49 | Victory

841 62 0
                                    


🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

BAB 145 | Victory

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 145 | Victory

"Duke," ucap Killian kemudian. "Aku sarankan lebih baik jika kau membatasi langkahmu agar tidak melewati garis batas yang tak seharusnya kau langgar."

"Karena dengan begitu, kakimu akan tetap berada di tempatnya," imbuh Killian dengan sorot mata yang sangat tajam.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Riftan. Tetapi justru Killian memberi peringatan yang sampai saat ini tidak bisa dimengerti oleh Riftan sendiri.

"Hah," desis Riftan. "Apakah itu sebuah peringatan, Yang Mulia?"

Killian hanya menatap Riftan dengan sorot mata yang tajam dan tak terbaca. Seolah sedang menelisik keunggulan apa yang dimiliki oleh Duke muda itu.

Apa yang lebih baik dari Duke itu daripada dirinya?!

"Aku akan memberikan imbalan yang sangat setimpal atas jasamu yang membantuku untuk melakukan pemberontakan ini," ucap Killian. "maka dari itu jangan menemui lady yang membuat kesepakatan itu denganmu, Duke Riftan Heiley!"

Tentu saja mendengar itu, Riftan membulatkan matanya.

"Hahaha ... sayang sekali, Yang Mulia, tetapi itu tidak bisa!" tawa Riftan cukup menggelegar. Nyatanya, seorang Dewa Perang seperti Killian sudah buta karena wanita.

"Kalau begitu bersiaplah kau akan kehilangan kakimu yang melewati batas terlarang itu, Duke Riftan!" tegas Killian penuh dengan tekanan.

Riftan ... dia tercengang atas peringatanyan tak berdasar oleh Killian si pangeran iblis yang gila itu.

"Apa? Tentu saja ini tidak adil, Yang Mulia—" Ucapan protesnya tertahan oleh tangan seseorang yang memegangi bahunya.

Pun Riftan melihat sosok sialan yang menghentikan protesnya itu. Sosok itu adalah Gedon. Si tangan kanan kepercayaan pangeran Killian Lezevre.

Sedangkan Killian ... dia sudah berlalu, melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam istana.

"Kenapa kau menghentikanku, Sir Gedon?" tanya Riftan dengan tatapan tajamnya.

Stole The Male Lead's Love | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang