Part 44

16.9K 1.7K 26
                                        

Di sisi lain, setelah mendengar anaknya diintimidasi di sekolah, Herman segara mencari informasi mengenai papa si anak kembar tiga itu. Tidak secapat itu mendapatkan informasi akuratnya, jadi dia meminta agar putrinya menunggu dengan sabar.

Setelah beberapa hari akhirnya mendapatkan informasinya, Herman agak tak percaya mendapati kalau orang bernama Anggara Abrisam -yang tak lain adalah papa si anak kembar tiga itu- ternyata merupakan karyawan di perusahaan yang baru-baru ini terkenal, TripleA Technology Inc. Pertama, terkenal karena kecepatannya dalam berkembang. Kedua, terkenal karena dapat langsung memasuki jajaran perusahaan start-up tersukses.

Informasi lainnya, apakah itu jabatan ataupun posisi masih tak jelas. Herman menduga itu disembunyikan. Jadi, kemungkinan posisi orang bernama Angga itu memang cukup tinggi atau mungkin terlibat dalam pengembangan. Biasanya kalau terlibat dalam pengembangan, kerahasiannya cukup besar bukan. Namun, setelah dipikir sepertinya tidak mungkin untuk opsi kedua itu, lihat saja dia hanya lulusan manajemen dan akuntansi, tak ada background atau keterangan dia berbakat dalam IT. Jadi, opsi kedua bisa dikesampingkan dan hanya opsi pertamalah yang kemungkinan besar adalah jawabannya.

Tetapi, Herman tak kan pernah berpikir kalau Angga adalah pemilik perusahaan, baginya itu sangat tak mungkin. Pasalnya, melihat informasi Angga sebelumnya saja, dia pernah gagal menjalankan perusahaan sendiri. Kemudian, untuk menjalankan lagi perusahaan, apalagi sebesar TripleA Technology Inc., pasti membutuhkan dana dan investasi yang besar, hanya mengandalkan investor saja tidak mungkin.

Setelah mencerna informasi milik Angga ini, Herman tahu apa yang harus dilakukannya. Perusahaan sebesar TripleA Technology Inc. pasti tidak akan menerima karyawan dengan catatan buruk. Entah dengan cara apa Angga masuk sebelumnya, mungkin melalui pintu belakang sejak awal. Kemudian perusahaan dengan cepat berkembang, dia pun perlahan menjadi salah satu eksekutif senior disana.

Herman dapat menemukan informasi catatan buruk Angga sebenarnya atas izin Angga sendiri. Ingat bukan kalau Angga telah menghapus semua catatan informasinya sebelumnya. Ketika sistem memberitahunya ada yang meretas dan menyelidiki informasinya. Angga membiarkan orang itu menemukannya. Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan orang ini -yang tak lain adalah ayah protagonis wanita.

"Sudah terkirim!"

Diam-diam Herman menyuruh seseorang mengirimkan e-mail anonim pada perusahaan Angga tentang catatan buruknya. Karena tak tahu e-mail pemilik perusahaan, dia lalu mengirimkan e-mail pada manajer umum yang biasanya muncul, kebetulan dia mengetahuinya. Manajer umum tidak akan membiarkan begitu saja bukan, seseorang dengan kelakuan buruk tetap di perusahaannya.

Selain mengirimkan e-mail anonim itu, dia juga menyuruh orang untuk menyuap salah satu staff perusahaan TripleA Technology Inc. tetapi hanya staff kecil yang didapatnya, karena karyawan dengan jabatan tinggi sulit disuap dan mudah ditemukan nanti. Dia menyuruhnya menyebarkan catatan buruk Angga sebelumnya agar reputasinya rusak. Dengan begitu, dia akan segera dipecat tanpa perlu banyak pertimbangan.

Perhitungaa Herman memang bagus, tetapi tak tahu saja dia kalau yang diperhitungkan itu adalah pemilik perusahaan itu sendiri.

***

"Tuan rumah, apakah Anda tidak segera menindaknya?" tanya sistem yang bingung dengan perilaku tuan rumahnya.

Angga menyipitkan mata, bersandar pada kursi kerjanya dengan begitu santainya. Menonton e-mail yang baru saja masuk ke komputernya. "Tidak perlu terlalu terburu-buru. Kita lihat bagimana reaksinya di perusahaan juga. Aku ingin mengeyahkan orang-orang yang tidak kompeten dan suka bergosip buruk tanpa pandang bulu."

Our Awesome Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang