Aku Mencintaimu

1K 57 3
                                    

Perasaan ini sudah tak mampu ku bendung lagi.

Aku tak ingin kehilangan mu untuk kesekian kali.

Biarlah dunia tau bahwa aku mencintaimu

Dengan segenap tulus dari hatiku

(Rony)

"Jadi lu udah tau semuanya?" tanya Rony sedikit gelagapan.

"Jadi bener ini semua dari lo? Ron lo nggak berniat neror gue kan? Lo nggak ada dendam lama sama gue kan?"

"Sal, lu ngomong apaan sih? kalo gue neror lo gue nggak akan kasih yang baik-baik."

"Terus kenapa? kenapa lu bisa ngasih gue berturut-turut. Pasti ada maksudnya kan?" seketika pipi Rony memerah, keringat dingin mulai mengucur di pelipisnya. "Kenapa lu jadi kayak maling ketangkep basah?"

"Sal, gue bisa jelasin tapi nggak sekarang. Gue lagi banyak kerjaan, mending sekarang gua anter lu ke kelas." Rony buru-buru menyimpuni barang-barangnya yang berantakan dimeja. Ia tak berani sedikitpun memandang Salma. Memang betul apa yang dikatakan Salma, ia seperti maling yang tertangkap basah. 

Rony samasekali tidak pernah menduga bahwa situasi ini akan terjadi. Ini benar-benar diluar bayangannya. Bagaimana mungkin Salma bisa menduga dengan tepat kejadian bertahun-tahun lalu? padahal Rony sudah sekuat tenaga tidak menunjukkan hidung dihadapan Salma saat itu. Tapi mengapa bisa ketahuan?

Salma berjalan perlahan dengan sejuta tanya dikepalanya. Terlebih melihat ekspresi Rony yang terlihat panik seperti itu. Tapi satu hal yang Salma syukuri bahwa perkiraannya selama ini benar, bahwa Rony yang mengiriminya hadiah-hadiah itu. Walaupun sebenarnya bukan, tapi mendengar jawaban Rony, Salma menjadi yakin dengan kepercayaan itu. Padahal yang Rony tangkap adalah hadiah-hadiah yang pernah dikirimkannya dimasa Salma remaja dulu. Mereka berdua pada akhirnya terjebak dalam kesalahpahaman yang cukup membingungkan.

***

Sepanjang malam Rony dan Salma sama-sama melamun memikirkan rentetan kejadian yang belakangan tengah terjadi. Mereka nampak binngung dengan perasaan masing-masing. 

"Apa gua harus jujur ya sama Salma? tapi kalo dia nggak terima gua gimana?"

Rony begitu gelisah dengan memasang wajah kusut sambil mengacak-acak rambutnya karena merasa pusing.

Tiba-tiba ponsel Rony bergetar. Tertulis nama Via disana.

"Halo kak." Sapa Via di balik ponsel sambil berbisik-bisik.

"Hai. Kenapa Vi."

"Kakak nggak kangen Via?"

Rony hanya bisa meringis mendengar penituran adiknya itu. "Kamu apa kabar?"

"Baik kak. Kakak gimana?"

"Baik juga."

"O iya kak, Via udah mulai bisa tidur enak sekarang."

"O ya?"

"Iya. Itu semua karena hadiah kotak musik dari kakak."

Deg. Rony terdiam, kotak musik itu bukannya dari Salma? pikirnya.

"Kak? kak Rony kok diem aja?"

"Nggak, nggak papa."

"Bentar deh. Kayaknya kak Rony lagi ada masalah ya?"

"Nggak siapa bilang."

"Udah deh kak Rony nggak usah bohong sama Via. Biarpun Via udah jarang ketemu kakak, tapi Via nggak pernah lupa sama kebiasaan kakak. Kakak kenapa sih, lagi mikirin apa?"

Teka Teki Salma | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang