Ding!
"Selamat, Tuan rumah! Anda berhasil menyelesaikan misi ketiga yaitu mengajak anak-anak ke kebun binatang. Anda mendapatkan hadiah 2000 poin dan hadiah acak berupa diskon 50% untuk sekali pembelian di mall sistem."
Wow!
"Tapi... hadiah acaknya hanya sekali pembelian, Sistem? Kenapa tidak 3 atau 5 kali?!"
"Diskon itu sesekali Tuan rumah, jika terlalu banyak dapat menyebabkan kebangkrutan."
Angga hanya bisa memasang muka datar mendengarnya. Ya, walau sistem memang benar!
Angga kembali merilekskan badannya, bersandar di kepala ranjang. Sehabis jalan-jalan ke kebun binatang tadi, dia benar-benar kelelahan karena terlalu banyak berjalan. Triplets pun juga sudah tertidur lelap.
Angga kemudian memeriksa panel sistemnya.
Nama user : Anggara Prasetya
Nama karakter : Anggara Abrisam
Jenis kelamin : Laki-laki
Penampilan: 50%
Kekuatan/fisik : 60%
Kesehatan: 70%
Keterampilan: Rajin bekerja, bermain saham lv.3 awal, pemrograman lv. 3 menengah
Barang yang dimiliki: -
Hadiah (belum dipakai) : diskon 50% sekali di pembelian mall sistem
Point: 2200Angga memperhatikan tampaknya ada tambahan baris hadiah (belum dipakai) yang berarti hadiah yang didapatnya tadi dan belum dia pakai.
Level skill pemrograman Angga juga telah naik menjadi level 3 menengah sedangka level skill bermain sahamnya masih tetap. Memang walau menaikkan level susah, tetapi jika rajin maka akan menjadi mudah apalagi belajar di ruang sistem itu sangatlah praktis dan segalanya menjadi mudah dipahami.
Angga juga menyadari sejak dirinya mengikat sistem ini, tampaknya otaknya juga lebih encer dan ingatannya sangatlah kuat. Angga hanya bisa bersyukur karena semua itu meningkatkan pengetahuannya.
Angga kemudian memperhatikan poinnya yang bernilai 2200 poin, berpikir apa yang akan dibelinya hanya dengan poin sekecil itu? Bahkan jika menggunakan diskon dia masih tak dapat membeli barang incarannya.
Ya, barang incarannya salah satunya seperti senjata perlindungan diri yang praktis harganya saja mulai dari 3000 poin keatas. Dirinya yang kismin alias miskin poin bisa apa? Hanya bisa menatap gambarnya saja palingan.
Setelah memeriksa panel sistemnya, Angga menyempatkan membuka laptopnya walau badannya terasa lelah. Dia melihat game yang sudah dijualnya di Appstore. Hanya ada tiga pembeli, satu dirinya sendiri. Dua lainnya mungkin Jovita dan Vin.
Ya maklumlah, dirinya saja hayalah developer tak dikenal. Mana bisa gamenya laku banyak secepat itu?! Baru satu harian upload juga!
"Sistem, apa kau tak bisa mempromosikan game-ku gitu?" tanya Angga di sela helaan nafas kasarnya.
"Maaf, Tuan rumah. Sistem ini bisa saja melakukan hal tersebut, bahkan mempromosikan game Anda di seluruh dunia melalui internet secara bersamaan dalam satu waktu. Tetapi jika hal tersebut terjadi maka dapat menimbulkan masalah bagi Anda jika ada penyelidikan. Jadi, Anda harus bijak memikirkannya karena sistem akan membantu Anda!"
"Jadi, aku masih bisa mendapat bantuanmu, Sistem. Tapi aku harus memikirkannya dengan baik dulu mana targetnya."
Angga berpikir gamenya saat ini hanya game mini anak-anak. Jadi targetnya tentu saja anak-anak atau orang tua tetapi untuk anaknya, karena anak-anak di dunia ini kebanyakan belum bermain internet sendiri. Jadi jika diiklankan pada mereka belum tentu mengerti juga.
"Sistem, targetkan pada orang tua yang ingin membujuk anak-anaknya agar tenang dan tidak rewel. Mereka pasti mencarikan hiburan entah itu video atau game-game yang mudah. Juga, targetkan pada anak-anak penyuka game yang dapat mengakses ponsel sendiri mungkin umur 5 tahunan ke atas."
"Ya, Tuan rumah. Sistem akan memfasilitasi Anda untuk beriklan satu kali dengan penerima iklan acak sesuai target. Jumlahnya tidak lebih dari 100 ribu target penerima."
"Baiklah!"
Ah, 100 ribu sudah banyak bagi Angga. Tetapi dibandingkan dengan banyaknya pengguna internet di dunia, itu hanyalah setetes kecil.
Angga pun tak yakin, dari 100 ribu orang itu berapa yang akan mebeli gamenya? Tentu saja sangat tidak mungkin berharap semua akan membeli. Palingan, puluhan orang sudah sangat baik.
Ding!
"Penyebaran iklan dimulai!"
Angga melihat proses penyebaran melalui panel sistem, tampak seperti menonton sebuah video. Iklan yag digunakan sama dengan yang digunakannya sebelumnya. Angga sebelumnya sudah bertanya pada sistem apakah ada fasilitas pembuatan iklan gratis, tapi kali ini tak ada yang seperti itu. Hhh!
Ternyata iklan yang dipasang sama saja dengan iklan dari Googl* Ads di dunianya dulu, dengan penerima sesuai yang ditargetkan.
Yah, tinggal menunggu saja apakah ada yang beli gamenya!
Teringat sesuatu Angga bertanya pada sistem, "Sistem, apakah aku dapat menjual game yang telah kubuat itu ke mall sistem?"
"Bisa, Tuan rumah! Anda hanya tinggal mengatakannya, sistem akan menyalinnya sendiri secara otomatis."
"Baiklah, kalau begitu aku akan menjual keduanya!"
"Sistem memproses penjualan..."
"Sistem melakukan penilaian..."
Oh, ternyata ada penilaian. Tapi bener juga sih harus ada, kalau tidak ada maka tidak adil. Masa yang berkualitas dan tidak berkualitas bernilai sama?
Ding!
"Penilaian selesai!"
"Kedua game Tuan rumah dihargai 5000 poin. Poin akan langsung ditransfer pada data Anda!"
Hah? 5000 poin.
Angga tak tahu apakah ini banyak atau sedikit untuk penjualan karyanya. Dia tak bisa memastikan.
"Kenapa hanya 5000, Sistem?"
"Dihargai 5000 poin karena game Anda sangat sederhana, ada juga banyak game serupa dalam sistem yang dibuat oleh developer-developer dunia paralel lainnya. 5000 poin sudah merupakan harga standar yang sesuai kualitas karya Anda."
Angga menghela nafas. "Hhh, baiklah!"
Angga memeriksa panel sistemnya.
Nama user : Anggara Prasetya
Nama karakter : Anggara Abrisam
Jenis kelamin : Laki-laki
Penampilan: 50%
Kekuatan/fisik : 60%
Kesehatan: 70%
Keterampilan: Rajin bekerja, bermain saham lv.3 awal, pemrograman lv. 3 menengah
Barang yang dimiliki: -
Hadiah (belum dipakai) : diskon 50% sekali di pembelian mall sistem
Point: 7200Angga berpikir dengan poin 7200-nya apakah dia akan membeli sesuatu dari mall sistem.
Ah, tapi apa yang ingin dibelinya? Saat ini belum terpikirkan olehnya. Mungkin, kapan-kapan saja.
Saat ini, Angga merasa sangat lelah karena seharian belum beristirahat. Dia memutuskan untuk tidur, merilekskan diri sejenak dari segala beban kehidupan.
****
Tbc.
Don't forget to vote and comment yaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Awesome Papa [END]
FantasyAnggara Prasetya, seorang lelaki yatim piatu yang menghidupi ketiga adiknya tiba-tiba mengalami kecelakaan setelah berhasil mengantarkan kesuksesan ketiga adiknya. Tapi dia tak menyangka, setelah mengalami kecelakaan, dia tak mati. Melainkan nyasar...