Stole The Male Lead's Love. | Revision Version.
#1 The 'Another Wolrd' Universe - Series
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesian
Releas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 226 | Horrified
Death Spell. Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, kalau sihir itu adalah salah satu dari sihir hitam.
Tentu saja sihir hitam adalah sebuah sihir yang mana taruhannya adalah sebuah sihir yang meminta bayaran yang sangat mahal bagi penggunanya. Salah satunya adalah nyawa.
Aku sudah pernah membaca sekilas tentang sihir ini saat sedang mencari sesuatu tentang hukum kausal dunia ini. Di mana sihir ini—the death spell—yaitu sebuah sihir yang menghubungkan nyawa antara dua orang.
Dan tentu saja, selain bayaran mahal atas penggunaan sihir ini adalah nyawa dari sang pengguna, ada satu hal lain yang mutlak atas bayaran dari penggunaan sihir ini!
Yaitu ... sihir ini adalah jenis sihir tunggal. Yang artinya adalah tidak bisa dibatalkan jika sudah diaktifkan.
Siapapun tak akan bisa membatalkan sihir ini. Tak terkecuali adalah si penggunanya!
Bahkan jika dunia ini ada penyihir agung sekalipun, dia juga tak akan bisa membatalkan sihir hitam tingkat tinggi ini! Benar-benar tak ada jalan keluar.
'Tetapi ...,' gumamku dalam hati. 'Kenapa, apa yang terjadi padaku tidak berbalik padanya?'
Aku pun menatap dalam-dalam telapak tanganku yang tadi sudah terluka karena cengkraman dari kuku-ku.
Saat ini aku sedang duduk di salah satu sofa yang ada di kamarku. Di mana Emma sedang sibuk memberikan perban di telapak tanganku yang tadi terluka.
"Yang Mulia ... kenapa Anda sampai melukai diri Anda sendiri seperti ini?!" gumam Emma dengan nada khawatir.
"Ck! Semarah apapun Anda saat berbincang dengan si ular itu, seharusnya Anda bisa mengendalikan diri, Yang Mulia!" imbuhnya lagi tanpa memutuskan fokusnya dari apa yang sedang ia lakukan—mengobati telapak tanganku.
Aku tak menghiraukan ricauan Emma saat ini.
Karena sekarang aku hanya fokus dengan telapak tanganku yang terluka. Oh, aku ingat betul dengan telapak tangan milik Oriella. Sangat bersih dan tidak terluka sedikitpun!
