Stole The Male Lead's Love. | Revision Version.
#1 The 'Another Wolrd' Universe - Series
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesian
Releas...
Only for 21+ who can enter this chapter!!! Please read wisely!!!
______________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 154 | I'll Check Your Body!
Sebelum aku kehilangan kesadaranku, aku memang merasakan sakit di bagian perutku. Entahlah! Tetapi rasa sakit itu benar-benar sangat asing bagiku. Sungguh.
Tetapi ... sekarang baik-baik saja. Bahkan saat Killian memegang perutku yang rata, justru terasa sangat nyaman.
Benar-benar aneh.
"I'm fine, Killian," jawabku yang mana justru semakin mendapatkan tatapan tajam dari Killian. Seolah ia tidak percaya.
"Ya ... saat itu perutku memang terasa sakit seperti kram yang sangat menyiksa. Tetapi sekarang aku baik-baik saja! Sungguh!" ucapku dengan tegas.
"Mungkin saat itu aku kelelahan karena berlari tanpa henti," imbuhku lagi.
Aku menatap Killian dengan penuh keyakinan tanpa berkedip sekalipun. Mencoba untuk meyakinkan si pangeran iblis ini kalau aku memang baik-baik saja.
Tetapi bukannya meredakan tatapan tajamnya Killian justru semakin menatapku dengan penuh penekanan. Begitu mengunci.
Menatapku dengan mata menyipit. Seolah sedang ingin memenjarakanku ke ruang gelap miliknya. Ruangan yang begitu panas dan penuh dengan hasrat yang menggebu.
Well ... beberapa kali tidur dengan Killian, aku tentu saja bisa mengetahui tatapan Killian saat sedang ingin memakanku itu.
Di mana dia menatapku seolah aku adalah mangsa yang paling ia inginkan. Mangsa yang ia buru. Ia terkam. Dan tak akan ia lepaskan sebelum kepuasannya tersalurkan dengan sangat sempurna. Tatapan bak serigala yang ingin mendominasi dan memonopoli kelinci kecil di tengah hutan.
"Ka-kau ...." Sialan! Bahkan suaraku sampai tercekat.
"Kelelahan kau bilang?" tanyanya dengan suara yang berubah.
