Chapter 18 - Motivator Gratisan

17 10 0
                                    

Gea sedang pergi ke Bandung menemui Tera. Jadi Reihan meminta izin kepada Gea untuk mengerjakan tugas di apartemennya. Di daerah rumah Reihan ada tetangga yang sedang melangsungkan resepsi pernikahan. Bukan hanya tugas yang tidak beres, tetapi kepalanya juga bisa sama tidak beresnya jika mengerjakan tugas di tengah jedag jedug musik hajatan yang speakernya dahsyat itu.

Candy Pretty Jessi 🍭💖
Hari ini mau kemana?

Reihan Sagara
Ngerjain tugas di apart Gea.


Candy Pretty Jessi 🍭💖
Sama yang lainnya juga?

Reihan Sagara
Sendirian. Gea lagi ke Bandung


Candy Pretty Jessi 🍭💖
Mau ditemenin gak?

Reihan Sagara
Boleh. Mau dijemput?


Candy Pretty Jessi 🍭💖
Kamu duluan aja
Nanti aku nyusul kesana

Reihan Sagara
Jangan lupa send Bagikan Perjalanan dulu ke aku pas naik GoCar nya yaaa


Candy Pretty Jessi 🍭💖
Iyaaa siap

Reihan Sagara
I love you

Candy Pretty Jessi 🍭💖
😳😳

Reihan Sagara
Dih, kok gak dijawab


Candy Pretty Jessi 🍭💖
Lagi melongo dulu itu tuh

Reihan Sagara
Cie si cantik lagi salting

Candy Pretty Jessi 🍭💖
DIEM

Reihan Sagara
Aku berangkat duluan ya Sayang


Candy Pretty Jessi 🍭💖
Oookkk

Jessi menangkupkan bantal pada wajahnya yang bersemu merah. Di ujung sana, pasti Reihan sedang cekikikan karena berhasil membuat Jessi salah tingkah. Di hatinya ibarat ada bunga-bunga yang bermekaran yang mengundang kupu-kupu untuk hinggap disana.

Jessi mematut diri di depan cermin kamarnya. Hari ini ia memakai cardigan berwarna hitam dan celana jeans biru muda. Ia lalu memesan GoCar dan membagikan rute perjalanannya kepada nomor ponsel Reihan.

Reihan selalu begitu. Jika tidak bisa mengantar atau menjemput Jessi, ia akan meminta Jessi untuk mengaktifkan fitur Bagikan Perjalanan serta data-data penting seperti nomor kendaraan atau nama drivernya. Sebisa mungkin Reihan ingin menjamin keselamatan Jessi.

Bersama dengan Reihan, Jessi merasa tenang. Menyenangkan sekali bisa menjalani hubungan yang sama-sama melakukan timbal balik. Bebas untuk mengutarakan pendapat, bebas untuk menentukan pilihan. Jika sedang berlainan opini, mereka akan berdiskusi menurut sudut pandang masing-masing. Tidak untuk mengejar ego tentang siapa yang kalah atau menang, yang salah atau benar. Melainkan untuk membuka mata, ternyata ada pilihan orang lain yang harus dihormati jika berbeda.

Jessi sudah sampai di apartemen Gea. Lalu ia menelepon Reihan agar menjemputnya di lobi. Tidak lama Jessi menunggu, Reihan sudah datang menghampirinya. Menggenggam erat jemari tangannya dan mengusap puncak kepala Jessi. Kasih sayang Reihan sangat terasa. Bahkan dari tatapan matanya saja Jessi bisa merasa ada cinta yang tersirat disana.

Reihan menghentikan langkahnya dan menepuk jidatnya. "Aduh, lupa beliin kamu antimo, nih."

"Emangnya kita mau kemana? Kok, harus minum antimo? Bukannya itu obat biar gak mabuk perjalanan, ya?" Jessi tidak punya riwayat mabuk perjalanan. Ia heran kenapa sampai harus makan antimo sedangkan ia dan Reihan sudah sampai di tempat yang mereka tuju.

Au Revoir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang