Agenda Angga setelah mendapat banyak uang adalah membeli rumah atau mencari rumah kontrakan baru yang lebih nyaman. Tetapi Angga tahu penghasilannya masih belun mencukupi untuk 'membeli rumah' jadi pindah kontrakan merupakan pilihan yang tepat.
Mini game Angga terjual lumayan, walau tidak dapat dikatakan banyak tapi sudah memuaskan. Semua berkat iklan sistem, dan tampaknya iklan dari Jovita juga. Sepertinya wanita itu menggunakan koneksinya untuk membantunya beriklan di beberapa aplikasi populer saat ini. Angga awalnya sungkan, tetapi Jovita bersikeras katanya sebagai balas budi sudah membantu menyelesaikan masalah perusahaannya.
Di sela waktunya ini, selain tetap memperhatikan kenaikan dan penurunan trading sahamnya, Angga tetap mengambil beberapa job developer pemrograman dari beberapa web ternama. Gajinya juga lumayan mengingat job yang diambilnya sekarang bukan lagi job dengan kesulitan tingkat rendah, namun job yang kesulitannya agak menengah ke atas.
Angga juga masih mengembangkan beberapa game, yang akan dirilis beberapa waktu lagi. Semakin banyak perkerjaan yang dilakukan, maka akan semakin banyak pemasukannya.
Tetapi ketika memikirkan rencana pindah rumah tersebut, tiba-tiba terdengar dering mekanis sistem seperti biasa, pertanda ada misi.
Ding!
"Tuan rumah, Anda mendapatkan misi keempat anda."
"Misi keempat, memberi tempat tinggal yang layak dan lebih nyaman untuk triplets. Waktu penyelesaian misi tiga bulan. Keberhasilan akan diberi 5000 poin dan hadiah acak. Kegagalan misi akan membuat Anda diusir dari rumah kontrakan saat ini."
Wah, tepat waktu misi ini!
Tetapi kalau gagal kenapa juga harus diusir sih, sistem?!
Semisal dirinya masih miskin dan ada misi ini, namun dia gagal menyelesaikannya, apakah dirinya dan triplets akan ditendang dari kontrakan dan menjadi gelandangan tanpa tempat tinggal?!
Sungguh! Itu terlalu kejam!
Tetapi untung saja.misinya sewaktu dirinya sudah punya uang, jadi tak perlu khawatir jadi gelandangan!
Akhirnya Angga mengutarakan masalah pindah rumah tersebut pada anak-anaknya saat sarapan pagi.
"Anak-anak, nanti papa akan mencari rumah baru. Apakah kalian senang bisa pindah mungkin ke rumah yang lebih luas?"
"Apa? Pindah Pa?" Lia terkejut. Dalam benaknya, rumah kecil dan sempit ini merupakan tempat tinggal mereka sejak lahir, tak terpikir bahwa mereka akan pindah. Apalagi kata papanya pindah ke rumah yang lebih besar!
"Kenapa halus pindah?" tanya Nio heran.
"Pindah ya... " Lio hanya bergumam kecil.
"Karena papa ingin memberikan tepat tinggal yang nyaman dan lebih baik untuk kalian. Apakah kalian mau pindah sama papa?"
Lia langsung berseru. "Lia tentu ikut papa!"
"Nio ikutan adek lah." Nio berkata tenang, tak masalah apakah pindah atau tidak. Sedangkan Lio hanya mengangguk setuju, tentu sana setuju dengan ungkapan Nio. Jika adik-adiknya tak setuju, mungkin dia juga tak akan mau mengikuti papanya.
"Telus kapan pindahnya, Pa? Lia belum ciap-ciap!" Lia berkata panik, mana dia harus sekolah dulu lagi? Tak ada waktu bersiap-siap!
"Tidak hari ini, Sayang. Papa masih mau lihat-lihat dulu rumahnya."
Lia ber-oh ria mendengar penjelasan papanya. Ternyata bukan sekarang!
Triplets kemudian berangkat sekolah sendiri tanpa diantar. Memang, terkadang Angga akan mengantar mereka terkadang tidak, agar mereka tidak terlalu bergantung serta dapat belajar mandiri dan berani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Awesome Papa [END]
FantasíaAnggara Prasetya, seorang lelaki yatim piatu yang menghidupi ketiga adiknya tiba-tiba mengalami kecelakaan setelah berhasil mengantarkan kesuksesan ketiga adiknya. Tapi dia tak menyangka, setelah mengalami kecelakaan, dia tak mati. Melainkan nyasar...