Part 48

14.5K 1.5K 25
                                    

"Kak, siapa mereka? Kenapa mereka menghalangi kita?" tanya Lia dengan bingung dan ketakutan ketika melihat orang-orang berwajah sangar turun dari mobil menuju mobil mereka.

"Ya, mereka juga seperti orang jahat!" sahut Nio, ikut bingung dan sedikit takut.

"Kenapa bisa orang-orang jahat itu menghalangi kita?! Ini pertama kalinya aku mengalami kejadian seperti ini!" Dimas, teman sekelas mereka itu berteriak ketakutan juga. Anak itu benar-benar tak pernah mengalami kejadian menakutkan seperti saat ini.

Apakah orang-orang jahat itu ditujukan pada triplets? Karena menurutnya triplets itu anak orang kaya tersembunyi. Jadi, pasti keluarga triplets memiliki banyak musuh, dan kini mencegat mereka.

Sementara itu, Lio mengernyitkan dahi merasa ada yang tidak beres disini. Mobil itu tiba-tiba menyalip lalu berhenti di depan mereka. Orang-orang di dalamnya keluar dan menuju ke arah mereka dengan arogan. Jelas tujuannya adalah untuk mereka. Apakah menculik mereka?

"Tenang saja, jangan takut. Pasti papa akan segera menyelamatkan kita." Ujar Lio kemudian menenangkan.

Lelaki kecil itu lalu bertanya pada supirnya, "Apakah Pak Ali sudah memberitahu Papa kalau kita mungkin dalam bahaya?"

"Tenang saja, Den. Semua sudah diatur oleh Tuan." Ya, dia —pengawal yang merangkap menjadi supir— tentu saja sudah diwanti-wanti Tuan Angga kemungkinan ada bahaya yang mengintai tuan mudanya. Dan ternyata memang ada.

Lio menghela nafas lega. "Tuhkan Papa sudah bertindak dan kita pasti akan selamat!"

Nio dan Lia mengangguk, ketakutan mereka sedikit hilang walau masih ada. Dimas juga ikut tenang. Walau tak tahu apakah papa triplets dapat diandalkan dan menyelamatkan mereka semua tepat waktu, setidaknya ada harapan selamat di hatinya.

Melihat orang-orang itu semakin dekat, mereka masih sangat takut walau katanya akan diselamatkan.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Tiba-tiba sebuah bayangan keluar meninju salah satu dari mereka dengan ganas. Ternyata itu pengawal yang suruhan Angga. Pengawal lain juga keluar ikut bertarung. Sedangkan pengawal yang merangkap supir tetap di dalam mobil menjaga triplets.

Para penculik tak menyangka mendapatkan kejutan seperti ini. Ternyata, tanpa mereka ketahui para anak itu dilindungi pengawal rahasia. Tampaknya orang tua anak-anak itu lebih kaya dari yang mereka kira, bukan orang kaya baru biasa.

Sementara tiga penculik bertarung, dua lainnya berusaha membuka mobil agar dapat menculik anak-anak yang ada. Mereka berani setelah tahu ada pengawal rahasia karena mereka bukan penculik biasa yang pengecut, tetapi mereka adalah penculik yang kejam dan bengis. Kekuatan bertarung mereka juga kuat.

Melihat situasi yang tampak tak menguntungkan, si supir akhirnya berkata. "Den, Non, kalian tunggu di dalam mobil ya, jangan keluar apapun yang terjadi karena sangat berbahaya. Saya akan menghadapi mereka dulu."

"Baiklah, tapi apakah Pak Ali bisa melawan mereka? Mereka terlihat sangat kuat dan kejam." Cemas Lio.

"Tenang saja! Bapak pasti bisa menghadapi mereka."

"Kalau gitu Pak Ali hati-hati."

Setelah melihat pak Ali keluar dari mobil dan menutupnya kembali dengan cepat, lalu langsung menghadapi kedua penculik lainnya, Lio mengalihkankan pandangnya pada Nio, Lia, dan Dimas. "Kalian jangan takut, pengawal papa pasti bisa menghadapi mereka. Dan papa pasti akan segera mengirim bantuan menyelamatkan kita."

Our Awesome Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang