Enam belas

59 9 0
                                        

James tak tahu bahwa tak jauh darinya seseorang tengah membidiknya. Atas perintah Kyuhyun, mereka berdua harus dihabisi.

Sang pembunuh rahasia telah mengunci sasarannya, satu tembakan siap dilepaskan untuk mencabut nyawa James, tapi tiba-tiba pembunuh itu menjerit. Tubuhnya tumbang dengan anak panah yang menembus tepat di jantungnya. Dia terkapar tak bernyawa.

James terperanjat. Dia menoleh ke arah jeritan menyayat itu, lalu menoleh ke arah gerbang. "Tuan Flysian, Anda di sini?"

"Bagaimana kondisi Dephni?" tanya pentolan keluarga itu.

Rombongan yang dibawanya dengan sigap membantu Dephni tidur telentang di tandu. Satu diantaranya memberi bantuan pernapasan melalui alat bantu, satu lagi menutupi luka tembak di dada wanita itu agar darah tak terus mengucur keluar, dan dengan segera Dephni dilarikan ke ambulance. Sementara rombongan yang lain mencari keberadaan Johanes yang juga terluka.

Mereka bergegas mendekati sisa pasukan Dephni yang berhasil membawa Johanes keluar dari hutan, sementara Kevin Jo dan Jang Kyuhyun tak diketahui di mana keberadaannya. Permainan game itu kacau balau.

"Saya yakin Nona pasti akan selamat. Dia wanita yang sangat tangguh, Tuan. Meski kondisinya sedikit mengkhawatirkan, tapi saya yakin Nona pasti selamat." James mencoba menenangkan tuannya juga menenangkan dirinya sendiri. Dia sangat menghormati Dephni dan tak ingin kehilangan wanita itu.

"Hmm ...," sahut Tuan Flysian. "Saya bersalah padanya karena mengabaikan penjelasannya terkait kecurangan Kyuhyun. Jika saja saya tak mengabaikannya, mungkin ini tak akan terjadi." Pria tua itu berjalan meninggalkan arena perang. Diikuti James dan beberapa pengawalnya, dia segera menuju rumah sakit tempat Dephni, Jimin, dan Johanes dibawa.

Timah panas hampir menembus paru-paru Jimin. Sungguh sebuah keberuntungan karena pria itu bisa segera diselamatkan. Lainhalnya dengan Dephni. Oprasi yang dijalani Dephni berjalan cukup lama karena peluru menggores jantungnya. Untung saja peluru itu tak tepat menembus jantungnya, jika tidak Dephni pasti tak akan selamat. Dia akan berakhir seperti pembunuh rahasia suruhan Kyuhyun. Pria itu mati terkena panah Rondge. Di bilik lain, Johanes juga sedang menjalani oprasi karena timah panas mengenai bahu kanannya.

Rondge Flysian duduk di kursi panjang menunggu tim medis menyelesaikan oprasinya. Dari tempatnya, dia dan James, ditemani direktur rumah sakit dan beberapa dokter lainnya menyaksikan jalannya oprasi. Tak ada sepatah katapun terucap dari bibir kakek itu.

Kejadian itu membawanya terbang ke masa lalu saat dia kehilangan putra dan menantunya dalam pertempuran antar kelompok mafia. Sungguh Rondge tak ingin kehilangan Dephni. Walau Dephni dianggap tak berguna karena dia perempuan, tapi sejatinya kakek itu sangat menyayangi Dephni. Hanya saja hidupnya yang keras membuatnya tak bisa menunjukkan seberapa besar cinta yang dia punya untuk cucunya.

Oprasi telah selesai, James segera meninggalkan tempat itu menuju pintu depan ruang oprasi. Tak berapa lama, pintu ruang oprasi terbuka. James mendekati dokter yang baru saja keluar dari ruangan. Rondge pun melakukan hal yang sama dan kini telah berbincang dengan sang dokter yang baru saja keluar.

"Oprasinya berhasil, Tuan Flysian. Tapi, butuh waktu buat Nona Dephni untuk kembali sadar."

"Berapa lama?"

"Anda harus lebih sabar, kita tunggu hingga empat hari ke depan. Kami tak bisa memasangkan alat untuk membangunkannya, itu akan membahayakan nyawanya. Biarkan kondisinya berangsur membaik dan sadar secara alami. Jika sampai empat hari ke depan Non Deph belum sadar, barulah kami akan membangunkannya dengan alat bantu. Semoga kami tak harus melakukan hal itu."

Rondge hanya mengangguk. Atensinya teralihkan dengan pintu ruang oprasi yang terbuka, lalu petugas medis mendorong ranjang di mana Deph masih terlelap di sana. Alat bantu pernapasan dan alat pengontrol detak jantung terpasang di tubuhnya. Dia akan segera di pindahkan ke ruang ICU dan dipantau terus perkembangannya.

Under ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang