Part 24

26K 2.4K 35
                                    

Wajah triplets tampak begitu riang menantikan bagaimana mereka akan ke taman hiburan hari ini. Mereka sudah bersiap. Tanpa membawa banyak barang, seperti saat pergi ke kebun binatang sebelumnya.

Mereka lagi-lagi naik mobil Jovita. Walau Angga merasa sungkan, tetapi dia juga tak berdaya. Dia sendiri belum mempunyai mobil. Menyewa pun juga lebih merepotkan. Jadi biarkan saja hal ini berlalu, Jovita juga tampak biasa saja, tak mempermasalahkannya.

"Ayo, kita sudah sampai!" ujar Vin begitu mereka tiba di depan taman hiburan.

Melihat plakat besar taman hiburan bertuliskan 'CandyLand' tersebut, triplets terutama Lia sangat kagum.

"Wahh, pada pelmen lakcaca di ataš cana!"

Yap, karena dibelakang tulisan 'CandyLand' ada gambar permen besar juga srbagai background. Di pinggir-pinggirnya juga ada hiasan permen-permen lucu.

Begitu sudah memasuki kawasan parkir, mereka turun dari mobil lalu berjalan bersama menuju pintu masuk.

"Kak Vin udah belapa kali kecini!" tanya Lia begitu mereka menunggu antrian.

"Hmm, aku mungkin sudah dua kali kesini sama tante. Tidak terlalu sering juga kok!"

"Ohh, kukira udah sering Vin." timpal Nio.

Vin hanya bisa menggaruk kepala kikuk. "Tante Vita juga kadang sibuk. Jadi tak bisa sering mengajakku jalan-jalan."

"Kalo papa mama kak Vin?" tanya Lia penasaran yang penasaran, tak tahu kalau membuat raut muka Vin agak sedih.

"Mereka selalu sibuk." Jawab lelaki kecil itu datar.

Karena mengetahui hubungan protagonis kecil dan orang tuanya, Angga yang mendengar percakapan mereka akhirnya menyela karena merasa tak tega melihat kesedihan si protagonis, "Sudah-sudah, jangan banyak bergurau dulu, kita akan segera masuk!"

Jovita menatap Angga dengan senyum penuh terima kasih. Dia berpikir, mungkin Angga dapat menebak bagaimana kehidupan keponakannya itu. Lagipula, keponakannya lebih sering diantar jemputnya ketika sekolah, malah bukan orang tuanya. Jadi mudah disimpulkan bukan masalahnya dari beberapa hal tersebut?

Ketika sudah memasuki taman hiburan, triplets dibuat takjub dengannya. Mereka merasa tempat ini sangat luar biasa!

"Wahhh, banyak pelmen dimana-mana!" Lia berkata demikian karena banyak wahana bertema 'candy' di sini.

"Tinggi dan panjang cekali jalan itu!" Tujuk Nio pada rel dari roller coaster yang tinggi nan memanjang.

"Lia ingin naik bianglala, kata temen-temen itu celu!"

"Nio ingin naik kapal bajak laut!"

"Nanti kita naik sama-sama!"

"Ayo, kalian ingin naik apa?" tanya Vin bak pemandu perjalanan.

Lia mengetukkan jari di dagu berpikir terlihat sangat menggemaskan. "Papa, Lia halus naik apa dulu?"

Angga yang mengikuti menghela nafas. Dia sendiri tak pernah ke taman hiburan semacam ini, baik di dunianya dulu maupun sekarang. Ini pun adalah pertama kalinya jadi dia tak mengerti hal semacam itu. Angga hanya bisa balik bertanya, "Yang Lia suka yang mana, Sayang?"

"Lia ingin naik kuda-kuda yang belputal-putal itu?" tunjuk Lia pada komidi putar yang tampak mencolok tak jauh dari mereka.

"Baiklah, kita naik itu dulu." Angga mengajak yang kain menuruti kemauan si kecil Lia. Yang lain pun setuju dan mengikuti.

"Woahh! Lia telbang! Lia belputal!"

Walau anak-anak sudah naik, Angga masih bisa mendengar suara Lia diantara teriakan keseruan anak-anak yang lain. Lelaki itu hanya bisa menunggu anak-anaknya bermain dengan sabar, sesekali Angga akan m mengikuti Jovita mengambil foto.

Our Awesome Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang