Chapter 21 - Menjadi Siswa Baru di Akademi

7 5 0
                                    

Aku tidak melihat ujian fisik itu seperti apa, karena kala itu aku masih bingung tentang apa yang terjadi padaku.

"Heh...!! Ini bohong kan, aku sudah bukan manusia lagi...!!!?" Kejut Hiyoshi.

【Yah begitulah, kau berevolusi secara tidak sadar...】

"Tapi "Enlightened" loh... aku bahkan belum pernah melakukan apa apa...!"

【Aku tak mengerti, kemungkinan para dewa telah memilihmu menjadi orang yang hebat..】

"Ah jadi gitu, aku jadi kurang bersemangat nih... gimana dong..."

【yak untuk sementara jangan tunjukin statusmu, atau kau bakal kerepotan...】

"Bener juga ya..."

Banyak yang terjadi juga di hari kemarin, dan hari ini aku telah resmi di terima di akademi sihir Taenia. Namanya bikin sedikit unik napa, masa namanya "Akademi Sihir Taenia" gitu, kan gak unik sama sekali. Tapi sekolah ini cukup bagus, nggak sekolah ini sangat luar biasa.

Aku kangen sama rumah tapi aku nggak bakal disambut baik jika pulang ke Ascam, jadi ku buat diriku bersenang senang saja di sini.

Sekolah ini dibagi menjadi dua gedung utara dan selatan. Gedung utara di gunakan untuk para bangsawan dan mengarah langsung ke kerajaan Taenia. Dan gedung bagian selatan merupakan untuk para rakyat jelata.

Di gedung bagian utara masih di bagi menjadi 4 kelas, kelas S, A, B, dan C. Setiap kelas memiliki murid yang beragam. Kelas C adalah kelas terendah di ruang lingkup bangsawan, atau bisa juga seorang rakjel yang pantas masuk kelas C akan di masuk kan kesana. Namun ya itu, perlakuan nya akan berbeda.

Ngomong ngomong, Aku, Tamamo serta Yue dan Yumina berada di satu kelas yang sama dengan Putri Tania dan juga Nona Alicia. Kelas S adalah kelas yang cukup hebat, disini banyak sekali orang orang dengan sikap bangsawan tinggi.

Mereka lebih suka mengurusi diri mereka sendiri daripada harus membandingkan dengan murid lain nya. Misalnya begini, di tempat lain jika kamu adalah seorang Baron maka harus menghormati pangkat diatasnya, namun perlakuan nya berbeda. Beda dengan kelas S, mereka jika di hormati oleh peringkat dibawahnya malah senang dan tidak sombong.

Mereka menganggap kalau mereka menyombongkan diri, martabat mereka akan jatuh. Itu berlaku ketika orang yang ada di bawahnya meminta tolong, mereka akan menolong agar mereka ini di anggap baik dan tidak mengancam para murid yang lain nya.

"Selamat pagi..." Ucap seorang lelaki berambut pirang memasuki ruangan kelas S.

Itu adalah anak Count dari negeri lain, mereka menyekolahkan anaknya kemari apa disana tidak ada sekolah? Heran deh.

"Selamat pagi Tuan Count Herman von Dustines..." Ucap Hiyoshi.

"Panggil aku Herman saja, aku tidak nyaman jika di panggil lengkap begitu... Hiyoshi Origawa..." Ucap Count Herman.

"Ah baik, maafkan aku Tuan Count Herman..." Ucap Hiyoshi, "Hebat, anak semuda itu sudah di beri gelar Count..." lanjutnya di dalam hati.

"Kalau begitu apakah aku boleh duduk disamping mu...?" Ucap Count Herman.

"Jangan Tuan Herman, dia ini bangsawan rendah..." Ucap cewek di samping Count Herman.

Begitulah, sepertinya ku tarik kata kataku barusan... semua bangsawan memang sama saja di setiap kelas. Mereka masih memandang kasta, namun berbeda dengan Count Herman. Dia lebih elegan dari cewek ceweknya.

"Jangan begitu Lasty, aku tidak ingin dimusuhi oleh siapapun..." Ucap Count Herman.

"Permisi ya..." Lanjutnya.

Dead or Alive in Second Life [Remaked]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang