Bersama Cinta

1.5K 79 6
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kini Novia sudah bergandeng tangan dengan laki-laki yang dicintainya. Selain hanya memberi ucapan selamat, Salma juga menyumbangkan lagu di pernikahan Novia dan Bang Neyl.

Lagu yang ia nyanyikan cukup menyentuh penonton yang menyaksikannya. Bukan karena apa, ia serius membawakan lagu itu untuk sosok yang ia tunggu sampai hari ini. Ternyata sosok itu belum hadir sampai sekarang. Ya, Rony. Dia belum ada sampai detik ini. Salma kembali merasa dikecewakan.

Sambil melihat kanan kiri, depan dan belakang. Salma terus berusaha menemukan Rony diantara kerumunan orang-orang. Tapi sampai lagu yang ia nyanyikan habis, ia tidak menemukannya.

"Yeayy. Terima kasih untuk Kak Salma yang sudah bersedia menyumbangkan lagu. Mungkin sebelum turun panggung, Kak Salma mau menyampaikan sesuatu untuk kedua mempelai." MC acara menyuruh Salma untuk memberikan sepatah dua patah kata untuk pengantin.

"Emmmm. Untuk Novia dan Bang Neyl, semoga bisa menjadi keluarga yang langgeng. Bisa saling mengasihi, menyayangi dan tidak saling meninggalkan. Dan buat Bang Neyl, jaga Novia ya dimana pun kalian berada. Walaupun dia sering cerewet, sok kuat, dan selalu tegar dalam keadaan apapun, yang aku tau Novia juga wanita. Dia butuh kasih sayang, dia butuh perhatian, dia butuh didengar. Jadi Bang Neyl harus selalu siap buat dia. Itu aja ya. Ntar lama-lama nangis beneran gue."

"Oke. Terima kasih buat Kak Salma. Ini matanya udah berkaca-kaca ngomongnya. Semoga Kak Salma bisa cepet nyusul ya." Salma hanya tersenyum palsu di depan semua orang. Ia kemudian pamit turun panggung setelah itu.

Meski dengan perasaan yang campur aduk, Salma berusaha untuk tetap profesional.

"Wuih cakep banget lu Sal." Josse yang biasanya jahil tiba-tiba memuji Salma.

"Yeee. Lagak lu kayak buaya. Noh disamping lu ada Syarla."

"Bah. Serius aku Sal. Emang cakep kan Syar? Tapi sayang nggak ada gandengan. Hahaha." Syarla seketika itu langsung menggeplak pundak Josse.

"Ah ujung-ujungnya ngeroasting. Males gua." Salma langsung menghindar dari kerumunan.

"Kamu tu kenapa sih Kak? Kalo nyeplos nggak pernah tau tempat." Syarla nampak marah pada Josse yang selalu asal bicara.

"Ya aku kan cuma bercanda Beb. Jangan marah gitu dong."

"Tau ah kak pusing aku."

Salma merasa kesepian meski berada di tengah keramaian. Ia memilih untuk duduk sendiri di taman belakang. Ia memandang bintang-bintang yang bersinar terang malam ini.

"Kenapa Si Cantik duduk sendiri disini?" Seseorang membuyarkan lamunan Salma. Seketika itu Salma berbalik untuk melihatnya.

"Rony?"

"Hai." Senyum merekah tumbuh di wajah Salma. Air matanya pun mengalir tiba-tiba membasahi pipinya.

"Hei, hei. Kenapa nangis?" Rony menyeka air mata Salma dengan kedua tangannya.

"Lu jahat Ron. Hiks, hiks, hiks." Salma semakin terisak sambil memukul-mukul Rony pelan.

Rony tanpa mempedulikan ocehan Salma langsung memeluknya. Salma pun menerimanya dengan damai. Mereka saling melepas rindu dalam dekapan masing-masing.

"Lu kenapa lama sih Ron? Kenapa juga harus ngilang dulu nggak bisa dihubungi?"

"Kan surprise."

"Nggak lucu Ron. Gua hampir gila tau nggak."

Teka Teki Salma | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang