Bertepuk Sebelah Tangan

1.3K 72 1
                                    

Terkadang cinta tak selalu mendatangkan bahagia.

Justru cinta juga membawa celaka.

Hadirnya tak dapat ditebak.

Jalannya tak bisa diarahkan.

Namun memaksakannya juga bukan hal yang tepat.

Apalagi sampai melukai orang yang kamu cinta.

(Nabila)

Nabila keluar dari kamar untuk mengambil air minum, tenggorokannya terasa kering sekali. Namun tiba-tiba ponselnya menyala tanpa suara karena memang dalam mode silent, ada chat dari seseorang dengan nomor baru. Tidak ada foto profil di nomor tersebut. Tertulis sebaris pesan yang membuat Nabila tercengang 'Keluar sekarang'. Penasaran dengan maksud pesan chat itu Nabila pun mencoba berjalan menuju pintu depan. Diliriknya kondisi diluar melalui jendela tetapi tidak ada apa-apa. Ia pun membuka kunci pintu dan melihat keluar. Seketika seseorang membekapnya dari belakang menggunakan obat bius hingga ia tak sadarkan diri.

Seseorang membuka penutup mata yang sedaritadi terikat di mata Nabila. Tali tambang membelit tubuh, tangan dan kaki Nabila hingga membuatnya tak dapat bergerak.

"Kamu siapa?" ucap Nabila ketakutan.

"Lu lupa sama gua? lu lupa suara gua? lu nggak inget siapa gua?" laki-laki itu nampak marah. Ia cukup kecewa karena Nabila tidak mengenalinya samasekali.

"Na..Nabila nggak tau." Suara Nabila kiri bergetar. 

"Ya, manusia diatas langit kayak lo mana bakal inget sama gua."

Nabila terdiam. Ia sungguh tak mengerti apa maksud dari perkataan laki-laki ini. Laki-laki itupun kemudian membuka masker yang menutupi wajahnya.

"Lu masih nggak inget gua?"

"Bayu." Nabila mulai mengenali wajah itu. 

"Hai, apa kabar?" Bayu memberikan senyum menyeringai yang menyeramkan. 

"Kamu kenapa lakuin ini sama aku?"

"Lu masih bisa nanya kenapa Nab?" Bayu memegang erat dagu Nabila sambil menatapnya dengan bola mata yang hampir keluar. "Elu yang udah bikin gua kayak gini. Gua menderita karna lu Nab, tapi apa? Lu malah seneng-seneng sama orang lain sekarang."

"Maksud kamu apa Bayu?" 

"Lu masih nggak sadar ya. Berulang kali gua nyatain cinta sama lo tapi selalu lo tolak Nab. Segala usaha dan kerja keras gua selalu lu abaiin. Kenapa? karna gua jelek?atau apa?!! gua selalu berusaha support lu, tapi apa lu pernah liat gua? nggak Nab. Kenapa?!!"

"A...aku...aku nggak bermaksud..."

"Nggak bermaksud lu bilang?!! Nab, lu perlakuin gua kayak gini berkali-kali."

"Tapi kan aku udah ngomong kalo aku nggak punya perasaan yang sama kayak kamu."

"Terus? masalahnya dimana Nab? segitu jeleknya ya gua dimata lu? sampai-sampai semua effort yang gua kasih nggak pernah lu liat."

"Bukan gitu." Nabila menangis ia tak tahu harus berkata apa. Semua kalimat yang ia berikan berubah menjadi alasan dimata Bayu.

"Kenapa? takut? kalo gua nggak bisa bahagia jangan harap lu bisa bahagia Nab. Coba lu liat ini." Bayu menunjukkan beberapa berita tentang Nabila yang semakin panas. Banyak narasi-narasi yang dibuat miring. Bahkan ada salah satu berita yang menunjukkan Nabila kabur dari rumah bersama teman-temannya. Berita-berita itu digoreng sedemikian rupa hingga membuat nama Nabila tercoreng.

Teka Teki Salma | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang