Reihan sudah sampai di apartemen Jayden, ia langsung memencet kode aksesnya. Kemudian Reihan merebahkan dirinya di sofa, tanpa suara sama sekali.
"Kusut amat muka lo. Kalau setrikaan baju, sih, gue punya. Tapi kalo setrikaan muka, lo salah tempat kayanya. Adanya di beauty clinic, bukan di apartemen gue."
Reihan tidak menanggapi. Hanya berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air. Sorot matanya lemah, tidak bergairah.
"Eh sorry kayanya bercandaan gue salah waktu ya. Lo kenapa deh? Jangan bikin gue takut dong."
Reihan tidak menjawab, matanya mendelik. Lalu menggelengkan kepala. Tangannya bersidekap dengan tatapan kosong. Dan kembali hening tak bersuara. Tidak biasanya Reihan terdiam lebih dari lima menit seperti ini.
"Lo pasti lagi kesambet. Aduh pasti ada setan di dalam tubuh Reihan. Ya Allah gimana ini?"
Reihan menarik nafas panjang. Kenapa disaat hatinya merana seperti ini ia harus berhadapan dengan Jayden dan segala tingkah absurdnya.
"Buktikan kalo lo emang Reihan. Di kota apa Rere dilahirkan? Tahu Rere kan?"
Reihan masih enggan berbicara. Tes macam apa ini? Tidak penting sama sekali untuk dijawab.
"Tuh kan dia kaga tahu. Coba sekali lagi. Kapan Tera sama Gea jadian?"
Reihan sudah gemas dengan ketidakjelasan Jayden. Tangannya terkepal ke udara sambil sedikit berteriak. "Argh.. pas pensi sekolah, tanggal 19 Juni dan itu Gea jadiin nomor password buat pintu akses ke apartemennya. Puas lo?"
"Oh syukur deh, lo beneran Reihan. Gue kira lo kesambet."
"Hm.." Hanya geraman yang keluar dari mulut Reihan. Daripada Jayden Nanti jadi sasaran kemarahan Reihan, jadi Jayden memilih ke kamar. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menanyakan apa masalah yang membuat Reihan frustasi seperti itu.
"Gue ke kamar ya, lo kalau mau makan angetin aja lauk di kulkas kaya biasa."
Reihan sudah mencoba untuk berbaring dan memejamkan mata. Namun raganya masih menolak untuk terlelap. Ia masih saja berpikir tentang Jessi. Bagaimana cara mengakhiri hubungan ini? Itu pasti akan menyakiti Jessi. Reihan bahkan pernah berjanji bahwa dia akan membuat sengsara orang yang menyakiti Jessi. Dan ternyata itu benar. Karena yang akan menyakiti Jessi adalah Reihan sendiri.
Reihan tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya Jessi jika ia pergi begitu saja. Tapi untuk bersama selamanya ia juga tidak bisa. Terlalu beresiko dan Reihan tidak mau mengajak Jessi untuk menjelajah masalah yang dia ciptakan.
Lama Reihan termenung. Berbaring lalu duduk, kemudian berbaring lagi. Isi kepalanya bagai gudang yang dipenuhi barang, terlalu penat dan berantakan. Ia tidak dapat berpikir jernih. Malam semakin sepi, namun suara-suara dipikirannya masih saja berisik.
***
Hari ini Jessi sudah pulang dari rumah sakit. Reihan tidak bisa menjemput. Ia beralasan ada urusan di kampus. Padahal sebenarnya Reihan sengaja menghindari Jessi. Reihan ingin memulai menciptakan jarak diantara mereka.
Jessica Arabella
Rei, aku udah boleh pulang lohRei-Hero
Wahhh keren. Tapi aku gak bisa jemput nih
Maaf yaJessica Arabella
Iya gak apa-apa. Ada Mami kokRei-Hero
Kalau sempat, nanti aku mampir ke rumah kamu yaJessica Arabella
Iyaaa. Aku kangen kamuRei-Hero
Me tooMami sedang di meja administrasi jadi Jessi menunggu di kursi yang berjejer di depannya. Lalu ada seseorang yang memberikan buket bunga padanya. Wajahnya tidak terlihat karena masih terhalang buket bunga yang cukup besar. Ia berharap kalau itu adalah Reihan.
Dan... bukan. Itu adalah Daniel. Tidak hanya buket bunga tapi juga ia menenteng parcel buah yang berwarna warni. Hati Jessi sedikit kecewa. Ia hanya ingin Reihan.
"Jess, maaf ya gue baru bisa jenguk sekarang. Baru dikasih tahu sama Tante Ruth."
"Iya, gak apa-apa. Thanks ya."
"You are welcome. Gue juga ini sekalian jemput lo sama Tante Ruth. Soalnya Om Bram gak bisa jemput, ada meeting dadakan katanya."
Sungguh sebuah rencana yang sempurna. Jessi tahu kalau ini pasti ulah Mami yang sengaja menyuruh Daniel untuk datang menjemput. Mami masih saja menjalankan misi perjodohan ini.
"Makasih ya Daniel, udah mau antar kami ke rumah."
"Iya sama-sama Tante. Saya juga kebetulan lagi gak ada kegiatan kok."
Di dalam mobil Daniel, Jessi hanya membisu. Melihat gerimis dari balik jendela kaca. Mencoba meraba air yang menempel di kaca luar. Tentu saja tidak bisa. Tangannya masih mengusap-usap jendela. Mungkin beginilah hubungan Jessi dengan Reihan. Seperti tangan dan air yang menempel di kaca jendela luar. Terasa dekat namun bersekat.
***
Reihan baru bangun jam 1 siang. Ia baru bisa tertidur saat subuh. Setelah melaksanakan kewajibannya lalu Reihan tertidur hanya beralaskan sajadah. Bangun saat membalas pesan Jessi, kemudian terlelap lagi. Bahkan Jayden pun sudah tidak ada di apartemen. Mungkin melihatnya tertidur, Jayden enggan membangunkan. Padahal hari ini Reihan harus ke kampus karena Mas Edo mengajaknya untuk selebrasi sempro. Sayangnya itu semua urung karena Reihan sedang gamang. Jadi ia putuskan untuk menghubungi Mas Edo untuk meminta maaf.
Reihan Sagara
Mas Bro, sorry ya gue gak bisa datang.
Sumpah badan gue lagi gak bisa diajak kompromi
Gue ada kirim dikit ke rek lo
Lumayan buat beli ayam geprek bareng temen-temenMas Edodoe
Lo sakit?
Gak usah padahal HanReihan Sagara
Gapapa, sekali lagi sorry yaMas Edodoe
Santai gue mah
Makasih ya Han
Lo juga cepat sembuh
Sori ya lo gue balap
Mau cepet nikah gueReihan Sagara
Hahaha okReihan meletakkan ponselnya di meja. Ada pop-up muncul dari layar ponselnya. Grup terheboh yang Reihan punya dalam room chat di ponselnya. Reihan kembali meraih ponselnya.
Huru Hara Sehari-hari
Oryza Sativa
Warga, mohon sarannya ya.
Kalau ada pasangan nih green flag, but mostly his family is redflag. Kurang welcome gitu lah. Go or bye?Geanala Himawari
Gue sih bye
Kasian hati gue cuma satu
Jangan sampai makan hati terus
Lama kelamaan ntar bisa abis hati gueChaka Kalindra
ByeJayden
ByeKaylila Aino Chikara
Bye. Jangan sampai sakit hati terus di kemudian hariLentera Terang
Gue sih tergantung. Kalau pasangan lo bisa adil sih go ajaArjuna Mahitala
Susah buat adilLentera Terang
Yaudah berarti bye.Haikal Chandra W.
Patah hati masih bisa cari pengganti tapi pas lo udah ke udah ke jenjang selanjutnya bakal lebih susah buat berpisah. Udah ada dua keluarga yang coba lo pertemukan. Gak semudah bilang putus pas pacaranMarvello Ivannov
Tumben Chandra bijak. Gue juga bye
Gak bisa gue bersitegang terus sama keluarga pasanganGeanala Himawari
Oya, emang lo udah ada cowok?Kaylila Aino Chikara
Iya ihh kok gak bilang-bilang sihOryza Sativa
Ada gitu gue bilang itu tentang gue? Ini tuh gue lagi nonton drama korea terbaruJayden
OYA LO MINTA GUE GEDIG YA?Haikal Chandra W.
Anjir gue udah serius jugaChaka Kalindra
Oya, kayanya gue ada kerjaan buat lo di proyek kakak ipar gue. Duitnya lumayan lahOryza Sativa
Oh ya? Jadi apa?Chaka Kalindra
JADI TUMBAL PROYEK ALIAS LO NYEBELIN PARAH ANJIROryza Sativa
FakyuReihan Sagara
Ku kira ini menfess tenyata kisahku hahahaJayden
Apartemen gue token listriknya abis kali ya
Kok Reihan gelap-gelapan mulu
![](https://img.wattpad.com/cover/337720739-288-k583222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Au Revoir [END]
Novela JuvenilAu Revoir Blurb Reihan pernah merasakan sakitnya dikhianati. Jadi, dalam waktu yang lama ia enggan untuk membuka hati. Jessica tidak pernah tahu bahwa ada bentuk lain dari cinta, karena selama ini ia hidup dalam belenggu yang memenjara jiwanya. ...