Our Story: 42

933 183 52
                                    

- New York University -

Jimin sedang fokus pada ponselnya, sedangkan Hanum sedang menelpon seseorang yg tidak Jimin ketahui, saat ini mereka sedang duduk di taman fakultas, sembari menunggu jam kelas selanjutnya.

"Kau sedang melihat apa.? Aku perhatikan, sejak tadi kau terus tersenyum"

Jimin memperlihatkan layar ponselnya pada Hanum, dengan senyuman yg masih menghiasi wajahnya.

"Ternyata kau sedang melihat perlengkapan bayi.! Ya tuhan, sepertinya kau sangat antusias, padahal usia kandungan mu masih sangat muda, jangan khawatir, akan ku beli semua perlengkapan bayi itu untukmu"

"Entah kenapa.? Belakangan ini aku sangat suka melihat perlengkapan bayi, rasanya sudah tidak sabar untuk membeli itu semua.!"

"Yoongi pasti akan membeli itu semua untukmu"

Jimin hanya tersenyum, ia memang sudah tau tentang hal itu, Yoongi akan melakukan apapun untuknya.

Ddrttt... Ddrttt...

"Oh shit.!" Umpat Hanum, sembari melihat layar ponselnya

"Ada apa.?" Tanya Jimin

"Aqni, dia terus saja menelepon ku.! Dia memintaku untuk menemuinya di parkiran, ini tentang semalam saat kita pergi ke club', hanya karena aku berbincang dengan Raphael, padahal sudah sangat jelas jika disana tidak hanya ada kita berdua, sepertinya dia terlalu cinta pada pria itu" oceh Hanum

"Yasudah, kau temui saja dia, aku akan menunggu mu disini"

"Baiklah, jangan kemana-mana karena aku hanya sebentar, aku harus meluruskan masalah ini dengan nya" ucap Hanum yg di angguki oleh Jimin

Hanum pun pergi dari taman tersebut, sedangkan Jimin kembali fokus pada ponselnya.

"Hai sayang.."

Jimin terkejut dan menoleh kearah belakang, ia lebih terkejut lagi saat organ sudah berdiri di belakang nya.

"K-kau, sedang apa kau disini.?" Tanya Jimin yg spontan berdiri dari duduknya

"Aku ingin bertemu dengan mu" organ menarik tangan Jimin dengan sangat kuat

"Lepaskan.!!" Teriak Jimin

"DIAM..!" Bentak pria itu

Organ segera menarik lengan Jimin untuk ia bawa masio kedalam mobil yg terparkir tidak jauh dari taman tersebut.

"Lepaskan aku, kau ingin membawaku kemana.? Organ, aku mohon lepaskan aku.!" Tubuh nya bergetar hebat, ia benar-benar takut dengan organ

"Kita akan makan siang, aku hanya ingin makan siang dengan mu"

"A-aku sudah makan"

"Baiklah, kalau begitu kau hanya perlu menemaniku untuk makan, okey.?" Pinta Organ, namun lagi-lagi Jimin menggelengkan kepalanya, hal itu membuat organ sangat geram, namun sebuah mungkin ia menahan nya

"Berhenti.!!" Teriak seseorang saat organ akan kembali menyeret Jimin untuk masuk kedalam mobilnya

Lagi-lagi Organ harus menghentikan langkahnya, kemudian ia menoleh kearah sumber suara.

"Wah... Kalian ingin pergi kemana.? Sepertinya akan menjadi berita bagus jika yoongi melihat kalian bermesraan seperti ini.!" Ucap Aluna, sembari menunjukkan layar ponselnya

"Aku dengar, kau sedang mengandung ya.? Tapi aku tidak yakin jika itu anak Yoongi.!" Lanjutnya

Hal tersebut membuat Jimin tersadar, ia segera melindungi perutnya menggunakan kedua tangan nya.

Our Story (Yoongi,JiminGs) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang