30
Ampas Tebu
Jessi melihat ada notifikasi pesan dari ponselnya, ternyata pesan dari Reihan. Jessi segera membaca dan membalas pesan tersebut.
Reihan Sagara
Kamu kemana aja?
Kok gak angkat telepon?Candy Pretty Jessi🍭💖
Hai maaf. Aku ketiduran
Udah balik Jakarta belum?Reihan Sagara
Bagus deh kalau kamu istirahat
Masih di Sukabumi
Nanti malam kayanya baru balikCandy Pretty Jessi 🍭💖
Hati-hati nanti pulangnya
Kalau ngantuk berhenti dulu aja, jangan maksainReihan Sagara
Iya PrincessCandy Pretty Jessi 🍭💖
I love youuuuReihan Sagara
I love me tooCandy Pretty Jessi 🍭💖
Ishhh malesReihan Sagara
Self love. Put yourself first 😝Jessi tentu saja berbohong. Apa itu istirahat? Matanya sembab dan hidungnya memerah karena menangis terlalu lama. Ada gundukan tisu di lantai kamarnya, bekas mengusap air mata beserta ingusnya.
"Jess, ayo, makan dulu. Kamu gak akan keluar kamar?" Suara papi terdengar dibalik pintu.
Jessi tidak memberi jawaban, rasanya malas sekali bertemu dengan mami dan papi. Ia masih kecewa dengan semuanya. Kenapa Mami mengambil keputusan sepihak? Air mata Jessi kembali mengalir, tak bisa dibendung lagi.
Jessi sampai tertidur dalam tangisnya. Jam dinding di kamarnya menunjukkan jam tujuh malam. Di luar, langit sudah gelap gulita berarti lama juga Jessi ketiduran. Ada dahaga yang terasa saat Jessi bangun, jadi ia pergi ke dapur untuk mengambil air.
"Sekalian makan dulu. Kamu udah gak makan dari siang." Mami mengambil piring dan meletakkannya di meja. Namun, Jessi langsung berdiri dan menuju kamar lagi.
"Kamu pikir Reihan bakal senang kalau kamu mogok makan begini? Menyiksa diri kamu sendiri ini namanya." Nada bicara Mami sudah naik, membuat Jessi terkejut dan menoleh.
"Mami gak malu bawa-bawa Reihan buat bikin aku makan? Pas Mami bilang aku gak punya pacar ke Daniel, Mami kepikiran gak sama perasaan Reihan?"
"Jess, Mami cuma mau yang terbaik untuk kamu."
"Kalau itu yang Mami mau, berarti Reihan jawabannya."
"Jangan menunggu sesuatu yang gak pasti."
Jessi kembali ke kamarnya dan mengambil ponsel untuk mengisi daya baterainya. Pasti banyak pesan yang Reihan kirim. Ia menatap langit-langit kamarnya. Pada siapa dia harus mengadu? Tidak ada rahasia antara Jessi dengan Reihan, tetapi untuk masalah ini Jessi ingin menjadikannya pengecualian. Ia tidak mau menyakiti Reihan. Bagaimana bisa menyakiti seseorang yang sudah membawa banyak berkat ke dalam hidup kamu yang dulunya gelap? Lalu sekarang saat dunia Jessi sudah terang benderang, Jessi dipaksa meninggalkan sumber pelitanya. Sungguh sebuah kejahatan yang kejam menurut Jessi.
Rei-Hero
Sayang, kok gak ada kabar?
Kamu gak apa-apa kan?
Halloooo
Pasti hp nya mati nih
Nanti aku beliin power bank yang sejuta watt aja ya
Hei, aku khawatir nih
Kalau hp kamu udah nyala kabarin ya
Jess, aku kangen kamu loh
Jess, is everything ok?Air mata Jessi kembali tak terbendung saat melihat pesan-pesan dari Reihan. Apa yang harus Jessi lakukan?
Jessica Arabella
Maaf banget baru ngasih kabar
Kayanya aku gak enak badanRei-Hero
Ya udah istirahat ya Sayang
Aku udah di jalan mau balik Jakarta
Besok aku ke rumah kamu ya?
Mamah beliin kamu mochi banyak bangetJessica Arabella
Gak usah
Aku aja yang besok ke rumah kamu
Tolong bilangin makasih ya ke MamahRei-Hero
Ok siap 86Kali ini Jessi tidak berbohong karena kepalanya sangat berat. Dari siang dia hanya minum air putih saja, tidak ada makanan yang masuk ke dalam mulutnya. Ia mogok makan sebagai aksi protesnya pada keputusan Mami dan Papi.
Jessi bahkan lupa kapan ia menghubungi kakaknya. Ia tidak tahu lagi pada siapa mencurahkan isi hatinya yang terasa menyesakkan untuk ditanggung sendiri, jadi Jessi mencoba untuk mengirim pesan pada kakaknya. Tidak ada salahnya untuk mencoba, kamu hanya harus merendahkan ekspektasi. Saat tanggapannya tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan, kamu tidak terlalu kecewa.
Jessica Arabella
Hai, kak. Lagi sibuk gak?Jessi mengirim pesan basa- basi belaka karena sebenarnya Jessi tahu jika kakaknya selalu sibuk. Ketika sesudah mengirim pesan Ia simpan ponselnya di nakas dekat ranjangnya. Ternyata dugaannya salah karena setelah itu kakaknya langsung membalas pesan.
Kak Jelita
Gak kok. Kenapa dek?Jessica Arabella
Aku boleh cerita gak?Kak Jelita
Video call aja deh. Aku pengen liat muka jelek kamuJessica Arabella
YeuhAkhirnya Jessica menceritakan semua pada kakaknya. Sebelumnya Jessi meminta maaf terlebih dahulu kepada kakaknya karena jarang menghubunginya. Kak Jelita senang karena Jessi lebih mau membuka diri. Ternyata selama ini bukan kakaknya yang tidak peduli. Hanya mungkin saja Jessi yang menarik diri dan menciptakan dunia sendiri.
"Kak, aku dijodohin sama Mami. Tapi aku gak mau."
"Kenapa? Kamu dijodohin sama om-om ya?"
"Ih amit-amit, sama anak satu gereja. Aku gak mau karena aku udah punya pacar kak."
"Terus?"
"Pacarku yang sekarang baik, baik banget. Aku jadi better person juga sedikit banyak karena dia."
"Yaudah bilang dong sama Mami."
"Udah Kak. Namanya Reihan. Dia udah sering ke rumah."
"Terus kenapa Mami gak setuju kamu sama Reihan dan malah mau jodohin kamu sama orang lain?"
"Karena... Reihan sama aku beda keyakinan Kak."
Ada jeda yang lama di seberang sana.
"Susah juga ya.. Dia pernah ada bilang gak ke mau tentang masa depan?"
"Gak pernah Kak. Dia pasti gak mau berjanji buat sesuatu yang gak bisa ditepatinya."
"Nah, kamu sendiri udah tahu jawabannya. Berat Jess kalau dipaksa."
"Reihan baik Kak, keluarganya juga baik. Selama ini aku sering ke rumahnya. Mereka welcome kok sama aku."
"Dek, tebu itu emang manis. Tapi kalau diperas terus menerus ampasnya ya gak ada rasanya. Kamu emang mampu berjuang sejauh mana untuk menjemput restu?"
"Jadi aku harus gimana Kak?"
"Kalau kamu sayang sama dia kamu harus belajar buat ikhlaskan dia. Kadang mencintai adalah melepaskan. Karena orang yang kita cintai berhak mendapat kebahagiaan yang kita gak bisa kasih."
"Kak, boleh gak sih sekali aja aku egois? Selama ini aku selalu nurut sama apa yang Mami dan Papi mau. Untuk yang satu ini, aku mau menolak Kak."
"Dek, kamu mau bareng terus sama Reihan tapi hubungan kamu dan Mami Papi jadi renggang?"
"Gak gitu Kak."
"Mau gak mau, kamu harus bisa memilih. Pilihlah keputusan untuk jangka panjang. Yang bisa jadi win win solution."
"Iya Kak. Nanti aku pikirin lagi."
"Jess, aku tahu kalau kita gak bisa memilih pada siapa kita bakalan jatuh cinta. Tapi kamu bisa kok mengendalikan buat gak jatuh terlalu dalam."
"Makasih ya Kak, udah mau dengerin curhatan aku."
"Aku senang kamu cerita kaya gini. Jangan pernah ngerasa sendirian lagi ya. Bulan depan aku pulang."
"Kak, kayanya ini bakal cringe. Aku cuma mau bilang, kalau aku sayang Kakak."
"Me too, my little sister."
![](https://img.wattpad.com/cover/337720739-288-k583222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Au Revoir [END]
Teen FictionAu Revoir Blurb Reihan pernah merasakan sakitnya dikhianati. Jadi, dalam waktu yang lama ia enggan untuk membuka hati. Jessica tidak pernah tahu bahwa ada bentuk lain dari cinta, karena selama ini ia hidup dalam belenggu yang memenjara jiwanya. ...