Our Story: 44

1K 154 46
                                    


Yoongi menggelengkan kepalanya... "Tidak.! Aku tidak mengizinkan mu, jika kau ingin bertemu dengan nya, tunggu kondisi mu membaik"

"Kondisiku tidak akan membaik jika aku belum bertemu dengan nya.!" Sakit Jimin

"Kalau begitu, aku akan menemanimu"

"AKU BILANG, AKU INGIN PERGI SENDIRI.!!"

"JIMIN..!!" bentak Yoongi

"Kau harus percaya padaku, aku berjanji kali ini akan baik-baik saja"

Yoongi menghela nafasnya dalam-dalam.

"Thomi yg akan mengantarmu, kau tidak boleh menolak.! Jika kau menolak, lebih baik tidak usah kemana-mana.!"

Jimin mengangguk-anggukkan kepalanya, kali ini ia menyetujui perkataan Yoongi, pria itu segera meraih ponselnya untuk menghubungi thomi.

"Jim, lebih baik kau istirahat saja, mommy sangat khawatir dengan kondisi mu"

"Aku tidak akan bisa istirahat mom, aku harus menemui wanita itu sekarang juga.!"

"Tuan.." panggil thomi yg sudah berada di depan pintu

"Antar Jimin untuk menemui Aluna"

Thomi menganggukkan kepalanya... "Baik tuan."

"Kau harus ingat thomi, ini adalah kesempatan terakhir yg aku berikan padamu, jika kau lengah lagi untuk menjaga istriku, Maka ucapkan selamat tinggal pada hidupmu dihari itu juga.!" Ancam Yoongi, menatap thomi dengan tajam

"Baik tuan, kali ini saya sendiri yg akan memastikan keamanan Nona, saya akan menerima resiko apapun jika saya melakukan kesalahan dalam tugas saya.!"

"Kejadian beberapa hari yg lalu yg telah menimpa istriku, aku harap itu adalah terakhir kalinya kau melakukan kesala—"

"Berhenti menyalahkan orang lain.! Thomi tidak melakukan kesalahan apapun.! Disini aku lah yg salah.! Aku selalu menghindar dari pengawasan thomi.!" Sela Jimin

"Tidak Nona, ini semua memang kesalahan saya.! Seharusnya saya lebih ketat untuk menjaga anda"

"Kau pikir aku akan nyaman jika kau jaga seketat itu.? Jangan berlebihan, abaikan perintah Yoongi yg menyuruhmu untuk mengawasi setiap gerak-gerik ku.!"

Yoongi hanya terdiam, ia sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran istrinya itu.

Jimin pun turun dari tempat tidur, namun baru saja kakinya menyentuh lantai, tiba-tiba tubuhnya limbung, dan dengan sigap Marline merangkulnya.

"JIMIN.." teriak Yoongi

"Jim, apa tidak sebaiknya kau di mansion saja.?" Tanya Marline khawatir

"Mom, aku akan baik-baik saja"

"Sayang, sudah ku bilang jika kondisi mu belum membaik.! Bisakah kau mendengarkan perkataan ku, Kali ini saja.?" Ucap Yoongi

Jimin tidak mendengarkan nya, ia melangkahkan kakinya dengan perlahan, meskipun itu sangat sulit.

"Jimin.!"

Gadis itu menoleh kearah sumber suara... "Daddy.." Jhonatan mendekat, lalu memeluk tubuh jimin

"Maafkan aku yg tidak bisa berbuat apa-apa, salahkan saja Yoongi yg terus menghalangi niatku untuk menghancurkan keluarga Aluna.!"

"Tidak apa-apa dad, biar aku dan Yoongi yg menyelesaikan semua ini"

"Daddy disini, Daddy akan mendukung apapun yg kau lakukan, namun Daddy akan membenci mu jika kau terluka.!"

Jimin tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Our Story (Yoongi,JiminGs) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang