Stole The Male Lead's Love. | Revision Version.
#1 The 'Another Wolrd' Universe - Series
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesian
Releas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 25 | Meniduri Malaikat Maut
Mendengar perkataan laki-laki yang sedang mendekapku—yang mana menyanggah kalau dia bukan Levius. Tentu saja membuat aku membeku hampir mati di tempat.
Apalagi saat aku tahu wajah siapa yang saat ini sedang aku tatap!
Rambut hitam legam dengan mata abu-abunya yang seperti es di kutub utara. Begitu dingin dan menusuk. Wajah yang sangat tampan namun juga nampak seperti iblis. Ya! Dia adalah pangeran iblis Kerajaan Amerald.
Killian Lezevre!
"Kau bahkan berani memanggil namaku dengan teriak, huh?" beo Killian. Mengerutkan dahinya dan menatapku dengan tajam.
Iniii ... gila!
Aku saat ini masih membulatkan mataku dan menatap dengan kaget penuh tak percaya atas apa yang aku temukan di pagi-pagi buta seperti ini. Oh astaga!
Dia adalah Killian! Pangeran setengah iblis yang mana aku tiduri!
Bukannya Levius yang aku tiduri tetapi Killian? KILLIAN?!
Dia adalah pangeran kedua kerajaan Amerald. Dia juga adalah tokoh antagonis utama pria. Di mana dilambangkan sebagai tokoh penjahat utama paling kejam sepanjang sejarah Miss. A-Z tulis.
Tak hanya itu, tetapi pangeran yang dijuluki sebagai iblis ini adalah salah satu malaikat mautku! Ingat itu!
DIA ADALAH MALAIKAT MAUTKU!
Dan aku meniduri malaikat mautku sendiri?
Apa ini adalah akhir dari kehidupanku sebagai Roxanna? Benar. Sepertinya aku akan mati tak lama lagi.
"Ma-maksud saya adalah—" Dengan gagap aku menjawab. "Your Highness!"
'Bodoh! Kenapa kau memanggil namanya langsung bahkan berteriak?! Kau bosan hidup, huh?' umpatku untuk diri sendiri, dalam hati.
Pun saat ini aku tersenyum lebar dengan kaku. Mencoba untuk bersikap santai dan juga tenang.
'Benar! Kau harus tenang Cia! Jangan melakukan apapun yang membuat pria gila ini tersinggung ok?' batinku lagi.
