Stole The Male Lead's Love. | Revision Version.
#1 The 'Another Wolrd' Universe - Series
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesian
Releas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 127 | Grand Sword Master
Killian terus saja menunggangi kudanya dengan sangat cepat.
Matanya sudah sangat tajam dan penuh amarah yang cukup terpendam saat ini. Rahangnya sudah sangat mengeras.
Sungguh demi apapun! Killian tidak akan memaafkan siapapun yang berani membuat tubuh Roxanna mengeluarkan darah meski itu hanya satu tetes saja!
Berani menyentuh Roxanna ... maka orang itu sudah siap akan mati!
'Roxie ...,' gumam Killian dalam batinnya.
Hingga tak berlangsung lama, ia pun tiba di lokasi dari sumber ledakan tadi.
Killian sangat ingat betul apa yang terjadi. Yaitu sebuah dentuman ledakan yang sangat keras. Tak hanya ledakan saja, tetapi juga ada kilatan cahaya biru yang sangat jelas di matanya. Di tambah sedikit kilatan berwarna warna kuning.
Sudah jelas itu adalah sihir!
Pun Killian langsung turun dari Astéri.
Meskipun begitu, saat ini tempat yang ia kunjungi—lebih tepatnya tempan sumber suara dan cahaya kilatan tadi berasal—Killian masih tidak dapat melihat dengan cukup jelas.
Itu karena jarak pandangnya saat ini sangat terbatas.
Tempat ini diselimuti oleh debu yang bertebaran, kabut tebal, serta angin yang sangat mengganggu. Itu karena efek ledakan masih saja tertinggal dan belum menghilang.
Tanpa menunggu, Killian langsung menarik pedangnya dan mengayunkan pedang miliknya ke depan. Membelah angin dengan kekautan miliknya. Membuat debu dan kabut yang tebal itu, pun langsung terbelah serta menguap dan menghilang.
Pandangan pun sudah cukup jelas saat ini.
Tetapi, bukannya sedikit lebih tenang, namun Killian langsung membeku di tempat.
Matanya membulat dengan netra biru keabuannya itu. Bahkan raut mukanya seperti sudah sangat terkejut atas pemandangan yang ia lihat saat ini. Yaitu sebuah pemandangan yang jelas-jelas baru saja terjadi sebuah pertempuran yang sangat hebat.
