Stole The Male Lead's Love. | Revision Version.
#1 The 'Another Wolrd' Universe - Series
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesian
Releas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 70 | Hurt Her? You Will Die!
Tak lama kemudian, Killian pun sudah sampai di sebuah istana milik Putra Mahkota Kerajaan Amerald ini. Sebuah istana yang sangat megah. Meskipun tidak semegah istana utama milik Raja dan istana milik Ratu. Tetapi untuk ukuran istana pangeran, istana putra mahkota adalah yang paling megah.
Tentu saja saat mobil kerajaan milik Killian tiba di halaman istana Levius, semua mata yang melihat cukup terkejut akan kedatangan Killian.
Sudah bukan sebuah rahasia lagi, jika Killian dan Levius berseteru. Hubungan mereka sangat tidak baik. Bahkan cenderung bermusuhan.
Killian pun keluar dari kereta miliknya, di mana juga diikuti oleh Gedon. Gedon harus terus mengawal Killian, karena jika tidak, bisa-bisa Killian lepas kendali. Hei, membunuh seorang Putra Mahkota itu bukanlah sebuah tindak kejahatan yang ringan, meski yang melakukannya adalah seorang Pangeran juga.
Setidaknya jika ingin membunuh Putra Mahkota, harus dengan rencana yang rapi dan halus!
Tanpa menghiraukan pandangan semua orang, Killian terus berjalan dan melangkahkan kakinya menyusuri setiap lorong dan lantai istana ini untuk menemui Levius.
Killian terus berjalan dengan langkah kaki yang penuh penekanan. Tatapannya terus aaja tajam ke depan. Meskipun saat ini Killian tampak sangat tenang saat berjalan menyusuri istana milik Levius ini. Tetap saja Gedon merasakan aura yang mengerikan dari setiap langkah yang ditinggalkan oleh Killian.
Setiap langkah kaki yang ia tinggalkan untuk menyusuri lantai istana ini, nampak seperti meninggalkan aura hitam yang begitu pekat.
Hingga tak lama kemudian, ada sebuah pintu besar warna coklat yang menjulang tinggi di depan mata Killian.
"Jangan mengikuti ke dalam, Gedon!" titah Killian untuk Gedon.
"Yang Mulia—"
"Aku tak suka untuk dibantah!" sela Killian lagi. "Jaga pintu dengan baik!" titahnya lagi dengan melirik ke arah Gedon dengan kilatan mata biru abu-abu yang sangat dingin dan tajam, masih dengan melangkahkan kakinya tanpa henti.
