Hiyoshi.
"Eh hehe, anu... aku takut sendirian jadi aku mampir bentar kesini..." Ucap Tamamo sambil mengusap usap kepalanya.
Dari luar terdengar suara,
"*Siul* Tamamo berani banget..." Ucap Kitsune di luar sambil bersiul.
"Nona Tamamo sudah beranjak menuju ke tangga kedewasaan..." Ucap Yumeko.
"Sudah masuk..." Ucap Ushiko.
"Gak masuk woy...!!" Teriak Hiyoshi.
Pagi itu menjadi pagi yang sangat ramai, dimana Tamamo dan calon tunangan nya Hiyoshi menjadi perbincangan hangat di istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life [Remaked]
FantasyBercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Takumu hiyoshi yang secara misterius bereinkarnasi kedunia lain sebagai anak bangsawan bernama Takumu von Ascam. Dia adalah anak yang jenius dalam bidang apapun, sihir, akademik, pedang, dan lain se...