Kado Terindah

1.4K 64 2
                                    

Terimakasih.

Atas apa yang kamu beri tanpa aku minta.

(Rony)

"Sal." Rony memanggil dan menghampiri Salma dari arah parkiran.

Salma menengok kebelakang dan berhenti melangkahkan kakinya. "Kenapa lu?"

"Tunggu." Ucapnya sambil ngos-ngosan.

"Apaan sik?"

"Lu jalan cepet banget sih Sal, habis napas gua."

"Ya lu ngapain ngejar-ngejar gua?"

"Ntar latihan kan lu?"

"Ya iya lah, orang tinggal dua hari."

"Ntar pulang bareng gua ya? gua butuh bantuan lu."

"Hah, bantuan apaan dah?"

"Udah ntar aja ikut gua."

"Males ah. Nggak jelas lu."

"Yaelah Sal, adek gua ulang taun gua bingung mau kasih kado apa."

"Lu punya adek?"

"Udah pokoknya bantuin gua."

"Ckkk. Iya."

"Nah gitu dong. Yaudah gua mau kelas dulu." Rony berlalu sambil melambaikan tangan ke Salma.

"Dih. Orang nggak tau adab, main pergi-pergi aja." Salma berucap kesal.

Waktu mulai bergulir cepat, jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.

"Powl lu balik duluan aja deh. Nggak usah nungguin gua."

"Mau kemana lu?"

"Ada deh. Kepo. Udah sono buruan balik." Salma mendorong sedikit tubuh Paul agar segera pergi. Paul pun menjauh dengan wajah masam.

Salma menuju ruang musik dengan wajah sumringah, ia cukup bersemangat hari ini. 

"Widihh. Kayaknya tuan putri lagi seneng nih." Salma mendengar seseorang berbicara di belakangnya.

"Piak. Ngapain lu?"

"Nungguin kau lah. Lama betul."

"Kita kagak janjian apa-apa kan?"

"Ya emang kenapa kalo nggak janjian?"

"Ya terus lu nungguin gua buat apa?"

"Biasa, nih." Novia menyerahkan sebuah gift box kecil kepada Salma.

"Lagi?"

"Emmmmm." Jawab Novia dengan anggukan.

"Nop. Udahlah nggak usah begini-begini. Siapa sih orangnya? jujur lu sama gua."

"No no no. Kali ini mulut aku nggak bisa bocor Sal. Udah lu simpen aja, aku balik duluan ya. Dah." Novia langsung berlari menjauh dari Salma, ia tak ingin kotak kado yang ia berikan dikembalikan lagi oleh Salma.

"Ih. Males banget gua." Meski dengan terpaksa, Salma tetap memasukkan kotak kado itu kedalam tasnya sebelum beranjak pergi untuk latihan.

---

"Oke guys, ini adalah hari terakhir kita latihan. Besok udah geladi kotor, jadi gua harap lu semua bisa jaga kesehatan, jaga suara dan tetep semangat supaya performa kita bisa bagus waktu tampil lusa." Rony mencoba memberi pengarahan pada teman-temannya.

"Siap Ron."

"Ayok kompak dulu." Rony mendahului untuk menyodorkan telapak tangannya kedepan dan disusul oleh teman-temannya yang lain. 

Teka Teki Salma | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang