Terselubung

1.3K 60 2
                                    

Terkadang aku merasa kita sama.

Namun dilain waktu aku juga merasa kita sangat berbeda.

Manakah hal yang benar tentang kita?

Lidahku sering kelu untuk bertanya tentang pandangmu.

Mataku sering salah mengartikan tentang maksudmu.

Kita masih saling menyimpan rahasia.

Terselubung dalam relung hati kita.

(Salma)

"Rony." Tiba-tiba Bunga muncul disusul dengan Novia dan Syarla. 
Rony pun langsung menutupi dadanya dengan kaos yang sudah terlanjur ia lepas. "Ini kenapa Ron? kok punggung lu bisa robek begini?" tanya Bunga dengan sangat khawatir.

"Lu semua kok disini sih?"

"Ya kek apalagi itu si manusia satu Salma udah main ilang-ilang aja. Apa nggak pening palaku."

"Udah sini biar gua obatin dulu Ron." Tawar Bunga.

"Nggak usah. Ntar aja."

"Lu nggak usah bandel deh. Ini nanti kalo infeksi lu bisa demam menggigil. Lagian itu udah ada polisi, anak-anak juga udah pada berhasil ngelumpuhin orang-orang itu."

"Nurut aja lah kau Ron. Percaya aja sama Bunga, dia ini calon dokter. Nanti kalo tu luka udah dapet penanganan pertama kan lebih enak dibawa berobat. Tinggal penyembuhannya aja."

"Kayaknya bener Ron apa kata Novia, udah lu nurut aja." Rony hanya diam dan menurut.

Bunga mengoleskan beberapa cairan yang memang sengaja dibawanya dari rumah kalau-kalau ada yang terluka. Dan ternyata perkiraannya benar, beberapa teman-temannya memang terkena beberapa sabetan senjata tajam dan luka memar termasuk Rony.

"Ron. Sakit?"

"Nggak."

"Tahan ya, luka lu lumayan parah."

"Hmmmm."

"Salma sama Nabila mana Ron?" Novia celingak-celinguk mencari kedua sahabatnya.

"Itu masih didalem. Ajakin keluar, gua takut kenapa-kenapa." Novia menuju kedalam lewat pintu belakang.

"Sal, Nab."

"Nop. Kok lu disini?"

"Kau tu ya, bisa-bisanya datang kesini nggak ngabarin nggak apa."

"Dateng-dateng udah meledak-ledak aja lu."

"Ya kau itu bisa nggak sih jangan bikin orang khawatir."

"Udahlah Nop, jangan marah-marah mulu lu. Nih bantuin gua bawa Nabila. Kakinya memar."

"Bah. Kau kena apa Nab?"

"Et dah. Tanya-tanya nya nanti aja kalo udah dirumah."

"Aku itu khawatir Sal."

"Tau. Tapi liat kondisi, udah sini cepetan bantuin." Novia membantu Salma membawa Nabila keluar.

"Nab, Sal. Kalian nggak papa?" tanya Rony sambil meringis menahan sakit saat Bunga mengoleskan obat pada lukanya.

"Gua sih nggak. Ini Nabila yang kakinya memar."

"Sakit Nab?"

"Nggak papa kok kak. Nabila masih bisa tahan."

Teka Teki Salma | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang