Pengakuan

1.3K 77 4
                                    

Seringkali aku bertindak karena hati.

Tapi kepalaku begitu bodoh untuk mengakui.

Entah apa yang akan terjadi.

Aku hanya ingin engaku ada disini.

Dan tidak berpaling pada siapapun lagi.

(Rony)

Salma dan anggota Sky Force lainnya mulai sibuk mempersiapkan alat musik yang akan mereka gunakan untuk tampil sore ini. Mereka semua nampak mondar mandir dengan tugasnya masing-masing.

"Ron."

"Hmmm. Apa?"

"Temenin gua yuk cari minum. Panas banget sumpah, tu anak-anak juga kayaknya kehausan."

"Bentar." Rony sedang repot mengotak atik gitarnya. Salma pun hanya bisa menunggu dengan tenang, ia tak ingin membuyarkan konsentrasi Rony. 

Setelah selesai dengan urusannya, Rony pun bangkit dan segera mengajak Salma untuk mencari air minum di salah satu kantin. 

"Ron, lu tunggu sini bentar ya. Gua mau ke toilet."

"Ngrepotin banget si lu Sal. Yaudah sana."

"Yang ikhlas dong Ron."

"Iya, udah sana." Salma langsung melengos meninggalkan Rony saat mendengar responnya yang lumayan ketus.

Ditengah perjalanan menuju toilet, Salma terus mengomel mengomentari sikap Rony. Namun, karena rasa ingin buang air kecilnya yang sudah tak tertahankan, membuat ia sejenak tak lagi mempedulikannya.

Sesaat setelah memasuki pintu toilet, Salma melihat ada segerombolan gadis yang tengah asyik bergunjing. Entah siapa yang sedang mereka bicarakan, hanya perasaan Salma sedikit tak enak setelah mendapat tatapan sinis dari beberapa orang diantara mereka. Mendapat tatapan yang seperti itu, membuat Salma ingin segera menyelesaikan urusannya dan keluar dari sana. Ia pun segera masuk ke dalam bilik toilet dan mengunci pintu dari dalam.

"Tu orang pada kenapa sik. Ngeliatin gua kayak gitu." Salma mengomel dengan suara lirih di dalam bilik toilet.

Tak beberapa lama Salma membuka pintu untuk keluar. Namun sepertinya pintunya tertahan. Ia terus mencoba menggoyang-goyangkan kenop pintu berkali-kali namun tidak berhasil terbuka. 

"Hei, masih ada orang diluar?!!" teriak Salma berharap ada seseorang yang bisa membantunya keluar. Namun sekeras apapun ia berteriak, tak ada jawaban samasekali dari luar sana. Salma pun mengintip dari bawah pintu. Ia melihat masih ada beberapa orang yang nampak mondar-mandir di toilet. "Siapapun yang ada diluar. Tolong dong bukain pintunya, pintu gua macet."

Bukannya mendapat jawaban atau respon yang baik, Salma justru dikejutkan dengan tumpahan air dari atas bilik toilet yang seakan sengaja disiramkan dari luar. Salma pun terkejut dan gelagapan sesaat setelah mendapat siraman air yang begitu banyak. "Woi, mau apa sih lu pada?! lu sengaja ya ngerjain gua?!" Salma mulai emosi. "Woi. Bukain!!" teriak Salma lagi. 

Setelah mendapat siraman air itu, Salma memeriksa sudah tak ada lagi suara diluar sana. Ia benar-benar ditinggalkan dalam keadaan basah kuyup dan terkurung dalam bilik toilet seorang diri. "Sumpah, kalo kayak gini gua nggak bisa ikut nyanyi."

Disatu sisi, Diman, Josse dan yang lain mulai kebingungan mencari Rony dan Salma sebab sebentar lagi mereka harus bersiap untuk tampil. Mereka mencoba menghubungi Salma namun ternyata ponselnya di tinggal di ruang UKM.

Teka Teki Salma | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang