Chapter 11 - Janji Temu

28 14 0
                                    

Reihan masih menatap layar ponsel yang dipegangnya. Ia masih menggeser semua postingan di instagram Jessica. Hatinya masih ragu untuk menekan tombol follow, tetapi rasa penasaran masih menguasainya.

Rencananya ia ingin mengajak Jessica bertemu untuk mengembalikan bingkisan yang Jessica berikan melalui Edo. Baginya, itu terlalu berlebihan untuk sebuah penebusan rasa bersalah akibat menumpahkan kecap pada kemejanya tempo hari.

Akhirnya, sebuah ide singgah di kepala Reihan. Ia sudah lupa bagaimana cara berkomunikasi dengan perempuan secara natural. Jadi mari kita coba tanyakan saja pada Gea. Dalam hatinya Reihan berdoa, semoga langkahnya tidak salah.

Reihan Sagara
Ge, lo dimana?

Ibu Negara
Mau ke Point Coffee dekat apart gue. Lo mau nitip gak?

Reihan Sagara
Long Black 1. Tunggu disitu. Gue samperin.


Reihan sudah sampai di lokasi yang Gea sebutkan tadi. Gea sudah menunggu di salah satu meja yang ada di teras minimarket itu. Pesanan Reihan pun sudah tersaji di meja. Ada plastik juga yang mungkin berisi beberapa cemilan. Reihan kadang suka heran dengan Gea. Walaupun badannya imut, tetapi nafsu makannya bisa diadu. Mungkin Gea memelihara siluman naga dalam perutnya. Begitu pikir Reihan jika melihat Gea bersama makanan yang dibawanya.

"Abis dari apart Jayden lo? Gak bosen?"

"Gak. Demi keberlangsungan hajat hidup para cacing di perut gue. Tadi makan rawon di sana. Emang juara satu rawon buatan Dami."

"Lo gak ngajak gue, Han? Gue kan pengen juga rawon buatan Dami."

"Maaf. Tadi mendadak dia ngajak, lagian dia bawa teman dari klubnya juga. Diamuk Tera nanti gue kalo lo main sama cowok asing."

"Hehehe. Benar juga, ya."

Reihan menyeruput Long Black-nya. Lama dia berpikir, apakah keputusan yang tepat bertanya pada Gea. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba kan?

Reihan memberanikan diri. Tentang bagaimana dia jadi bahan ledekan teman-temannya akan diabaikannya dulu. "Ge, kalau misalnya ada cowok yang tiba-tiba DM ngajak ketemuan, lo bakal gimana?"

"Tergantung, sih. Kalau iseng-iseng doang pasti ilfeel, ya. Kecuali, kalau ada urgensi khusus, boleh aja kayanya. Tapi gue gak bakal sendirian, buat jaga-jaga. Terus pilih tempat yang ramai. Kalau dia macam-macam gua bisa teriak minta tolong."

"Oh, gitu."

"Lo kenapa tiba-tiba nanya gitu? Lo mau ketemuan sama cewek?"

"Kaga. Itu temen gue tadi nanya kaya gitu ke gue."

Gea tertawa mendengar jawaban Reihan. "Sejak kapan lo jadi tertarik sama cerita cinta orang lain? Udahlah, lo tuh gak bakat bohong, Han."

"Anjir, kelihatan banget, ya?"

"Jadi gimana? Lo udah DM ceweknya?"

"Belum. Makanya gue nanya dulu ke lo."

"Lo coba kenalin diri lo aja. Kalau dia responnya bagus, baru lo ajak ketemu."

"Masalahnya, gue harus cepat-cepat ketemu dia. Apa gue samper aja ke kelasnya?"

"Ngebet banget. Emangnya lo mau ngapain kalau udah ketemu?"

"Gue mau balikin sesuatu."

"Han, sumpah, ya, gue bisa banget numpahin ini kopi ke muka lo. Lo tuh kalau mau cerita jangan setengah-setengah, dong."

"Hahaha. Ya, maaf. Lo inget gak cewek yang kata gue numpahin kecap di kantin sospol?"

"Oh, yang bikin lo kesal itu. Kenapa emangnya?"

"Kata Edo, namanya Jessica. Terus tadi dia ngasih gue bingkisan gitu. Lo tahu gak apa isinya?"

"Apaan emang?"

"Kemeja The Executive 2 sama dompet Coach."

"Lo abis menang lotere apa gimana?"

"Buat gue terlalu berlebihan, sih. Makanya mau gue balikin aja."

"Coba lo DM aja dulu. Tiati ada pawangnya."

***

Reihan akhirnya menekan tombol follow di akun Jessica. Sekarang ia sedang rebahan di tempat tidurnya. Saran dari Gea diingatnya dengan baik. Lalu, ia mengetik beberapa baris pesan.

reihan_sagara
Hai Jessica, kenalin ini Reihan. Kayanya kita harus ngobrol deh biar gak salah paham. Kalau lo gak keberatan, silakan tentukan waktu sama tempatnya. Thanks before.

jssc_rbll
Halo, Reihan.
Cloudy Cafè. Sunday at 2 pm.
Gimana?


reihan_sagara
Ok. See u there.

Hari Minggu. Berarti dua hari lagi Reihan akan bertemu Jessica. Ia masih punya banyak waktu untuk bersiap-siap. Eh, emangnya gue mau ngapain sih kok sampai segitunya. Reihan tersenyum sendiri dengan pemikirannya.

Ada pesan masuk di ponsel Reihan. Sebenarnya Reihan sudah bisa menebak dari siapa pesan itu berasal. Gea memang kemal, kepo maksimal.

Ibu Negara
Han, gimana? Udah lo DM belum?

Reihan Sagara
Udah kok. Ok katanya


Ibu Negara
Ok apa? Yang jelas dong ege 😡

Reihan Sagara
Iya dia mau ketemuan hari Minggu di Cloudy Cafè katanya


Ibu Negara
Bawa mobil gue aja, takut ujan

Reihan Sagara
Ok, makasih Ge.


Ibu Negara
Sama-sama. Sukses yaaaw 🤩

Reihan Sagara
Elah lebay lo.

Ini akan menjadi momen pertama Reihan janjian dengan perempuan. Sebelumnya dia tidak tertarik dengan pertemuan intens antara perempuan dan laki-laki. Cewek yang sering Reihan temui cuma Gea. Mau makan di luar pasti mengajak atau diajak Gea dan Jayden. Mau nonton ke bioskop pasti dengan Gea dan Jayden. Atau sesekali dengan Chaka. Namun, itu jarang terjadi mengingat Chaka jadwalnya padat. Lingkaran pertemanannya sempit karena ia memilih untuk begitu. Ada rasa nyaman yang tidak bisa digeser oleh teman baru.

Setelah melihat foto-foto Jessica di instagramnya, tidak dipungkiri kalau Reihan sepertinya menaruh kesan baik. Tidak banyak foto selfie, tetapi cukup untuk menunjukkan bahwa Jessica sepertinya orang yang asyik. Jadi tidak ada salahnya kan jika Reihan menebak kalau ini pertanda kalau ia mulai tertarik pada Jessica.

Lalu, setelahnya Reihan banyak membaca artikel. Apa yang harus dibahas saat pertama kali bertemu cewek. Apa yang disukai dan tidak disukai cewek. Begitulah kira-kira judul penelusuran yang ada di mesin pencarian ponselnya. Sedikit norak, tetapi tidak mengapa. Anggaplah salah satu usaha bagi Reihan untuk belajar memahami perempuan.

Au Revoir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang