Our Story: 56

985 134 39
                                    


"Apa masih sakit.?" Tanya Yoongi yg saat ini sedang mengelus pinggang Jimin

Jimin hanya bergumam sembari menganggukkan kepalanya.

"Kita kerumah sakit saja, aku tidak ingin terjadi apa-apa dengan mu dan baby"

"Tidak perlu, ini sudah biasa dirasakan oleh orang yg sedang hamil"

"Tapi, kau kesakitan" Yoongi menatap khawatir pada Jimin

Gadis itu tersenyum dan mengelus rahang Yoongi, walaupun Yoongi sangat berlebihan jika sudah menyangkut ia dan anaknya, namun Jimin sangat menyukainya.

Tatapan mereka berdua teralihkan pada pintu kamar yg diketuk dari luar.

Yoongi beranjak dari tempat tidur dan berjalan kearah pintu.

"Ada apa.?" Tanya Yoongi pada Samuel

Sam tidak langsung menjawab, lalu ia melihat kearah dalam tepatnya pada Jimin, Yoongi yg mengerti itu langsung keluar dan kembali menutup pintu kamar tersebut.

"Ada wanita yg ingin bertemu dengan nyonya, tuan"

"Siapa.?"

Samuel terlihat gelisah.

"Katakan, siapa yg ingin bertemu dengan Jimin.?"

"Nona Aluna.! Dia sedang berada di luar gerbang mansion, ia bersikeras untuk bertemu dengan nyonya.!"

Raut wajah Yoongi tiba-tiba berubah, rahangnya mengeras, tangan nya mengepal kuat, ia seperti Bom yg bisa meledak kapan saja.

"Jangan biarkan dia masuk kedalam mansion.! Usir dia dari sini.! Jika dia tetap maksa, beri dia pelajaran.! Tembak saja bila perlu.!" Perintah Yoongi, dengan kilatan amarah dikedua matanya

"Baik, sir." Samuel menundukkan kepalanya sebelum berbalik untuk menjalan perintah Yoongi

"Berhenti.!"

Samuel berhenti dan kembali menghadap Yoongi, ia terkejut karena mendapati Jimin yg saat ini sedang menatap tajam kearahnya.

"Siapa yg ingin kau usir.?" Tanya Jimin pada Yoongi

"Itu tidak penting, Jim.! Dia hanya orang asing, kembali ke kamar, okay.? Ayo sayang" Yoongi merangkul jimin untuk kembali kedalam kamar, namun gadis itu menolaknya

Yoongi memberikan kode pada Samuel untuk segera pergi, namun lagi-lagi Jimin menghentikan nya.

"AKU BILANG BERHENTI, SAMUEL.!!" Teriak Jimin

Samuel merasa dilema, entah perintah siapa yg harus ia turuti, Jimin melangkahkan kakinya mendekati Samuel yg membelakangi nya.

"Sayang, kau sedang sakit.! Lebih baik ki—"

"Aku ingin melihat orang yg kau maksud orang asing itu" sarkas nya, sembari menghempaskan cekalan tangan Yoongi pada lengan nya... "Ayo Sam.!" Ajak Jimin yg saat ini berdiri di samping Samuel

Yoongi mengangguk-anggukkan kepalanya dengan terpaksa, saat itulah Samuel pergi bersama Jimin, dan Yoongi pun mengikuti nya dari belakang.

"Pelan-pelan sayang, dia tidak akan kemana-mana.!" Ucap Yoongi, saat ia melihat Jimin menuruni anak tangga dengan terburu-buru

Mereka bertiga berjalan keluar mansion, Jimin menyipitkan matanya, karena ia tidak bisa melihat dengan jelas seseorang yg berada di luar gerbang mansion, orang itu berusaha masuk ke halaman mansion, namun di cegah oleh beberapa anak buah Yoongi.

"JIMIN.." Teriak wanita itu

Jimin langsung membulatkan matanya, ia sangat mengenali suara itu, tubuhnya menegang.

Our Story (Yoongi,JiminGs) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang