Part 45

14.4K 1.5K 41
                                    

"Sistem, apakah kau sudah mendapatkan data orang-orang itu?"

Sistem mengerti siapa yang dimaksud 'orang-orang itu' oleh tuan rumahnya. Mereka adalah orang yang berkarakter buruk terutama suka membiacarakan kejelekan orang lain di belakang hanya dengan gosip yang beredar.

Walau pemilik aslinya memang benar-benar buruk, tetapi membicarakannya begitu saja apalagi mereka sebelumnya tak mengenal pemilik asli, sungguh tak tertahankan rasanya. Seharusnya kalau pun mereka punya pendapat, simpan saja sendiri dalam hati tak perlu berkoar-koar kesana kemari.

"Baik, Tuan rumah."

Angga langsung mendapatkan file-nya di komputernya. Dia memeriksanya dan mendapati orang-orang yang berada dalam daftar benar-benar buruk dari segi karakter. Walaupun yang mereka lakukan bukanlah hal ekstrim, tetapi dia merasa tak layak mempertahankan mereka jika ada yang lebih baik. jadi, Angga memutuskan menyaring yang berkarakter baik saja demi kenyamanan perusahaan.

Setelah memeriksa semuanya, dia mengirimkan dokumen itu pada Manajer SDM secara langsung dan menjelaskan alasan pemecatan mereka.

Di sisi lain, Manajer SDM merasa berkeringat dingin melihat dokumen yang dikirimkan langsung oleh ketua perusahaan mereka. Dia benar-benar tercengang, mengapa karyawan rekrutannya banyak yang berkarakter buruk? Untung saja ditemukan lebih awal, jika tidak benar-benar mengganggu kenyamanan perusahaan.

Tapi...btw, bosnya sangat luar biasa bisa menemukan hal-hal buruk tersembunyi dari orang-orang ini!

Manajer SDM merasa dia harus tetap bekerja keras dengan jujur ke depannya karena merasa jika dia membuat kesalahan sedikit saja pasti akan ditemukan.

Harus diakui pernyataan si manajer ini benar-benar tepat. Dengan sistem di sisinya yang layaknya pengawasan, Angga benar-benar dapat melihat hal-hal tersembunyi yang terkadang tidak dapat diretas dengan keahliannya.

Kembali lagi pada Angga, setelah mengirimkan dokumen sebelumnya, dia langsung mengetikkan kode di komputernya dengan kecepatan luar biasa, bermaksud meretas firewall perusahaan papa Elyana. Dia sebelumnya juga meminta sistem mengumpulkan materi hitam (keburukan) perusahaan Pratama itu.

"Mereka bermaksud membuatku tak memiliki pekerjaan agar aku tak bisa menghidupi anak-anakku. Sungguh picik sekali!" gumamnya terus melakukan aksinya.

***

Di perusahaan Pratama, PRima Corporation, mereka tiba-tiba dikejutkan oleh serangan mendadak hacker yang tampaknya sangat kuat. Herman di kantornya tiba-tiba mendapat panggilan dari kepala Departeman Keamanan Jaringan perusahaan.

"Mohon maaf, Pak! Tiba-tiba kami diserang oleh peretas yang tak diketahui."

Herman jelas sangat terkejut. "Apa?!"

"Saat ini kami sedang berusaha melawan dan terus memperbaiki jaringan yang diserang virus peretas tersebut."

"Pertahankan terus!" Kemudian herman menambahkan, "Saya akan menghubungi peretas lain untuk membantu."

"Baik, Pak."

Usai menutup telepon, Herman segera menghubungi peretas kenalannya yang biasa membantunya.

"Peretas di sisi lain tampaknya lebih unggul dari saya." Komentar peretas itu membuat kepala Herman pusing memikirkannya.

"Lalu, apakah kau punya kenalan untuk membantu?"

"Saya akan mencoba menghubunginya." Ujar peretas itu.

Belum selesai masalah serangan firewall perusahaannya, kini ada lagi masalah dari Departemen Humas.

"Apa lagi?!" Herman bertanya tak sabar dengan nada tingginya ketika mendapat telepon itu.

"Maaf, Pak! Ada kabar buruk! Materi hitam atas nama perusahaan kita tersebar di berbagai media sosial. Kami berusaha menghubungi beberapa media sosial terkait agar menghapus postingan yang bersangkutan, namun kata pihak lain tampaknya ada peretas di belakangnya. Sehingga postingan tersebut tak dapat dihapus."

"APA?!" Jantungan rasanya Herman mendengar ini.

Dia dengan cepat menenangkan emosinya dan membuat keputusan sesegera mungkin. "Kalau begitu saya akan menghubungi peretas untuk membantu dan kalian tetap memantaunya. Perintahkan para pejuang keyboard untuk melawan komentar buruk dan memberi ulasan baik pada perusahaan kita."

Setelah menyelesaikan panggilan dengan peretas untuk membantu mengatasi masalah tersebut, Herman berpikir apakah baru-baru ini dia menyinggung seseorang. Tak mungkin bukan tanpa adanya permusuhan, seseorang langsung menyerang? Bisa jadi ada, namun sangat kecil kemungkinannya.

Dia tiba-tiba memikirkan nama Angga dari TripleA Technology Inc. itu. Apakah dia?

Meski agak tak percaya, tampaknya Herman harus mempercayai kalau dalang dibalik semua serangan ini kemungkinan adalah orang bernama Angga ini.

Secara kan dia adalah eksekutif tingkat tinggi perusahaan, kemudian mendapat berita buruk tentang dirinya sendiri, dia pasti akan menyewa peretas untuk mencari dalang di baliknya dan akhirnya menemukannya.

Atau, jika tidak meminta bantuan teknisi perusahaan yang handal. Bukankah perusahaan mereka bergerak di bidang IT?

Kedua kemungkinan itu sangat mungkin terjadi.

Herman tiba-tiba merasa frustasi, bukankah dirinya sudah sangat baik dalam menyembunyikan diri ketika mencoreng nama baik Angga itu?! Kenapa bisa terekspos?!

Dan... mengapa perusahaan TripleA Technology Inc. melindungi orang seperti itu? Sudah jelas karakternya buruk, bukan?

Herman benar-benar tak mengerti. Tiba-tiba suatu hal terlintas di pikirannya. Dahinya tiba-tiba berkeringat dingin jika hal itu benar. Jangan-jangan....

Namun, pikirannya kemudian teralihkan oleh e-mail anonim yang baru masuk. Dahinya mengernyit bingung bertanya-tanya siapa yang ingin iseng dengannya. Tangannya tak sengaja mengeklik dokumen yang merupakan isi dari e-mail tersebut. Karena terlanjur biarlah saja dia membaca isi dokumennya. Tetapi, Herman benar-benar tak menyangka isi dokumen itu sungguh mencengangkannya. Matanya seketika merah menahan amarah.

*****

Tbc.

Don't forget to vote and comment😊


Our Awesome Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang