Stole The Male Lead's Love. | Revision Version.
#1 The 'Another Wolrd' Universe - Series
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesian
Releas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 94 | Magic Tower Master
Aku sedang dalam masa pelarian, tetapi tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tanganku.
Membawaku ke sebuah persembunyian yang gelap dan terpencil. Di mana dia sedang membekapku dari belakang.
Tentu saja aku sangat terkejut bukan main akan hal itu, ok?!
"Siapa kau dan apa yang kau—"
"Sssttt ...," desisnya lirih tanda untuk aku diam. "Bukankah Anda ingin menghindar dari kejaran mereka?" bisiknya tepat di belakang daun telingaku.
Suaranya ... begitu dalam dan berat. Tentu saja ini adalah suara laki-laki.
"Jika Anda berisik, maka dia akan menemukanmu, Nona," ucapnya kamudian dengan lirih, tepat di belakangku.
Seketika aku langsung diam dan tenang. Melirik sejenak untuk menajamkan telingaku. Mendengar apa yang dilakukan oleh para kesatria yang mengejarku itu.
Dan benar saja apa katanya, mereka—para kesatria itu masih berada di sekitaran!
'Sial! Kenapa mereka belum pergi juga?' batinku mengumpat.
Pun aku saat ini masih berada di dekapan pria tak dikenal ini. Bersembunyi di dalam kegelapan dan tak terlihat oleh para kesatria itu.
Di balik aku yang bersembunyi dari kejaran para kesatria itu, tentu saja aku sedang mempertanyakan akan siapa pria asing yang sedang membekapku ini.
Siapa orang ini?
Kenapa dia menolongku?
Dari mana munculnya orang ini?
Setidaknya itulah yang ada di kepalaku. Hingga para eksatria itu pun sudah mulai menghilang dari wilayah ini. Mungkin mereka mengira aku sudah berlari jauh dari tempat ini.
"... Nona?"
"...."
"Nona ...?!"
"Hah?" beoku yang sedikit tersentak karena dia cukup mengejutkanku. "Pardon?"
