Kembali Tertawa

903 74 3
                                    

Aku menemukan lagi cahaya, setelah sekian lama berada dalam kegelapan.
Aku kembali menemukan jalan, setelah sekian kali tersesat dalam kebingungan.
Aku bahagia.
Sangat bahagia.
(Salma)

"Sal, makan dulu ya." Salma nampak pucat dan lemas, hal itu membuat Rony sangat khawatir.

"Ron gue mau keluar."

Rony menarik napas panjang, ia tak ingin mengecewakan Salma dengan jawaban tidak. "Iya, tapi makan dulu ya. Habis ini kita jalan-jalan."

"Beneran Ron?"

"Iya." Rony mengelus lembut kepala Salma. Hal itu membuat Salma merasa nyaman.

Rony menyuapkan beberapa sendok bubur untuk Salma. Salma dengan lahap memakan bubur itu, mungkin  kelaparan karena sejak tadi belum makan apapun.

"Enak atau laper?" Rony terlihat gemas melihat tingkah Salma yang seperti anak kecil. Entah sejak kapan Rony jadi lembut dan romantis seperti itu. Salma hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaan Rony. "Akhirnya bisa liat kamu ketawa lagi Sal."

"Gombal." Salma menepuk bahu Rony.

"Siapa yang gombal sih Sal?"

"Elu." Rony meringis melihat Salma kembali garang seperti biasa.

"Pinternya. Habis sudah ni bubur."

"Gua bukan anak kecil Ron."

"Bentar, gua cari kursi roda dulu ya sama izin ke suster." Sebelum Rony keluar, Salma keburu menarik tangannya.

"Jangan tinggalin gue." Salma nampak takut. Entah apa yang membuatnya jadi seperti itu. Padahal selama ini Salma tidak takut apapun meski dengan trauma berat yang ia tanggung bertahun-tahun.

Rony meraih tangan Salma yang menahannya. "Sebentar aja."

"Nggak usah. Panggil pake telpon aja." Salma sangat manja, hal itu membuat Rony tak tega meninggalkannya.

"Ya udah gua telponin dulu."

Tak beberapa lama dua orang suster datang dengan membawa kursi roda. Sebelum mengizinkan Salma keluar, ia diperiksa dulu kondisinya apakah memungkinkan untuk keluar atau tidak. Dan dari hasil pemeriksaan tersebut, Salma hanya diizinkan keluar selama tiga puluh menit karena sebentar lagi akan ada kunjungan dokter.

"Ron."

"Hmmmm."

"Lo kenapa bisa disini sih?"

"Sebenernya gue pengen cerita banyak. Tapi tunggu lu sembuh ya, gue nggak mau bikin lu sakit kepala."

"Gaya lo yang kayak gini yang bikin gue sakit kepala."

Rony hanya meringis. "Gue cerita dikit aja deh biar lu nggak penasaran."

"Dih."

"Hehehe. Lu tau kan soal bokap yang maksa gue buat nerusin bisnisnya?"

"Iya tau."

"Ya gue disini untuk itu."

"Bukannya lo dulu keras banget nggak mau nerusin bisnis bokap lo?"

"Iya. Tapi semakin gue pikir semakin gue merasa bersalah. Gue udah terlalu jauh ninggalin keluarga gue sendiri."

"Terus kenapa harus perginya tiba-tiba. Dan kesannya lo jadi menghindari kita semua."

"Gue cuma nggak mau niat yang gue bangun dengan berat hati ini bakal luntur. Jujur aja musik adalah salah satu bagian dari jiwa gue, kalian semua juga bagian dari hidup gue. Tapi di satu sisi gue juga merasa bersalah sama keluarga gue."

Teka Teki Salma | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang